2. Bella and a sign

408 82 12
                                    

"Pah, di kamar Sunghoon ada monster"

"Nggak ada, itu cuma halusinasi kamu aja"

"Mah, Sunghoon tidur disini ya"

"Kenapa sayang?"

"... Takut, di kamar Sunghoon ada hantu"

"Nggak ada, itu cuma imajinasi kamu aja"

"Sunghoon gak mau tidur di kamar! disana banyak monster sama hantu-hantu yang serem!"

"Sunghoon! Udah mama sama papa bilang berapa kali, monster itu gak ada! Itu cuma halusinasi kamu doang!"

"... Tapi, Sunghoon gak bohong"

Dahulu, tepat nya 10 tahun yang lalu, orang tua nya tak pernah percaya saat Sunghoon bilang bahwa ia melihat hantu dan monster-monster yang seram.

Mereka tak percaya bahwa monster dan hantu itu ada di kamar Sunghoon.

Mereka hanya berpikir bahwa apa yang dikatakan Sunghoon adalah imajinasi dari seorang anak kecil seperti nya.

Tapi Sunghoon tak berbohong...

Jika ia berbohong, tak mungkin Sunghoon selalu menangis tertahan setiap malam, saat ia melihat monster dan hantu itu mendatangi nya.

Jika ia berbohong, tak mungkin Sunghoon selalu tertidur malam menjelang pagi, itu pun saat ia sudah lelah terus-terusan menangis ketakutan.

Namun itu semua berubah saat ia bertemu dengan seorang gadis kecil yang menamai nya dengan sebutan Annabella, atau nama panggilan nya adalah Bella.

Bella merupakan seorang anak perempuan berusia 10 tahun, ia selalu mendatangi Sunghoon dengan cengiran lebar nya.

Mereka bertemu saat Sunghoon berusia 9 tahun.

Saat itu Bella mendatangi nya dengan keadaan baik. Pakaiannya bersih tanpa ada noda darah segar ataupun menghitam, wajah nya pun dalam keadaan baik tanpa ada bekas goresan luka di kulit wajah nya.

Sunghoon yang saat itu belum tertidur, padahal jam sudah menunjukkan pukul 23.54 PM.

Karena keseringan di ganggu, Sunghoon jadi sering tidur lewat tengah malam. Bahkan ia bisa tidur saat dini hari.

"Hai Sunghoon!" Sapa Bella dengan ceria.

Sunghoon sempat terkejut, ia memandang Bella yang berada di depan ranjang nya, Sunghoon sedikit mundur hingga ia terpentok sandaran ranjang.

"S-siapa kamu?" Tanya Sunghoon dengan pelan, ia tak mau sampai orang tua nya terbangun.

"Nama aku Annabella, panggilan ku Bella... Aku temen kamu!"

Sunghoon mengernyit, ia meremat pelan selimut di genggaman nya sembari menggeleng. "Tapi aku... Gak punya temen"

Bella mengernyit, tampak tak menyukai ucapan Sunghoon, "itu dulu" ucap nya, lalu kembali tersenyum. "tapi sekarang kamu udah punya temen"

Sunghoon terdiam, ia memikirkan ucapan Bella.

Sunghoon memang tak mempunyai seorang teman di sekolah maupun di lingkungan rumah nya, tak ada yang mau menjadi teman nya karena sikap Sunghoon yang menurut mereka, aneh.

Berbicara sendiri, berteriak-teriak saat jam pelajaran, dan selalu menangis secara tiba-tiba.

Aneh

Begitu pandangan mereka.

Tak ada satupun sisi positif yang mereka lihat dari Sunghoon.

"Aku baik loh, aku bisa jagain kamu dari hantu-hantu yang sering ganggu kamu"

Sunghoon terlihat terkejut, "kamu bisa jaga aku?" Tanya nya.

Bella mengangguk, "hm. Tapi ada syaratnya" ia berjalan ke arah samping ranjang Sunghoon. "Kamu harus jadi teman ku, dan kamu harus janji gak akan pernah lupain aku, sekalipun kamu punya teman baru"

...

Sunghoon mengangguk tanpa berfikir panjang. "Aku mau jadi teman kamu"

Bella tersenyum lebar, "oke Sunghoon, kita teman sekarang!"

Tak masalah kan? Lagi pula, Sunghoon yakin tak akan ada yang mau menjadi teman nya.

Memang nya siapa yang mau berteman dengan bocah aneh seperti ia, selain Bella?







































"Ini apa Bella?" Tanya Sunghoon sembari menunjuk pergelangan lengan kanannya dengan pandangan bingung.

Mereka sedang berada di dalam kamar Sunghoon.

"Ini tanda, yang nandain kalau kamu itu temen ku" jawab Bella.

Sunghoon memperhatikan tanda di tangan nya dengan bingung, "kenapa harus rantai? Warna nya juga hitam, serem" ucap Sunghoon, "kamu juga punya, Bella?"

Bella terkekeh kecil, lalu mengangguk dan memperlihatkan lengan kirinya pada Sunghoon. "Aku juga punya"

"Wahh" entah mengapa, Sunghoon takjub melihat tanda bergambar rantai di punggung pergelangan Bella. "Warna nya merah" gumam Sunghoon yang masih dapat di dengar oleh Bella.

"Hm" Bella mengangguk, ia mengambil lengan kanan Sunghoon dan menggenggam telapak tangan nya. "Tuh liat gak, rantai ditangan kita nyambung"

Memang benar, rantai di lengan kanan Sunghoon dan rantai di punggung pergelangan kirinya Bella, terlihat menyambung apabila kedua nya berpegangan tangan.

Sunghoon melepas pegangan tangan nya, ia memerhatikan pergelangan kiri Bella yang rantai nya berwarna merah seperti darah. "Rantai kamu kenapa harus merah sih? Kok beda sama punya ku?"

Bella melihat rantai merah itu di punggung pergelangan kiri nya, lalu menengok ke arah Sunghoon. "Aku bakal bilang... Tapi kamu harus janji buat gak ngasih tau siapapun"

Dan Sunghoon hanya mengangguk.

Bella menggeser sedikit posisi duduk nya, ia mencondongkan tubuhnya ke arah Sunghoon dan berbisik di telinga anak laki-laki itu. "Ini tanda... Kalau aku udah bawa banyak orang ke neraka"





















================

Nah loh @.@

Part ini emang khusus flashback kenapa Sunghoon sama Bella bisa temenan.

Nah, chapter depan baru daily life dengan bumbu-bumbu misteri horor nya Sunghoon, bakal dilanjut.

©Tniaawln, 2020

Time Cycle: Childhood friend • Park Sunghoon | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang