8

828 240 51
                                    

Padamu pagi dan mentari, ku pertaruhkan asa kebahagian .
Pada terang sinarmu yang tak tergapai.
Menjelma menjadi bayangan yang semakin memudar.
Seperti bayangan fatamorgana ada tapi tak nyata.
Dan akhirnya musnah hilang tiada berbekas.
Seperti kabut yang hilang di balik cahaya.

Happy reading guysss!!!


Pagi hari telah tiba dan Graciapun sudah bangun dan menuju ke bawah untuk sarapan , karena merasa sangat lapar, perutnya belum terisi sejak pulang sekolah kemarin , pikirannya kacau dan hatinya kacau.

"Pagi ma ." sapa Gracia pada mamanya yang sedang mempersiapkan sarapan untuk kedua anaknya.
" Sayang kamu sudah bangun ? Tumben - tumbenan kamu Gracia ada angin apa yang membuatmu bangun sepagi ini ?" tanya mamanya dengan nada meledek.

" Ah mama, Gre bangun pagi salah , bangun siang apalagi." Ucap gracia malas.

" Bukan gitu sayang , kamu harus membiasakan diri bangun pagi menyiapkan sarapan buat suami kamu, kan bentar lagi kamu jadi istri, Gre kamu sudah siap ?" tanya mamanya Gracia.

"Kenapa mama tanya begitu setelah memasuki hari H ma ?" Gracia balik bertanya .

"Maafkan mama nak , mama juga tak kuasa untuk menolak semua ini , ini semua rencana almarhum papa kamu dan Om Ardi papanya Shami." jelas mama Gracia .

"Iya ma Gre ngerti kok , dan Gre akan jalani semua amanat papa, mama nggak usah kawatir, Gre pasti nggak akan ngecewain papa sama mama."

"Makasih sayang , maafkan mama yang tidak bisa mencegah semua ini."

Gracia yang tahu mamanya pun sebenarnya belum menginginkan anaknya menikah diusia yang masih sangat muda. untuk menenangkan sang mama Gtacia beranjak dari tempat duduknya dan dipeluknya sang mama .

"Gre siap ma dan Gre ikhlas menjalani semua ini , lagian calon suami Gre kan baik dan sayang sama Gre, jadi mama nggak usah kawatir begitu , Gre pasti bahagia ma." kata gracia mencoba menenangkan mamanya.

Maaf ma Gre harus berbohong sama mama, karena Gre nggak mau mama sedih kalau tahu perlakuan Shami selama ini sama Gre, batin Gracia.

" Iya makasih sayang , mama selalu berdoa buat kebahagiaan anak - anak mama."

Maafkan mama Gre mama tahu kamu terpaksa melakukan semua ini demi wasiat papa kamu, mama tahu kamu nggak bahagia dengan perjodohan ini, kata mama dalam hati.

"Nanti jam sepuluh kita berangkat ke hotel , acaranya jam tujuh malem , kamu siap - siap ya ?"

" Iya ma."

Mungkin semua orang akan merasakan kebahagiaan di saat mau menikah , karena orang yang kita cintai dan sayangi akan resmi menjadi milik kita, namun berbeda dengan apa yang di alami oleh Gracia saat ini hatinya dilanda dengan ketakutan. Bahkan Gracia berharap bahwa rencana pernikahan ini akan berantakan bahkan gagal . " jahat sekali bukan ?" Gracia tidak jahat mengharapkan kegagalan dengan semua ini karena menurut Gracia calon suaminya saat ini adalah sosok laki - laki yang sangat arogan dan egois. Ketakutan yang terus membayangi dalam benaknya membuat Gracia tidak bersemangat dan lesu . Bayangkan saja sebentar lagi dia akan berubah status menjadi Ny Shami , dan tentu saja semuanya akan berubah , tidak bisa sebebas waktu belum menikah , dan bayangan ketidak bahagiaan atas pernikahan perjodohan ini selalu menggelayuti pikirannya, batinnya tersiksa , apa yang bisa di perbuatnya, tidak ada hanya pasrah lah yang bisa dia lakukan, hanya itu jalan yang bisa dilaluinya.

Waktu begitu cepat berlalu dan keluarga Graciapun sudah sampai di hotel dimana nanti sore akan menjadi tempat yang paling bersejarah dalam hidup Gracia . Dan mereka sudah memasuki kamar sebagai tempat istirahat mereka sebelum dan sesusai pesta pernikahan nanti. Gracia tampak melamun di balkon kamar hotel yang mereka sewa, pikirannya masih belum bisa lepas akan pernikahan perjodohan ini , seperti mimpi saja , belum genap usianya tujuh belas tahun dan harus menyandang sebagai seorang istri. Semantara itu ada seseorang yang selalu memperhatikan sosok Gracia yang sedang berkelana dengan pikirannya.

KEPALSUAN CINTA ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang