Pagi hari di suatu kota, matahari mulai menampakkan wujudnya yang bulat seperti kuning telur dari balik langit yang awalnya gelap kemudian perlahan-lahan mulai membiru. burung-burung kecil mulai berkicau dan terbang melintasi taman-taman yang penuh kehijauan. Tak lupa serangga-serangga cantik juga turut melintasi taman dan hinggap di bunga-bunga. Beberapa warga mulai keluar dari bangunan dan melakukan aktivitas-aktivitas rutin mereka. ada yang menyapu halaman, ada yang mulai membuka tirai toko, dan ada yang menyusun meja serta kursi yang biasa digunakan oleh pelanggan di rumah makan. Tak lama kemudian hiruk pikuk pun mulai meramaikan lingkungan sekitar. Para warga itu mulai menjalani aktivitas mereka yang sama setiap harinya. Cahaya matahari yang menyinari kota itu menembus setiap jendela yang menyambut hangatnya matahari pagi, namun ada satu rumah jendela yang belum mampu ditembus oleh cahaya matahari itu. Rumah siapakah? Apakah dia tidak ingin menikmati matahari pagi yang tidak berlangsung lama ini?
*sreeeeekkk* suara tirai dibuka
???? : Junliiinnn!!! Banguuunn! Mau tidur sampai kapan kamu? Ayo cepat sudah waktunya sarapan dan bersiap-siap untuk sekolah. Kakak dan adikmu selalu bangun lebih awal, bagaimana bisa Cuma kamu saja yang bangun belakangan. Teriak seseorang kepada pemuda itu.
Junlin : "hoaaaaaamm!! Ada apa sih ma? Pagi-pagi sudah teriak-teriak seperti tarzan." Ucapnya setengah sadar.
Mama : "heh!? Anak ini sukanya ngomong ngelantur tiap bangun tidur. Ayo bangun...!"
Junlin : "uuhh... tapi aku merasa tidak ingin melakukan apa-apa hari ini." balasnya sambil menarik bantal dan menutup sebagian wajahnya
Mama : "kenapa lagi? Kamu masih belum terbiasa tinggal di kota ini?" ucapnya dengan suara yang mulai tenang
Junlin : *mengangguk kecil*
Mama : "ya ampun.. mama tidak tahu harus bagaimana sayang. Kalau keinginan untuk tidak pindah kota, tentu kita semua menginginkan itu. Termasuk kakak dan adikmu. Tapi ayahmu harus menjalani tugasnya dari perusahaan. Mau tidak mau kita harus mengikutinya." Ucap sang ibu yang tahu betul perasaan anaknya yang masih belum terbiasa tinggal di kota itu.
Junlin : "haahh... memulai segalanya dari awal itu melelahkan ma" ucapnya sambil menghela nafas.
Mama : "mama tahu itu nak. Bagimu ini pasti terasa berat sekali. Meninggalkan kota tempat kelahiranmu, meninggalkan teman-teman sekolah dan meninggalkan pacar itu memang sangat berat. Semua orang pasti pernah mengalaminya"
Junlin : "hah?" ucapnya heran sambil mengangkat wajah dari bantal yang menutupi wajahnya.
Mama : "kenapa?"
Junlin : "meninggalkan pacar? pacar siapa?" balasnya sambil mengernyitkan dahinya.
Mama : "hmm.." balasnya tersenyum sambil melirikkan matanya ke arah jendela seolah-olah sedang menunjukkan sesuatu meski entah apa yang ditunjuknya.
Junlin : "haahh baiklah aku akan beranjak.." ucapnya malas sembari turun dari Kasur dan berjalan sempoyongan menuju kamar mandi. Ketika hendak membuka pintu kamar mandi, ternyata pintu itu terkunci dari dalam karena ada seseorang yang ada di dalamnya.
Junlin : "halo?? Ada siapa di dalam?"
???? : "aku adalah Neptunus sang penguasa lautan. Sebentar anak muda, aku sedang pipis. Ahihihi" ucap seseorang di dalamnya
Junlin : "ah ternyata kau Junhao. memangnya dewa perlu pipis? Lagi pula bukannya badan bagian bawah Neptunus itu berbentuk ekor ikan? Apa dia punya 'pisang' untuk mengeluarkan urin? Ahahaha!" balasnya sambil meledek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kita Di Dalam Novel
FanficCerita Fan Fiction yang bersifat Adventure, Romansa, Fantasi, Horor, dan Komedi. Pemeran cerita ini tak lain adalah para remaja dari Boy Band China yang sedang naik daun yang bernama Teen In Times atau yang lebih sering dikenal TNT. Pemeran utama c...