5. Keputusan rumit

334 69 14
                                    

Guys... Mau nanya dong, kalian lebih suka latar cerita ini di Indonesia, atau di luar negeri? Kayak Jepang atau Korea gitu.

Atau gak usah pake negara-negara an?

















=====================

Sunghoon insomnia.

Ia sudah membolak-balik dan mencari posisi tidur yang nyaman, namun tetap saja matanya tak mau tertutup, padahal sekarang sudah pukul 23.53 AM.

Bahkan mengantuk pun tak ia rasakan.

Sunghoon mengacak rambut nya dengan raut frustasi, Bella yang sedang duduk di atas meja belajar Sunghoon, menatap pemuda yang sudah ia anggap sebagai teman nya itu, dengan raut malas.

Ia tak bisa membaca pikiran Sunghoon, karena pikiran pemuda itu sangat berantakan, dan membuat Bella pusing.

Sunghoon berhenti mengacak rambutnya, ia terdiam, seketika ingatan nya berputar pada kejadian sore hari tadi di atas rooftop sekolah.

"Kamu udah liat kisah aku kan?"

Sunghoon mengerjap beberapa kali, ia kembali menatap Mina dengan pandangan lirih.

Entah, kisah hidup Mina yang ia lihat tadi, benar-benar sangat suram dan... Menyedihkan.

Mina terkekeh kecil, "jangan natap aku kayak gitu" ucap nya saat Sunghoon menatap nya dengan pandangan menyedihkan. "Aku gak suka di kasihanin"

"Kamu... Kenapa kamu datengin aku?" Tanya Sunghoon.

Ia memang sudah terbiasa berbicara formal jika bertemu dengan makhluk halus.

Salah satu alis Mina terangkat, "ini kan emang tempat ku" jawab nya.

Oh, iya.

Sunghoon baru sadar.

"Sebenarnya selain itu sih, aku juga mau minta tolong sama kamu"

Sunghoon mengangkat salah satu alis nya bingung, lalu ia memicing curiga. "Minta tolong apa?"

"Aku belum sempat minta maaf sama ayah" Mina menjeda, ia menghela nafas berat dan menunduk. "Jadi... Aku pengen minta maaf sama ayah, lewat kamu"

Sunghoon terdiam, sebenarnya ia tak mau berurusan dengan masalah orang lain, terlebih yang meminta pertolongan nya kali ini adalah...

Sesosok arwah.

Mina mendongak saat tak mendengar sahutan Sunghoon, "Sung—"

"Gak bisa"

Sunghoon menatap Mina, "aku gak bisa nolong kamu" ia berucap dengan nada dan wajah datar.

Mina sedikit terkejut mendengar nya, "t-tapi—"

"Maaf Mina, aku gak bisa" Sunghoon menggeleng, ia tak mau berurusan dengan kehidupan gadis di depan nya.

Lalu tanpa kata, Sunghoon langsung berjalan menuju pintu rooftop, ia ingin keluar dan pulang ke rumah nya.

"Hiks..."

Suara tangisan...

Mina menunduk, menyembunyikan wajah nya di balik rambut hitam panjang nya yang tergerai. "Aku cuma mau minta maaf sama ayah, karena aku udah bikin dia kecewa" ucap Mina lirih, namun meski begitu, Sunghoon masih dapat mendengar nya.

Sunghoon berhenti melangkah, ia menghela nafas saat mendengar tangisan dan kalimat penuh penyesalan itu.

"Gak seharusnya aku putus asa sama hidup ku" Mina terus meracau, mengeluarkan semua penyesalan nya.

Time Cycle: Childhood friend • Park Sunghoon | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang