My messages for first love

12 2 0
                                    

[Jangan lupa tinggalkan jejak⭐]

👀

Menjalin suatu hubungan bisa di katakan mudah, namun mengungkap rasa adalah suatu hal yang akan membuatmu resah.

Karena perihal rasa adalah hal yang tidak bisa kau wakilkan
Memberi dan menerima rasa adalah suatu hal yang berbeda
Baiklah-baiklah dalam mengolah rasa
Agar kamu tidak merasa patah sebelum waktunya.

📝

📝

Teruntuk kamu yang jauh di mata, namun terasa dekat di hati.

Hey kamu!

Yup, kamu.

Waktu itu aku tak pernah berfikir akan ada hati yang harus ku jaga.
Dimana masa itu adalah suasana yang menurutku hm—sangat biasa saja. Kau bayangkan saja, masa Sekolah Menengah Pertama adalah suatu hal yang masih awal bagiku. Mengejar ketinggalan, mencoba yang baru, dan menjadi yang terbaik.

Apakah kau masih ingat?
Saat diri ini duduk di bawah pohon rindang dekat kelasku, kau berjalan menuju kelasmu. Disana kau melihatku. Tersenyum pada diri ini seolah kita telah bertemu sebelumnya.

Aku? Tentu saja malu. Baru waktu itu aku merasakan malu yang luar biasa saat seorang lelaki menatapku. Bahkan kau tersenyum dengan sangat manis.
Oh astaga, betapa membuncahnya sesuatu yang bergejolak dalam dada.

Lalu apakah kau ingat?
Setiap hari setelah kejadian itu, kau selalu mengirimkan pesan singkat untukku. Dimana pesan itu adalah sebuah perhatian kecil yang membuatku terbang di masa itu.

Kamu telah membuatku jatuh, jatuh dalam pesonamu.
Dan aku enggan untuk bangkit waktu itu.

Kemudian kita menjadi dekat, bahkan mungkin sedekat nadi.
Karena kau selalu mengikuti kemana pun diri ini pergi.
Kamu seolah tak ingin sesuatu yang berharga yang kau punya terluka dan rusak oleh orang lain.

Aku, merasa aman. Sangat aman, bahkan waktu itu aku merasakan kenyamanan atas semua perlakuanmu.

Aku masih ingat, pada hari Senin waktu upacara bendera telah tiba, entah tanggal berapa diri ini pun lupa. Kau berdiri di sampingku.

Memangnya kenapa?

Dirinya menyelamatkan diriku dari sinar yang Agung. Dimana sinar itu menembus hingga kulit sensitif ku.

Aku terdiam, sungguh malu. Namun merasa senang dan bahagia.
Beginikah rasanya jatuh cinta?
Namun aku tidak bisa mengungkapkan nya.

Hingga akhirnya kita berdua lulus pun, tidak ada satupun dari kita yang mengakuinya.

Konyol memang namun itu nyata adanya. Lalu bagaiaman rasanya?
Rasanya gelisah, susah untuk di ungkapkan. Bayangkan saja, kau di paksa untuk jatuh cinta dalam diam. Tanpa dapat mengungkapkan kalimat rasa padanya. Padahal setiap perlakuan yang kita lakukan adalah pembuktian.

Namun, mungkin ini adalah jalan sang takdir. Kita hanya dapat bersama dalam semu dan berakhir tak nyata.

Dan apakah kamu tahu?
Sejak kau mengirimkan pesan padaku. Bahwa kau akan pindah ke luar kota. Rasanya hati ini hancur, kenapa harus begini akhirnya?
Tidakkah kau mau kita bersatu dalam rasa?
Membangun rumah tangga untuk masa depan?

Semua itu sampai sekarang masih tanda tanya bagiku. Entah apa maksud dari semua tujuannya.

Yang pasti, aku merindukannya hingga detik ini. Orang bilang cinta pertama akan sulit terlupakan. Dan yup, itu memang benar adanya.

Kamu tahu sebuah kata dari rindu?
1 kata 5 huruf, namun menyimpan sejuta rasa dalam dada. Entah sampai kapan aku harus menahannya. Menahan agar diriku merasa baik baik saja atas semua yang telah terjadi.

Kau menghilang bagai di telan bumi.
Menyisikkan relung hati yang tiada penghuninya.

Kamu, adalah sosok yang membuatku jatuh sekaligus patah dalam waktu yang bersamaan.
Entah kebetulan, atau telah kamu rencanakan.
Namun yang pasti rasanya teramat nyata dalam dada.

Jika rasa ini adalah sebuah lelucon untukmu. Aku tak apa, setidaknya diriku telah membuatmu tersenyum waktu itu. Walau akhirnya kembali aku merasa patah.

Hingga kini tentangmu masih ada dalam memori kecilku. Selalu aku impikan bahwa kau akan datang dan merubah segalanya.

Namun, sampai saat ini itu semua hanyalah anganku. Entah itu terwujud atau tidak aku tidak akan mempermasalahkannya.

Karena aku yakin, jika aku adalah tempatmu kembali, maka kau akan datang dengan sendirinya.

Namun, bila takdir berkata lain. Selebihnya aku ikhlas, tidak apa.
Rencana Tuhan adalah yang terbaik.
Dan aku bersyukur telah merasakan itu semua.

Dan jika bisa aku ingin merasakannya lagi sekarang. Namun bedanya akan ku ungkap segala yang ku rasa padanya. Tidak ada rasa dalam diam, atau takut menerima penolakkan.

Karena apa?
Aku tidak ingin merasakan patah seperti waktu itu. Jika patahku karena rasa jujur ini. Aku siap.
Setidaknya rasaku telah ku sampaikan pada sang pujaan hati.

Ada rasa sesak saat diriku menulis surat ini. But, tak apa. Aku menikmati semua kisah itu.

Baik-baik di sana.
Jika sempat kabari diri ini. Karena apapun tentangmu masih ku harapkan dalam kabar.

Salam rindu,

     Tinta

           Sumedang, 25 September 2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

L'Story [TAMAT]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang