18

777 240 20
                                    

Hari ini adalah hari sabtu hari yang paling ditunggu hari santai sedunia bagi gracia.

Bangun siang dan bermalas - malasan,
Jam sudah menunjukan pukul delapan pagi namun gracia masih saja berada di tempat tidur dengan ponsel ditangannya .
Sedangkan Shami di kamarnya sudah rapi dan berniat untuk pergi bersama Vienny

Tok ..tok...tok...

Gracia membuka pintu kamarnya dan dilihatnya Shami yang sudah rapi .

"Gue mau pergi, lo beresin kamar gue dan juga rumah , gue balik semuanya harus sudah rapi."tutur shami memerintah Gracia seperti pembantu.

Gracia hanya menatap malas pada Shami , perlakuan shami benar - benar di luar batas kemanusiaan, tidak hanya menyiksa secara batin tapi Shami juga menyiksanya secara fisik dengan memperlakukan. Gracia seperti seorang pembantu.

Walaupun kesal , Gracia tetap menjalankan semua perintah Shami , membereskan kamar Shami dan juga rumah yang mereka tempati.

"Berantakan sekali,."gumam gracia, setelah masuk ke dalam kamar Shami.

Dengan telaten Gracia membersihkan semua kamar Shami , membereskan tempat tidurnya dan mengganti sprei.
Mengambil baju - baju kotor Shami , menyapu lantai hingga mengepel kamar Shami hingga bersih dan wangi.

Setelah menyelesaikan semuanya Gracia duduk di ranjang Shami sekedar istirahat.

"Aku nggak kuat kalau seperti ini terus, disini aku diperlakukan seperti pembantu, apakah hidupku selamanya akan menderita seperti ini..? Jika tidak cepatlah berlalu dan datanglah kebahagiaan bersama ataupun tanpa Shami. Namun jika tidak kuatkanlah hati ini akan rasa sakit."ucap Gracia dalam doa dan tangisnya.

Drtttt...drtttt....

Getaran ponsel Gracia bergetar, dan betapa kagetnya Gracia melihat nama yang tertera di di layar ponselnya . Mama, gumamnya.

"Hallo ma..."jawabnya.

"Gre kamu nangis."

"Ah nggak ma, Gre cuma flu aja, ada apa mama telpon."

"Mama tadi telpon Shami tapi hape nya nggak aktif, mama sama papa mau ke rumah kamu ."

"Ah..iya ma, kapan..?"tanya Gracia sedikit kaget dan kawatir.

"Besok, mumpung besok tanggal merah, sekalian mau ngajak kalian keluar." Tolong kasih tau shami ya gre, sekalian mau ajak kalian kondangan ke saudara jauh mama."

"Iya ma , nanti gre bilangin ke Shami."

Setelah menerima telpon dari mama mertuanya , gracia meneruskan pekerjaan rumahnya yang belum selesai . Dan juga masak siang untuk makan mereka berdua kalau Shani pulang siang.

Ting...tong....ting...tong...

"Tumben Shami sudah pulang." gumam Gracia heran.

Setelah membuka pintu betapa terkejutnya Gracia ternyata yang datang bukanlah Shami suaminya , melainkan mama mertuanya yang dateng , yang barusan telpon.

"Lho..mama." ucap Gracia sambil men cium tangan mamanya.

"Katanya besok ma, kok sekarang udah dateng, papa mana ma..?" tanya Gracia .

"Papa masih di kantor, nanti pulang mau kesini, sekalian mau ngajak kamu sama Shami cari baju buat besok."

"Ah iya ma, yuk ah kita makan siang ,Gre sudah masak ma."ajak Gracia ke ruang makan.

Makanan sudah siap sejak tadi mamanya belum datang.

"Ayo ma kita makan, cuma ini yang Gre bisa masak, maaf juga kalau rasanya kurang enak.

KEPALSUAN CINTA ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang