Red Flavor

Red Flavor (Final Chapter)

Minhee berjalan dengan membawa buket bunga di tangan nya. Setelah dia membeli bahan makanan ke supermarket, membeli Wine, dan Chocolate Cake Minhee membeli bunga sesuai keingin Hyeongjun.

Sedari tadi dia juga mencoba menghubungi pacarnya namun Hyeongjun tidak juga mengangkat panggilan nya. Padahal dia ingin bertanya apakah Hyeongjun ingin Minhee membeli sesuatu yang lain atau tidak.

"Minhee Hyung"

Minhee menoleh dan tersenyum tipis saat melihat Taeyoung yang berdiri tidak jauh darinya dengan tangan membawa paper bag.

"Untuk Seongmin?" tanya Minhee memasukan buket bunga kedalam mobil nya

Taeyoung mengangguk "untuk Hyeongjun Hyung?"

"Hm" Minhee mengangguk

"Kalian memutuskan untuk kembali?"

Minhee tersenyum "sepertinya"

Taeyoung terdiam beberapa saat, pikiran nya tiba-tiba mengingat ucapan Seongmin tadi pagi membuat dirinya berfikir apakah dia harus menanyakan pada Minhee atau tidak. Karena jelas sekali Minhee tidak tau apapun mengenai Wonjin yang hari ini pergi.

"Hyung" panggil Taeyoung

"Ya?"

"Tentang Wonjin Hyung..."

"Dia mengajak Hyeongjun kembali bersama? Aku tau" ucap Minhee tersenyum

"Ah. Jadi Hyung juga tau tentang Wonjin Hyung yang hari ini pergi?"

"Maksudmu?" tanya Minhee dengan kerutan bingung di keningnya

Taeyoung diam.

Ternyata benar tebakan nya, Minhee belum tau perihal Wonjin yang pergi hari ini.

"Mungkin tidak seharusnya aku mengatakan ini Hyung. Aku juga tidak seharusnya ikut campur, tapi entah kenapa aku harus memberitaumu tentang ini. Seongmin bilang Wonjin Hyung mengajak Hyeongjun kembali, jawaban nya adalah jika Hyeongjun datang ke bandara dia akan kembali bersama dengan Wonjin Hyung tapi jika tidak maka Hyeongjun memilihmu dan melepaskan Wonjin Hyung"

Minhee tersenyum "kalau begitu dia sudah pasti memilihku"

"Benarkah?"

"Dia menyuruhku membeli semua yang dia inginkan"

"Hhh~ aku sempat berfikir jika Hyeongjun akan menyusul Wonjin Hyung. Seongmin berkata jika Hyeongjun menanyai pukul berapa keberangkatan Wonjin Hyung dan akan datang kesana"

"Maksudmu?"

Taeyoung menggaruk kepalanya yang tidak gatal "ya... Dia mengatakan jika— HYUNG KAU MAU KEMANA?" teriak Taeyoung saat melihat Minhee memasuki mobil nya kemudian mengemudikan mobil dengan cepat

Aneh.

Kenapa Minhee terlihat panik? Bukankah Minhee bilang jika Hyeongjun memilihnya?

.
.
.

Minhee berlari memasuki apartemen Hyeongjun dengan nafasnya yang memburu.

Matanya berpendar mencari keberadaan pacarnya "Hyeongjun-ah" panggil Minhee berjalan kearah kamar dan membukanya

Namun nihil Hyeongjun tidak ada, kembali Minhee berjalan kearah kamar mandi, balkon dan dapur tapi tetap Hyeongjun tidak di temukan dimanapun.

"Hyeongjun-ah!" panggil Minhee lagi

Dan lagi-lagi tidak ada jawaban membuat Minhee mengusap wajahnya gusar lalu merogoh ponselnya untuk kembali menghubungi pacarnya.