3

1.1K 251 56
                                    

Senja mengajarkan pada kita untuk berdamai dengan kegelapan.

Malampun mengajarkan kita untuk berdamai dengan kesunyian.

Seperti merasakan kesepian ditengah keramaian. Seperti kedinginan di tengah teriknya matahari.

Gersang , rapuh, luluh, dan akhirnya runtuh dimakan sang waktu.



S

etelah pulang sekolah , Gracia menghempaskan tubuhnya di kasur kesayangannya.moodnya hancur sejak tadi pagi.

"Sial...kenapa harus ketemu manusia kutub gak tau diri itu." Gumam Gracia.

"Argggg,....sial, sial, sial." teriak Gracia tanpa sadar untuk meluapkan kekesalannya.

Tok...tok...tok...

"Sayang kamu kenapa? Kok teriak - teriak , kamu baik - baik aja kan di dalem? Buka dulu pintunya sayang ." Panggil mamanya Gracia yang memdengar terikan Gracia dari arah dapur.

"Gre nggak papa ma, tinggalin Gre ma, Gre mau sendiri." Jawab Gracia dari dalem kamar tanpa membuka pintu.

"Kalau kamu ada masalah cerita aja ke mama sayang."

"Iya ma , Gre mau sendiri dulu , nanti Gre cerita ke mama." Jawab Gracia.

"Ya sudah segera turun makan dulu ! titah sang mama.

"Iyaa."

Tak lama Graciapun turun ke bawah menuju meja makan dimana mama dan adiknya Steve sudah menunggunya.
Gracia berasal dari keluarga yang sangat sederhana , dulu sewaktu papa nya masih hidup , hidup keluarga ini penuh dengan gelimang harta , tapi beberapa tahun yang lalu papanya harus mengalami serangan jantung akibat dari perusahaan yang dirintis dari nol tiba - tiba saja berpindah tangan tanpa diketahui sebabnya.
Mama Gracia hanya mengandalkan warung kelontong kecil - kecilan buat menopang hidup mereka. Peninggalan almarhum ayahnya hanya rumah yang tergolong mewah yang sekarang ini ditempati mereka bertiga.
Masih untung Gracia sosok yang pintar hingga mendapat bea siswa jadi nggak perlu repot - repot mencari biaya buat bayar sekolah yang selangit mahalnya .

"Malam ma, malam dek." Sapa Gracia sopan.

"Malem sayang ." jawab mama

Sedangkan sang adik Steve hanya menggangguk saja sambil menikmati makanan yang ada dimeja.

"Ayo makan sayang."kata mama sambil memberikan piring yang sudah berisi sayur dan lauk.

"Makasih ma." jawab Gracia langsung memakan makanan yang mamanya siapkan.

Setelah selesai makan Gracia membantu mamanya untuk membereskan dan mencuci bekas piring kotor mereka makan.

******

Pagi hari pun telah tiba , tapi Gracia masih terlelap dalam mimpinya , setiap malam Gracia mati - matian belajar untuk mempertahankan bea siswa yang dia dapatkan.

Suara ayam berkokok dari jam weker yang ada di atas meja Gracia sudah berbunyi beberapa kali artinya jam sudah menujukkan pukul enam pagi, membangunkan Gracia yang masih tenggelam dalam mimpinya.

"Hooooaaaammmm." Grasia terbangun dan segera beranjak ke kamar mandi untuk bersiap ke sekolah.

Dengan pakaian yang sudah rapi Gracia segera turun kebawah untuk sarapan bersama keluarga kecilnya.

"Pagi ma, pagi dek ." ucap Gracia.

"Pagi sayang ." jawab mama.

"Pagi juga kakakku yang cantik." Jawab Steve sang adik.

KEPALSUAN CINTA ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang