2

2.1K 258 17
                                    

Tidak perlu tengah malam untuk melihat kegelapan.

Disudut kehidupan yang begitu sunyi, kamu bisa melihat cahaya yang terus memudar.

Hidup belum tentu indah, langit belum tentu cerah dan malampun belum tentu banyak bintang.

*
*
*
*
*
*
*
*

Suasana di sekolah SMA Taruna Bangsa sangat ramai tidak seperti biasanya. Dari awal tahun ajaran baru siswa siswi kelas 10 belum pernah masuk sekolah secara formal. Karena bangsa kita Indonesia sedang mengalami bencana Nasional berupa Pandemi Covid 19. Dari pendaftaran sampai setengah semester ini belum pernah tatap muka baik dengan guru - guru, kakak kelas maupun teman seangkatannya.
Tak heran jika mereka belum saling kenal walaupun status mereka satu sekolah, satu angkatan dan bahkan mungkin satu kelas.

Berbeda dengan hari ini sekolah sudah memberlakukan masuk seperti biasa bedanya hanya sehari masuk dan sehari libur, tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan.

******

Tampak gadis cantik , rambut panjang yang terurai, dan gigi gingsul yang menambah kesan manis dan ramah bila tersenyum , sedang berlari - lari di koridor sekolah barunya.
Entah kenapa gadis itu bisa terpilih menjadi wakil kelasnya untuk mengikuti rapat osis yang baru pertama kali diadakan untuk tahun ini setelah belajar online secara daring .

Brukkkkk.....

" Aduhhh...." Teriak Gracia kesakitan karena terjatuh setelah lari - larian tadi.

"Kalau jalan tuh pakai mata ." Ucap seseorang yang ditabraknya dengan suara yang dingin.

"Dimana - mana jalan itu pakai kaki bukan mata, dasar cowok kutub." jawab Gracia kesal, bangkit dan berdiri sambil membersihkan rok nya yang sedikit kotor karena terjatuh di lantai.

"Dasar cowok kutub bukannya bantuin." Ucap Gracia masih dengan nada kesalnya.

"Heh , cewek bawel salah sendiri kenapa juga lari - lari, kalau mau lari tuh dilapangan bukan disini." jawab cowok kutub dengan cibiran yang sangat menjengkelkan, dan berlalu meninggalkan Gracia yang masih kesal.

"Dasar cowok egois, cowok kutub ." teriak Gracia kencang dan masih di dengar oleh cowok itu.

Pagi ini mood Gracia benar - benar hancur karena kesal dengan kejadian barusan.

"Lo kenapa Gre , dari tadi bawaannya murung aja, bahkan beberapa kali lo ditegur sama ketos karena gak fokus dalam rapat pleno ." tanya Anin yang sahabat Gracia sejak SMP, yang kebetulan sama - sama diterima di SMA Taruna Bangsa.

Anin merupakan anak dari pemilik yayasan Taruna Bangsa, sedangkan Gracia masuk karena mendapat bea siswa .

"Iya Nin , mood gue hari ini lagi jelek banget, gara - gara gue ketemu cowok kutub tadi pagi sampak gue jatuh ke lantai, karena nabrak dia." Ujar Gracia dengan kesalnya.

"Kok bisa sampai jatuh si , bukannya nggak ada hujan ya ." kata Anin heran.

"Nggak ada hujan bagaimana maksdt lo si Nin." Gracia balas bertanya.

"Iya maksut gue tuh , kan nggak hujan, berarti jalanannya kan kagak basah , nggak licin ." Jelas Anin panjang lebar.

Gracia yang mendengar penjelasan dari sahabatnya yang kesal itu hanya terkekeh geli.
Gracia membuang nafas lelahnya dengan kasar .

"Tadi pagi gue buru - buru dan lari karena kan ini rapat pertama kita sebagai perwakilan kelas, jadi gue nggak mau telat dong kan malu, dan tiba - tiba saja ada yang nabrak gue , mana ketus, dingin dan yang paling nyebelin lagi dia nggak bantuain gue berdiri,  malah ngomel sambil pergi gitu aja.

KEPALSUAN CINTA ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang