14. SENAM JANTUNG

69 16 19
                                    

Tak butuh waktu lama untuk sampai. Kini mereka sudah berada di depan halaman rumah Rasya.

"Thanks Rey," ucap Rasya.

"Iya, jangan lupa istirahat ya biar besok gak kayak mayat idup lagi." ucap Reygan.

"Iyaa, lo mau masuk dulu gak?"

"Enggak sya, gue mau langsung kumpul ultras soalnya. Salam aja ke orang tua lo ya."

"Oke deh, oh iya gue masih gak habis pikir sama apa yang lo bilang ke Bu Eva tadi. Ck parah banget lo."

"Sultan mah bebas," ucapnya santai.

"Gak boleh gitu Rey, jangan karena lo anak pemilik SMA ANGKASA lo bisa seenaknya. Gue sebagai sahabat lo cuma mau ngingetin kalo perlakuan lo tadi itu salah. Seenggaknya lo bisa menghormati Bu Eva karena dia guru lo dan dia lebih tua dari lo." ucap Rasya panjang lebar.

"Bocil bisa ngasih nasehat juga ya," ucap Reygan santai.

"Ih Reygan, gue serius!"

"Iya syaa iya gue paham,"

"Lo jangan kek gitu lagi ya,"

"Iya bawel, gue pamit ya."

Rasya hanya mengangguk sebagai jawaban kemudian Reygan mulai menyalakan mesin motornya.

"Assalamu'alaikum," ucap Reygan.

"Waalaikumsalam, hati hati."

Setelah itu, Reygan mulai menghilang ditelan jarak dan Rasya masuk ke dalam rumah.

Terlihat bundanya yang tengah bersantai sambil menonton siaran televisi favoritnya. Sebuah film kerajaan yang pemerannya memiliki hidung mancung, six pack dan tampan tentunya. Siapa lagi jika bukan 'Arjuna' tokoh serial India favoritnya bunda.

Setelah menyampaikan salam dari Reygan, ia langsung menuju ke kamarnya.

Sebuah kamar bernuansa putih abu itu pun menyambut kedatangannya. Membuat sang pemilik kamar tersenyum karena merasa lebih tenang. Memang kamarnya ini adalah salah satu tempat favorit dan ternyamannya, ya walaupun hanya sebuah kamar kecil dengan desain yang sederhana.

Setelah itu, ia langsung menyimpan tasnya asal dan mengambil handuk untuk membersihkan dirinya.

Selang beberapa waktu, ia pun selesai lalu memutuskan untuk mengistirahatkan pikiran dan tubuhnya dengan berbaring. Tak terasa ia pun mulai tertidur.

.....

"Syaa,"

Terdengar suara lembut memanggil dirinya, tak lama setelah itu ia merasakan seperti ada sebuah tangan mengelus lembut puncak kepalanya. Hal itu membuat Rasya melenguh dan memilih membuka matanya.

Saat kedua matanya terbuka dengan sempurna, tampak seorang laki-laki yang tengah tersenyum menatapnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STUCK FRIENDZONE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang