Aurie dengan lincahnya membantu sang Mama untuk membersihkan dapur dan ruang makan.
Di sisi lain, Arsya ternyata tengah memperhatikan setiap gerak yang di lakukan Aurie.
"Wihh ternyata ada yang diem-diem suka ni sama kakak gua?" Goda Dito yang membuat Arsya terkejut.
"Lo ada rasa kan bang sama kakak gua?" Sambung Dito sambil memainkan alisnya.
"Dasar bocah!" Ketus Arsya sambil menjitak pelan kepala Dito.
"Gua tau bang, udah jangan lama-lama bang. Ntar kakak gua keduluan sama orang lagi." Celetuk Dito diiringi dengan gelak tawa keduanya.
"Stttt.....ada kak Urie bang!"
"Udah malem nih, kamu ga balik Sya?"
"Iyaa ini mau pamit, Mama sama Papa kamu?"
"Tu masih di ruang makan."
Arsya pun bergegas menghampiri Putra dan Dita yang tengah bercengkrama di ruang makan.
"Om, Tante? Arsya pamit pulang dulu gih?"
"Loh tumben cepet amat nak?" Tanya Putra.
"Gih Om udah malem, Arsya juga dari tadi belum balik ke rumah."
"Yudah hati-hati ya sayang, salam sama orang rumah!" Pesan Dita.
"Gih tan, makasi buat makan malemnya tan. Yudah kalo gitu Arsya pamit pulang dulu Om, Tante?"
"Besok pagi masih jadi ojolnya Aurie kan?" Canda Putra yang berhasil mengundang gelak tawa semua orang.
"Papa...?" Geram Aurie.
"Pastinya Om." Jawab Arsya sambil melirik ke arah Aurie.
"Yudah pa,ma. Aku anterin Arsya ke depan dulu."
Sebelum melenggangkan kakinya keluar dari istana keluarga Bagaskara, tak lupa Arsya menciumi kedua punggung tangan orang tua Aurie.
"Dit, gua balek dulu ya?"
"Ok bang hati-hati. Jangan lupa pesen gua tadi bang!" Seru Dito yang di balas hanya dengan acungan jempol oleh Arsya.
"Jangan ngebut-ngebut udh malem, jaketnya di pake tu!" Peringat Aurie dengan penuh rasa perhatian.
"Ok siap nona!"
"Langsung pulang ke rumah jangan kelayapan lagi!"
"Iyaa bawell!" Jawab Arsya sambil mengacak-acak kecil rambut Aurie dan tak lupa mencubit gemas hidungnya.
"Ihh sakit tau."
"Gapapa kan obatnya masih disini!"
"Gombal! Udah sana jalan!"
"Ok besok pagi aku jemput, jangan lama-lama!"
"Ok!" Jawab Aurie dengan acungan sebuah jempol mungil miliknya.
Arsya pun melajukan motornya keluar dari gerbang istana keluarga Bagaskara, dan Aurie masih setia menatap kepergian seseorang yang mungkin memiliki posisi tersendiri dalam hidup Aurie. Mungkin...?
-----------------------------------------------------------Motor yang di tumpangi Arsya telah terparkir rapi dengan sederet mobil mewah.
Tepat di depan rumah nan megah, yang tak kalah megahnya dari istana milik keluarga Bagaskara.
Dengan desain interior klasik yang menambah kesan megah dari rumah tersebut. Tak lupa dengan beragam fasilitas yang menjamin kesejahteraan bagi siapa saja yang menjadi bagian di dalamnya.
"Arsya pulang!" Teriaknya ketika tengah berada di ambang pintu utama rumah tersebut.
"Jam segini baru pulang, abis dari mana ajja si?" Tanya seorang gadis yang tengah asik menonton serial drama favotirnya.
"Halo tuan putri?" Sapaan hangat dari Arsya,namun tak di gubris olehnya.
Alih-alih mendapat sebuah jawaban, Arsya malah mendapat sebuah pukulan tepat di pundaknya.
"Auuu...kok dipukul?" Tanyanya dengan pura-pura memperlihatkan ekspresi menyedihkan.
"Ngeselin, untuk hari ini kita ga boleh ngomong lagi. Sampe janjinya di tepatin buat bawa Aura jalan-jalan. Aura ngambek!" Tuturnya panjang lebar dengan penuh penekanan dalam setiap kata.
"Owhh jadi ngambek gara-gara ga di bawa jalan-jalan?"
"Aduhh...tuan putri yang manis?" Sambung Arsya sambil menempatkan seorang gadis tersebut ke dalam pangkuannya.
"Gimana kalo kita bikin janji yang baru lagi, yang bakal lebih seru lagi?" Tawar nya.
"Lebih seru?" Perjelasnya lagi, yang kini luluh dengan tawaran yang di ajukan Arsya.
"Iyess lebih seru. Jadi, ga lama lagi bakal ada tanding basket di sekolah. Nah nanti, kalo tanding nya udah selese kita pergi ke pantai gimana?"
"Janji?" Tegasnya.
"Janji!" Jawab Arsya sambil menyatukan kedua kelingking mereka.
Hay hay hay...lanjut terus ni ehe.
Gimna tu, terus pantangin sampe end nya yio. Jangan sampe ketinggalan yuhuuu!😬😆Tungguin part berikutnya yaa, yg bakal lebih bar² lagi ehe...:v
Eitss, seperti biasa author mau nginetin ni buat ninggalin jejak setelah baca yaa😁. Bisa tap vote wae atau isi kolom komen makin uwuuu lagi xixixi...👌🤣
Udah dlu yaa. Happy reading n keep healty.🤗💙
Liebe
AuliaRizka
KAMU SEDANG MEMBACA
Sedetik dalam Kenangan
JugendliteraturSeseorang yang super dingin, irit ngomong, cuek, ga gampang tertarik sama cewe, namun memiliki segudang prestasi dan bakat, adalah Harsya Putra Anggara. Begitu anggapan mereka tentang seorang Arsya. Meski demikian, para siswi SMA Tunas Bakti sangat...