10. KESIANGAN

80 44 11
                                    

"Aku tidak tahu menahu perihal rasa ataupun hati, yang ku tahu di dekat mu aku healthy. Ya, sehat pikiran sehat hati"

-Reygan Cahya Angkasa-

.....


RASYA POV

"Yaudah bunda izinin, sekarang kamu mandi sana." lanjutnya.

"Hehe okesiap komandan! Laksanakan!" ucap Rasya sambil memeragakan hormat ala paskibra. Kemudian balik kanan dan berlalu menuju kamar mandinya.

Rahma hanya tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya menatap tingkah putrinya yang masih kekanak-kanakan itu. Padahal Rasya sudah kelas 11 SMA tapi tingkahnya tetap seperti anak kelas 6 SD.

Dalam waktu 30 menit Rasya sudah siap dengan seragam dan tasnya. Tak lupa dengan bedak bayi dan lipbalm yang menyelimuti wajah dan bibir pucatnya. Dalam waktu itu pun Rasya sudah selesai sholat subuh dan membereskan tempat tidurnya.

Memang di rumah Rasya ini tidak ada pembantu, jadi ia harus membereskan tempat tidurnya sendiri agar tidak terlalu merepotkan bundanya nanti.

Dilihat jam di tangannya telah menunjukkan pukul 6.30 lalu ia memutuskan untuk  ke bawah menemui keluarganya di meja makan.

"Mau sekolah? Emang udah baikan?" tanya Rendi pada kakaknya.

"Mau dong!" ucap Rasya semangat.

Rendi hanya mengangguk menanggapi ucapan Rasya.

"Beneran udah baikan teh? Ayah takut nanti di sekolah sakit loh, mending di rumah aja ya istirahat." ucap ayahnya lembut.

"Rasya baik-baik aja kok yah, ayah gak usah khawatir oke." jawab Rasya tersenyum meyakinkan ayahnya.

"Soalnya sayang banget kan Rasya baru masuk sekolah masa udah absen, terus nanti Rasya ketinggalan pelajaran juga kalo gak sekolah." lanjutnya.

"Susah dia mah kekeh persis banget kayak ayah." ucap Rahma.

"Hehehehe,"

Kemudian merekapun melakukan ritual sarapannya. Tidak ada perbincangan diantara mereka. Hanya suara dentingan antara sendok dan piring yang mengisi keheningan mereka.

"Rendi lo berangkat sama siapa?" tanya Rasya sambil menuangkan air putih kedalam gelas.

"Sama temen, " jawab Rendi singkat.

"Yahhh, gue berangkat sendiri dong." ucap Rasya pelan.

"Biasanya juga sendiri kan pffttt," ledek Rendi sambil menahan tawanya.

Rasya hanya memutar bola matanya malas.

"Ayah kerja gak hari ini?" tanya Rasya pada Rizal.

"Kerja, tapi nanti jam 8 ayah berangkatnya." ucap Rizal

"Yahhh," ucap Rasya lemah sambil menundukan kepalanya.

"Naik angkot aja sya, biasanya juga kan gitu." ucap Rahma angkat bicara.

"Iya bun, yaudah Rasya berangkat ya." ucap Rasya sambil mencium tangan bunda kemudian ayahnya.

STUCK FRIENDZONE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang