13

787 233 11
                                    


Orang tua Shami telah menyiapkan sebuah rumah mewah berlantai dua beserta perabotan yang lengkap dan mewah. Mereka nggak mau anak nya hidup menderita apalagi jadi bahan ejekan tetangga dan teman bisnisnya.

Kebetulan sekali hari ini hari minggu, mereka berdua akan pindah dan mandiri mengarungi bahtera rumah tangga mereka, apapun akan menjadi tanggung jawab mereka berdua. Kehidupan ekonomipun akan di tanggung Shami sebagai kepala keluarga.

"Ma, dek , Gre pamit dulu ya ?" Pamit Gracia pada mama dan adiknya, karena hari ini akan menempati rumah yang di berikan mama dan papanya Shami.

"Kamu hati - hati ya Gre, jadilah istri yang baek buat Shami, manut dan juga nurut sama suami, dan satu lagi kamu harus melayani segala hal buat Shami." Pesan mama Gracia sambil memeluk anaknya.

"Shami juga pamit ma."ucap Shami sambil mencium tangan mama mertuanya dan memeluknya.

"Mama titip Gre Sham, jaga dia seperti mama menjaganya, dan lindungi serta bimbing gracia lebih baik lagi, mama yakin kamu orang yang tepat buat Gracia." Pesan mama mertua nya.

Shami tak menjawab hanya menganggukkan kepalanya saja.

Skip..

Setelah sampai dirumah barunya , Shami langsung merebahkan tubuhnya di sofa kamarnya, sementara Gracia sibuk membereskan barang - barang bawaannya.

"Sham..., Mending lo bantuin gue beres - beres deh." ucap Gracia sambil membuka koper baju milik Shami.

"Ogah, gue capek mau tidur "jawab Shami sambil memejamkan matanya.

"Ck! Lo gak kasihan liat gue beresin barang sebanyak ini sendiri?"

"Nggak."jawabnya berbohong padahal dalam hatinya merasa kasihan terhadap Gracia, namun sifat egoisnya yang membuatnya tega.

Akhirnya Gracia membereskan semua barang - barang miliknya dan juga milik Shami.

Setelah beberapa waktu akhirnya selesai semuanya dengan rapi.

"Hah akhirnya selesai juga, jadi laper banget." Gumam Gracia.

Gracia berjalan menuruni tangga dan menuju ke dapur untuk mencari bahan makanan yang bisa di masak. Tapi tak menemukan apapun yang Gracia cari.

Graciapun berniat akan mencari di minimarket yang berada di kawasan perumahan yang ditempatinya.

Tapi gue nggak punya duit, apa harus minta sama Shami ya, batin Gracia gusar.

Gracia kembali naik keatas untuk menghampiri Shami yang sedang tiduran di sofa sambil memainkan ponselnya.

"Sham , gue boleh minta uang nggak buat beli bahan makanan bakal kita makan siang ," ucap Gracia canggung.

"Kenapa lo minta duit sama gue, gue bukan nyokap lo."ucap Shami ketus dan membuat Gracia sakit hati.

"Ok nggak jadi."jawab Gracia singkat dan berlari ke bawah.

Gracia sangat sedih dan sakit hati atas apa yang di katakan Shami padanya. Shami sangat keterlaluan , dari tadi Gracia yang membereskan semua barang tanpa sedikitpun membantunya dan diapun nggak mau memberikan uang,sekedar buat beli bahan makanan untuk mereka berdua.

Gracia memeriksa dompetnya dan ternyata masih ada uang sisa kemarin dia sekolah tiga puluh ribu. Gracia memang berasal dari keluarga yang kurang mampu di banding dengan teman sekolahnya.

"Hah..lumayan lah bisa buat beli beras seliter sama telor sekilo." pikirnya.

Akhirnya gracia keluar berjalan mencari warung bukan minimarket, karena Gracia pikir di warung akan lebih terjangkau.

KEPALSUAN CINTA ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang