Lime - 3

572 120 173
                                    

Hyeongjun memainkan ponselnya ketika lagi-lagi Minhee kembali lembur malam ini hingga membuat pemuda itu harus menunggu pacarnya pulang.

Ceklek

Hyeongjun menoleh cepat lalu tersenyum sangat lebar ketika melihat Minhee yang sudah memasuki rumah dengan wajah lelah nya.

"Hyung—"

"Jika itu mengenai Yujin, jangan sekarang ya" ucap Minhee mengusak rambut Hyeongjun lembut lalu masuk kedalam kamar begitu saja

Hyeongjun sendiri hanya tersenyum tipis setelahnya lalu berjalan kearah dapur untuk membuat teh hangat.

Pemuda manis itu mengabaikan rasa sesak sekaligus sakit di dadanya saat ini karena Hyeongjun mencoba mengerti, Mungkin rasa sakit yang Minhee rasakan lebih dari dirinya saat ini ketika dia selalu membicarakan Wonjin.

Tapi... Tidak kah ini terlalu berlebihan?



.
.
.




Hyeongjun masuk kedalam kamar dengan mug di tangan nya.

Bibirnya terlukis senyum ketika melihat Minhee yang sudah terlelap.

Secara perlahan pemuda itu menaruh mugnya di meja kecil kamar lalu berjalan kearah samping tempat tidur nya hanya untuk melihat Minhee yang tertidur.

tangannya mengusap rambut Minhee pelan "aku merindukanmu Hyung"

Hanya itu, Hyeongjun menunggu Minhee hanya untuk mengucapkan jika dirinya merindukan pacarnya.



.
.
.




Hyeongjun keluar kamar dengan senyum lebar pagi ini. Pasalnya ketika dia melihat, hari ini hari sabtu dan pacarnya pasti sedang libur.

Meskipun Hyeongjun harus kembali ke Seoul untuk menghadap dosen pembimbing dan menyusun laporan nya dia tetap senang karena Minhee pasti akan mengantarnya.

Dan Hyeongjun berencana, selama di perjalanan nanti Hyeongjun akan meminta maaf dengan benar untuk memperbaiki hubungan nya.

Namun senyum yang semula terlukis dengan sangat manis hilang begitu saja saat Hyeongjun keluar kamar dan sudah menemukan Minhee yang terlihat sangat rapih.

"Minhee Hyung?" panggil Hyeongjun

"Hyeongjun-ah, aku harus ke kantor hari ini. Kau di rumah dengan Serim Hyung dan Allen Hyung ya" ucap Minhee

"Tapi Hyung, ada yang mau aku katakan—"

"Jika mengenai Yujin. kita tidak usah membahasnya lagi" ucap Minhee berjalan keluar rumah dengan ponsel di kupingnya

"Ya Yujin?"

Hyeongjun diam dengan helaan nafasnya "aku akan pulang hari ini Hyung" guman Hyeongjun pelan mencoba menyampaikan apa yang ingin dia katakan meskipun Hyeongjun tau, Minhee tidak mendengarnya.

Tiba-tiba ingatan mengenai perkataan Minhee di pantai saat itu terngiang di ingatan Hyeongjun

"Aku ingin bisa selalu memelukmu dan menjadi selimut untukmu. Aku ingin mendekapmu setiap malam dan menjadi bantalmu. Aku ingin selalu berada di sekitarmu. Aku ingin jadi orang yang beruntung yang menciummu sambil mengucapkan selamat tidur dan selamat pagi. Aku ingin menjadi orang pertama yang kau lihat ketika kau bangun dan orang yang terakhir kau lihat ketika kau akan kembali tidur"

Hyeongjun tersenyum kecil setelahnya.

Jika mengingat apa yang Minhee lakukan beberapa hari ini...

"Kau berbohong Hyung" gumam Hyeongjun



.
.
.




Minhee mengangguk ketika lagi-lagi dia mendengar celotehan Yujin padanya dengan fokusnya yang masih pada komputer.

Red FlavorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang