Puisi 44: Ibu dan Nasihatnya

422 6 1
                                    

by Far_Ak18


Setetes air menyekat hati,

selaksa jiwa bersemi,

gelora sesenja mentari.

Dikau pelita hati halus pekertimu,

Mengingatkan durjana, tuk selalu merindumu.

dalam kalbu,dalam syahdu.

Asa tertatih menggenggam nestapa, tak bergeming kian merdu.

Peluh telah bersemi

Bersama keluh menyayat hati,

Manik mata coklat kebiruan menatap diri,

Titahnya dan petuah adalah saripati!

Munajat pada ilahi harus pasti!

tak lekang oleh hari, tak pupus di sanubari.

***

Jumat, 04 september 2020

Kumpulan PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang