You Broke Me First | Lizkook✓

YOU START NOW

Cerita iini terinspirasi dari lagu 'You Broke Me First' dari Tate McRae.. Ini mungkin bakal jadi cerpen pertama aku hehe.. Langsung aja Ya.

Tidak pernah sebesar ini ia mencintai seseorang, Tidak pernah sebesar ini Juga rasa bencinya ke seseorang. Ia tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya. Menyakitkan sekali rasanya. Ia Tidak dendam, Hanya saja, Rasa bencinya terhadap pria itu tak lagi terbendung.

"seharusnya kau memberitahuku, Jika kau sedang memikirkan Tentang wanita itu" ia tertawa hambar. Menatap wajah sang kekasih yang terlihat Terkejut. Namun pria itu langsung merubah mimiknya.

" Aku hanya ingin menghargai perasaanmu. Dan hubungan Kita ini.. Kau terlihat.. Tulus" Lisa menatap sang kekasih dengan mata yang menunjukan kekecewaan yang mendalam. Tapi, ia Tidak bisa.

" sekarang, kau sudah tau tentang semua ini. Aku dan Daya Menjalin Hubungan .. Apa kau masih mau berhubungan dengan ku?. Aku harap Tidak" Lisa menyeka air matanya. Rasanya sakit sekali.

"aku harap Juga Tidak. Kau bisa menjalin hubungan dengan Daya tanpa beban apapun " pria itu mengangkat sudut bibirnya.menatapnya dengan remeh.

'' Ya. terimakasih,babe . well, itu berarti kau sadar diri .. kau dan Daya berbeda jauh sekali .. setidaknya, Dia tidak sok suci'' Lisa mengangguk. mungkin kali ini ia harus benar-benar menjauh. Daya sahabatnya.

--

wanita berpenampilan sexy itu menatap Jungkook dengan alis yang bertautan. pria itu tampak bahagia. tapi , ada banyak kesedihan di sana. Daya menghela nafasnya. membuang puntung rokoknya , menginjaknya kemudian. Jungkook tersenyum miris. perbedaan Lisa dan Daya memang sangat jauh. tapi ia yakin, Daya adalah cinta sejatinya.

''what's happend? .. You look so .. happy?.. apa wajahmu itu bisa aku katakan bahagia?'' Jungkook mendaratkan bokongnya di sofa panjang milik Daya.wanita itu menggeser puntung rokok itu agar sepatunya tidak menginjak puntung itu.

''a--aku berakhir dengan Lisa .. aku memutuskan bersamamu..'' Daya membelalakan matanya. memekik senang dengan suara nyaringnya. Jungkook tersenyum puas. Tapi, perih ini?. bagaimana?. Lisa?. gadis itu bagaimana?.

''kau senang?'' Daya mengangguk dengan mantap. matanya berbinar dengan sangat cepat.wanita itu berlari ke kamarnya.

''sakit sekali''

--

Daya tersenyum hangat kepada Lisa. dan gadis itu dengan sejuta maafnya tersenyum dengan sangat lebar ,seolah-olah tidak terjadi apapun. Lisa menarik tempat duduknya. 

''apa kabar, Ly?'' Lisa tersenyum ,lalu menjawab,

''baik. sangat baik "

" bagaimana jika kita pergi ke taman hiburan? .. Jungkook akan menjemputku disana'' nafas Lisa tercekat. kekasihnya--ralat, mantan kekasihnya itu benar-benar melakukan semua hal untuk gadis yang pria itu sayangi.dulu, ia juga di perlakukan demikian. Tapi, tidak lagi.

'' Lisa, .. maaf soal Jungkook . Dia pasti menyakitimukan?" Lisa tersenyum tipis . Menatap buku Menu dengan tatapan kosong .

" Dia mencintaimu . Aku rasa itu adalah alasan yang tepat " Daya mengerjapkan Matanya . Mengikuti nalurinya sebagai wanita , Daya memang tertarik dengan Jungkook . Namun tidak seperti itu .

" Aku harap kau masih mau bersahabat denganku , Ly" Lisa mengangguk mantap . Menggenggam tangan Daya , membuat sang empu terdiam dengan tatapan yang tak bisa di artikan .

" Kau sahabatku . Akan selalu seperti itu " Daya tersenyum . Namun senyum itu terlihat berbeda . Tak ada keceriaan , atau kesombongan . Hanya ada kehampaan yang terlihat sangat Jelas . Namun Lisa tak tau apa penyebabnya .

" Y-Ya , .. Kita adalah sahabat ," Suasana menjadi sangat canggung . Bahkan Lisa merasa asing dengan suasana seperti ini .

" Taman Hiburan dekat sini baru di buka . Ingin kesana?" Daya tersenyum tipis . Lalu mengangguk .

--

Lisa tertawa terbahak-bahak melihat Badut di depan sana bergoyang tak karuan . Terlihat kaku namun seru .

" Yak ! . Dia tidak Lucu!" Pekik Daya . Wanita itu terlihat takut dengan badut berwajah seram itu .

" Itu Lucu, Daya " Daya menggeleng . Memeluk lengan Lisa dengan sangat erat .

" Aku takut , Lisa . Aku bersumpah " Lisa tak lagi tertawa . Membalik badannya , menatap Daya yang benar-benar ketakutan.

" Maafkan aku . Aku tidak seharusnya membuatmu terus menatap badut itu . Maafkan aku , Daya" Daya hanya mengangguk .

"Tetaplah bersamaku , Lisa . Aku takut"