Come Back to Me

4K 275 35
                                    

Hola, masih inget Herroz? Nah, ini part 1 cerita anaknya Om Herroz, nih. Jangan lupa bintangnya, yaaa❤

***

Serena berhati-hati melangkah, batu karang ini besar tapi mungkin sedikit licin. Ia semringah ketika tempat favoritnya mulai terlihat. Sambil mencari posisi yang nyaman, ia mengalungkan tali ponselnya. Kedua kakinya kini ia biarkan di dalam air, lalu memotret.

Ombak hari ini begitu bersahabat, cuaca pun seperti merestui kunjungannya. Sudah dua tahun ia tidak kemari, sejak ia melarikan diri dari Ibu tirinya yang kejam. Setelah dua tahun, ia kembali karena  ibu tirinya kabur dari para penagih hutang.

Kakinya bergerak-gerak bersama ombak. Ia terhibur, dan mulai terkekeh. Jauh di bawah laut, kekehannya mengusik gendang telinga sang pangeran. Sam tersentak. tangannya mendorong kasar tubuh siren betina yang sedang bernafsu menyentuhnya.

"Menyingkirlah!" murkanya ketika siren betina itu enggan menjauh.

"Kurión," lirin siren itu takut.

Herroz menyeringai melihat putranya gelisah.

"Ada sesuatu terjadi?" tanya sang Kurión. Sam menoleh.

"Dia kembali." Ia balas menyeringai. Herroz menelengkan kepala.

"Dia sudah kembali!" seru Sam dengan mata berbinar.

Ya, gadis kecilnya sudah kembali. Ia mendongak. Di atas sana, Sam yakin kekehan itu berasal dari bibir merah gadisnya. Gadis cantik yang selalu termenung di atas batu karang besar. Gadis yang selalu ia perhatikan dari dasar laut, secara diam-diam.

Gadis yang sudah ia tetapkan sebagai permaisurinya kelak. Di hati dan lautan. Telinganya masih menangkap suara gadis itu. Namun kali ini bukan kekehan, ia sedang bersenandung. Sepertinya, gadisnya sedang bahagia.

"Kau ingin menemuinya?" Herroz menaikkan sebelah alis. Sam hanya menyeringai puas sebelum ia melesat menuju permukaan.

"Huh, kuharap ia tidak gegabah," rungut Herroz.

Terdengar tawa dari balik punggungnya. Herroz berdecak sebal. "Tentu saja Sam tidak akan gegabah. Ia lebih pintai darimu," seru Demeter.

*

Sam menangkap siluet Serena dari dalam air. Lagi, ia menyeringai senang. perlahan kepalanya mulai naik hingga separuh dada telanjangnya terasa hangat disengat sinar matahari. Perlahan ia berenang mendekat. Sam menyelam.

Serena nyaris melompat ketika betisnya disentuh. Hampir saja ia berteriak ketika sebuah kepala muncul dari dalam air. Seorang lelaki. Serena mematung.

"Sugar,"

Tetesan air mengalir dari rambutnya yang basah. Serena mengerjap, memerhati tetesan air mengalir menuruni dahi. Seketika ia membelalak. bekas luka.

"Sudah ingat?"

Sam menarik ujung bibirnya keatas. Serena tampak mengerjap malu-malu. Sam menduga Serena mengingat dirinya. Mungkin karena bekas luka itu. Ah ... Sam bisa saja membuat parut itu hilang, Demeter akan dengan senang hati melakukannya. Namun Sam ingin membiarkan parut itu terpampang. Agar Serena mudah mengenalinya.

Sam merapatkan tubuhnya di kedua betis Serena. Ia memeluk kaki gadis itu, lalu mengecup lututnya. Suara terkesiap terdengar, sekuat tenaga ia menahan perasaannya. Oh, sial. Sam benar-benar merindukan Serena.

Dibukanya tungkai gadis itu, dan menempatkan tubuhnya di antara kedua paha Serena. Tangannya meraih tengkuk gadis itu, sebelum mendaratkan ciuman penuh kerinduan.

Serena mengerjap lagi. Jantungnya bertalu-talu. Lelaki dihadapannya semakin tampan, dan tentu saja ia selalu mengingat Sam. Lelaki yang melindunginya dari amukan ibu tirinya. Yang selalu mendengar ceritanya dengan sabar.

"Sugar ... selamat datang kembali," bisik Sam lirih sambil mengecup telinga gadis itu.

-TBC-

Duh, entah apa yang merasukiku. Ngomong-ngomong ceritanya mau lanjut ga, ya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Short Story About LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang