17

802 250 165
                                    

Sekedar mengingatkan dalam part ini ada sedikit kata - kata yang kurang sopan.
Yang mungkin akan membuat kalian makin membenci sosok Shami#atau bahkan authornya.😟

Sejak kejadian dimana Shami mengajak Vienny pulang ke rumah mereka, baik Gracia maupun Shami saling menjaga jarak.

Pagi hari.

Seperti biasanya, gracia bangun lebih dulu ketimbang Shami, walaupun masih kesal dengan sikap Shami namun Gracia, tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri yang harus menyiapkan sarapan buat suaminya setiap pagi.

Tak seperti hari - hari kemarin Shami tak mau memakan masakan yang Gracia sediakan, walaupun sekedar roti bakar namun Shami bersedia memakannya.

Setelah selesai sarapan Gracia pamit untuk berangkat sekolah terlebih dulu. Saat akan beranjak tiba - tiba saja tangannya di pegang Shami dengan lembut.

"Lo hari ini berangkatnya bareng gue aja."ajak Shami pada Gracia.

Gracia yang mendengarnya hanya bengong karena tak yakin dengan apa yang barusan di dengarnya.

"Ah...lo ngomong apa Sham ?" Tanya Gracia sedikit ragu."

"Gue mau ajak lo berangkat bateng gue, lo mau nggak ?" tanya Shami masih dalam mode lembutnya.

"I..iya mau kok Sham."jawab Gre gugup.

Kenapa Shami tiba - tiba baek sama gue ya, apakah Shami sudah berubah, apakah..., Tiba - tiba saja Shami bersuara.

"Temenin gue , gue mau jemput Vienny."kata Shami tanpa merasa bersalah apalagi berdosa.

Gracia yang semula sangat bahagia dan ceria kini kembali murung dan bersedih.

" Lo duduk dibelakang , nanti Vienny duduk di depan."perintah Shami pada Gracia, dan Gracia hanya nurut saja.

Dalam perjalanan ke rumah  Vienny Gracia hanya diam , begitu juga dengan Shami , tak mengeluarkan sekata pun dari mulutnya .

Gracia dengan pikirannya dan Shami fokus dengan nyetirnya.

Begitu tiba di depan rumah Vienny ternyata Vienny sudah menunggunya.
Dan begitu melihat mobil Shami langsung masuk tanpa permisi dan duduk di samping Shami sebelah kemudi.

Tanpa ada rasa malu ataupun canggung begitu duduk di depan di sebelah Shami Vienny langsung mencium pipi sebelah kiri milik Shami. Tanpa memikirkan kalau di bangku belakang ada Gracia yang notabene nya adalah istri syah Shami.

Cupp...

"Makasih sayang ." jawab Shami sambil tersenyum.

Gracia hanya bisa menahan rasa sesak dan air matanya, di depan matanya suaminya bermesraan dengan wanita lain. Apakah Shami nggak punya hati ? Jawabannya punya tapi bukan buat Gracia istrinya melainkan buat Vienny sang kekasih.

"Vien...gue cinta sama lo, gue sayang sama lo, jangan sampai ada PHO dan PKO menghancukan kita.

#PHO =perusak hubungan orang.
#PKO = perebut kekasih orang.

"PHO dan PKO sekarang ini amat banyak " ucap Shami sambil melirik sinis Gracia lewat kaca belakang mobilnya. Bahkan tak segan - segan Shami mencium bibir Vienny di depan Gracia.

Miris sekali keadaan hati dan batin gracia. Rasanya ingin sekali lompat dari mobil Shami, lagi - lagi gracia tak berdaya dengan perlakuan Shami.
Dadanya sesak menahan tangis sejak tadi, Gracia nggak mau Shami juga Vienny melihatnya begitu rapuh dan lemah.

Gracia bisa sedikit bernafas lega karena mereka telah sampai di sekolah, seakan terbebas dari tawanan perang Gracia segera berlari meninggalkan mereka berdua.

KEPALSUAN CINTA ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang