Keesokan paginya, para remaja itu bangun dari tidurnya dan memulai aktifitas seperti biasa. Sebelum menjalani aktifitas, mereka terlebih dahulu sarapan. Saat itu suasana sangat canggung antara Junlin dan Haoxiang. Mereka duduk berhadapan namun Junlin tidak menatapnya sedikit pun meski Haoxiang sesekali menatapnya. Junlin lebih mengubris Zhenyuan daripada Haoxiang. Hal itu disadari oleh sang pemimpin.
Chengxin : "Junlin? Haoxiang? Ada apa dengan kalian berdua? Ku lihat kalian tidak saling bicara."
Junlin : "tidak ada apa-apa kak..."
Chengxin : "apa kalian bertengkar?"
Junlin : "tidak... sudah ku bilang tidak ada apa pun!"
Haoxiang : "dia hanya kesal karena aku mengatakan hal yang sebenarnya tentang dirinya.. pfft"
Junlin : "kau tidak tahu siapa aku! Apa yang kau ketahui tentangku hah!? *braaaakk!!" balas Junlin jengkel sambil menggebrak meja. Semua yang ada di sana terkejut melihat apa yang dilakukan olehnya. Mereka sungguh tak menyangka pemuda asing yang terlihat lemah bisa mengamuk seperti itu. Meski begitu tak ada satupun dari mereka yang ingin menyela.
Junlin : "maaf aku sudah merusak acara makan kalian. Permisi..." ucapnya sambil berlalu pergi tanpa arah.
Zhenyuan : "tunggu Junlin... kau mau kemana?" cegah Zhenyuan sembari meraih tangan Junlin.
Junlin : "maaf aku sedang tidak ingin berada di sini. Aku perlu mencari tempat untuk menenangkan diriku." Balasnya kemudian menepis tangan Zhenyuan lalu berlari ke arah hutan.
Zhenyuan : "hei tunggu!! Jangan sembarangan masuk hutan! Haoxiang!? Apa lagi sih yang kau lakukan padanya!?"
Haoxiang : "aku tidak melakukan apa pun! Aku hanya sekedar mengatakan yang benar dan dia menyangkal apa yang ku katakan. Lihat saja dia jadi begitu marah."
Chengxin : "Zhenyuan tolong kau kejar dia sebelum dia jauh. Haoxiang tak ku sangka perkataanmu sangat menyakitinya sampai dia pergi seperti itu. Apa yang kau katakan padanya?"
Haoxiang : "kau tidak perlu tahu. Itu bukanlah hal yang penting"
Zhenyuan : "Junlin tunggu!!!" ucap Zhenyuan mengejarnya
Sementara itu Junlin terus berlari ke dalam hutan tanpa memikirkan arah mana yang dia tuju. Tak lama kemudian dia pun berhenti berlari dan bersandar ke batang pohon untuk mengatur nafas. Pikirannya terus dipenuhi oleh perkataan Haoxiang yang cukup menyentak hatinya. Lalu dia pun berteriak sembari memukulkan tangannya ke tanah. Hal itu terus dilakukannya untuk meluapkan amarahnya. Sesaat kemudian nafasnya kembali tersengal-sengal karena kehabisan tenaga. Tampaknya amarah pemuda tersebut sudah sedikit berkurang dan menenangkan dirinya kembali. Lalu dia pun duduk bersandar di batang pohon. Saat sedang terpejam dan menenangkan diri tiba-tiba dia mendengar suara ranting di pijak dan suara itu sedang mengarah kepadanya.
Junlin : "kak Zhenyuan? Kau kah itu?" tanyanya namun tak ada balasan. Junlin terus memanggil memastikan siapa yang datang namun tidak ada yang menjawabnya. Dia terus berjalan dan menyadari bahwa dirinya tersesat di hutan. Menyadari hal itu dirinya mulai panik. Suara langkah itu terdengar namun tiap kali Junlin menoleh ke arah suara tersebut, tak ada siapapun di sana. Junlin pun kembali memanggil teman-temannya meski tak ada yang menjawab. Beberapa saat kemudian suara langkah itu berhenti tepat di belakangnya dan Junlin pun menoleh ke belakang seketika. Tiba-tiba saja dia terkejut dengan kehadiran sosok yang menakutkan. Sosok tersebut memiliki tubuh seperti manusia namun memakai topeng dengan ukiran yang aneh dan terlihat seperti monster, dan juga tubuhnya diukir dengan gambar seperti simbol dan semacamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kita Di Dalam Novel
Fiksi PenggemarCerita Fan Fiction yang bersifat Adventure, Romansa, Fantasi, Horor, dan Komedi. Pemeran cerita ini tak lain adalah para remaja dari Boy Band China yang sedang naik daun yang bernama Teen In Times atau yang lebih sering dikenal TNT. Pemeran utama c...