Don't Wanna Lose You

885 126 2
                                    

Rumah Syifa terlihat ramai dari biasanya di pagi awal Minggu ini. Ada beberapa orang yang berpakaian lusuh sedang bekerja memperbaiki rumah dan warungnya. Beberapa peralatan dan bahan-bahan bangunan juga terdampar di depan pekarangan sempit rumah Syifa.

Sepertinya Dirga sedang merehab rumah dan warungnya. Dia juga sibuk mengawasi para kuli bangunan yang sedang bekerja.

Sementara Syifa dan Wanda sibuk di dapur menyiapkan kopi dan kue-kue buat para pekerja.

"Jadi kamu pacaran ama cowok sombong itu, Syifa?," tanya Wanda yang sedang mengaduk kopi buat para tukang. Sementara Syifa sibuk mengatur kue-kue di atas piring-piring kecil.

"Mbak Wanda. Mbak tuh belum kenal aja. Aslinya baik kok...," balas Syifa.

"Hemmm..., ingat banget aku pertama kali dia ke sini. Sombongnya. Nggak suka aku. Mending Shaun ke mana-mana...,"

"Idih, Mbak. Orang Shaunnya udah punya pacar. Lagian juga anggap aku adik doang. Nggak lebih. Aku juga pingin punya pacar. Kebetulan Hugo mau...,"

Wanda tertawa kecil.

"Cakep sih. Badannya gede. Cuma mukanya itu lo, sadis...,"

Gantian Syifa yang tertawa. Sadis apanya? Orang semalam dirinya dimanja habis oleh makhluk sadis itu.

Lalu Wanda meraih kue-kue dari Syifa dan meletakkannya di atas baki besar. Dia pun melangkah ke depan.

Ponsel Syifa berbunyi.

"Ya Hugo...,"

"Kangeen...,"

"Hm..., udah mandi?,"

"Belum. Baru bangun. Habis mimpiin kamu...,"

"Masa...,"

"Sumpah..., asyik...,"

Syifa tertawa membayangkan dirinya berada di alam mimpi Hugo.

"Kayaknya ribut-ribut di rumah kamu, Syifa?,"

"Iya. Lagi rehab rumah ma warung...,"

"Oh..., butuh bantuan?,"

"Emang kamu mau bantu?,"

"Yah. Kalo ngecat-ngecat aku jago,"

Syifa terbelalak.

"Mau bantu?,"

"Why not?,"

"Ya udah. Datang...,"

________

Dan Hugo pun meluncur ke rumah Syifa.

"Kok lama?," tanya Syifa yang melihat Hugo sudah siap dengan peralatan catnya.

"Mampir ke rumah papa dulu, ambil alat-alat...,"

Dirga senang sekali dengan kehadiran Hugo saat itu. Hugo memang cekatan mengecat dinding rumah. Apalagi alat-alat yang dimiliki Hugo sangat lengkap dan canggih. Dalam beberapa jam saja dinding rumah dan warung Syifa terutama bagian dalam sudah cantik dengan warna baru berkat tangan Hugo. Berkali-kali Dirga berdecak kagum dengan gaya Hugo yang santai naik turun tangga saat mengecat.

Hugo memang suka mengecat. Saat istirahat dia habis ditanya-tanya Syifa tentang keahliannya yang satu ini.

"Kamu tau saat aku ditanya cita-citaku waktu TK? Jadi Bob the Builder...,"

Syifa terbahak-bahak mendengarnya. Lalu Hugo bercerita bahwa dia gemar mengecat. Alat-alat yang dibawanya adalah miliknya saat mengikuti kursus mengecat ketika duduk di bangku SMP hingga SMA. Beberapa rumah kerabatnya memakai jasanya. Karena hasil kerja Hugo sangat rapi dan memuaskan.

SHAUN DE SYIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang