"Janji?" Tegasnya.
"Janji!" Jawab Arsya sambil menyatukan kedua kelingking mereka.
Meskipun terkenal cuek oleh teman-temannya.
Namun, Arsya teramat mencintai keluarga. Terutama Tuan Putri mungil kesayangan nya.
Aura Putri Anggara, adalah anak kedua dari pasangan Bimo Anggara dan Irma Presnaputri.
Aura, seorang gadis mungil yang kini tengah menduduki bangku kelas 3 sekolah dasar.
"Kak Arsya bau, belom mandi yaa?" Goda tuan putri mungil nya.
"Kalo kak Arsya bau kek gini, nanti tuan putrinya kabur!"
"Owhh gitu, tuan putri mau kabur hmm?" Tanya Arsya, yang kemudian merasa geram karena perkataan tuan putri mungil nya.
Al hasil mereka pun saling kejar mengejar satu sama lain.
Mendengar adanya keributan di ruang tengah membuat Irma berniat untuk menunda pekerjaan nya.
Ketika pintu kamarnya hendak terbuka, Irma mendapat sebuah pelukan dari putri kecilnya.
"Ma, kak Arsya nakal." Adu nya kepada sang mama dengan nada terngah-ngah.
"Eee udah malem sayang, ga usah lari-larian!" Tutur Irma.
"Kok baru pulang, abis dari mana kamu Sya. Di telponin hp nya kok ga aktif?"
"Iyaa ma, kebetulan tadi di sekolah Arsya ada rapat sama anak basket. Abis itu anterin Aurie pulang. Maaf udah bikin mama khawatir, tadi hp nya abis batre juga ma, hehe."
"Ya sudah lain kali kabarin mama kalo mau pulang telat!"
"Siap ma!"
"Ehh iyaa ma, ada salam dari tante Dita sama om Putra."
"Oyaa, Aurie kok udah jarang main ke rumah?"
"Dia lagi sibuk ma, lagi persiapan buat event Olimpiade Bahasa Jerman."
"Yudah ma, Arsya bersih-bersih dulu."
Arsya pun berlalu untuk membersihkan badannya.
"Kak Arsya?"
Panggil Aura dengan menjulurkan lidah dan mengibas kan kedua tangannya di samping telinga, persis seperti seekor anak gajah yang masih penuh kepolosan."Awas yaa tuan putri!" Balas Arsya dengan menjulurkan lidahnya.
-----------------------------------------------------------
Sebuah kamar yang tertata dengan rapi dengan desain cool ala anak remaja, membuat siapa saja yang berada di dalamnya mendapatkan kenyamanan.
"Arhhh..." Dengus Arsya pelan, sambil merebahkan tubuh kekarnya di atas kasur yang empuk.
Dengan suasana yang sangat sunyi dan hanya di temani suara denting jam, membuat Arsya semakin larut dalam lamunannya.
Tok tok tok.... Suara yang bersumber dari luar pintu kamar Arsya.
"Ni anak...haduhhh."
Dengus Bimo, ketika mendapati sang anak sulung yang tengah tertidur pulas dalam keadaan masih setia dengan seragam sekolah kebanggaannya.
Tak lupa, Bimo memoerbaiki posisi tidur Arsya dan menaikkan selimut hingga menutupi setengah dari tubuh kekar miliknya.
Srettt... Suara kenop pintu kamar Arsya yang nampak telah tertutup dengan rapat.
"Anak-anak udah tidur Pa?" Tanya Irma, ketika mendapati sang suami keluar dari kamar Arsya.
"Arsya kayaknya kecapean, sampe lupa ganti seragamnya."
"Papa pasti juga cape baru selese dari kantor. Papa bersih-bersih dulu gih? Biar mama panasin makanan dulu."
"Makasih sayang, aduh beruntungnya papa punya kalian!" Tutur Bimo sambil mengecup manis kening sang istri.
"Yudah mama ke dapur dulu." Tutur Irma, lalu berlalu untuk ke dapur.
Tepat setelah pekerjaan Irma selesai, sang suami pun kini telah berada di dapur.
"Ayo pa, makan dulu."
"Wihh ada makanan kesukaan papa ni!"
"Iyaa, sini biar mama bantu!"
-----------------------------------------------------------
Hay hay hay... Nah sekarang udh up part barunya ding. Sabar yaa, tunggu bagian ter uwuu nya ehe:v😬
Biar author makin semangat ni, (ceilahh🤣) jangan lupa tinggalin jejak kalian di bawah yaa. Bisa tap kolom vote atau mau isi coment juga itss okeii!!!
Akun author nya di follow? Boleh lahh yaa xixixi🤣
Cek cerita yang satu lagi kuy 'Curhatan dalam Diam'!
Ok dee happy reading n keep health!!!🤗💙
Liebe
AuliaRizka
KAMU SEDANG MEMBACA
Sedetik dalam Kenangan
Novela JuvenilSeseorang yang super dingin, irit ngomong, cuek, ga gampang tertarik sama cewe, namun memiliki segudang prestasi dan bakat, adalah Harsya Putra Anggara. Begitu anggapan mereka tentang seorang Arsya. Meski demikian, para siswi SMA Tunas Bakti sangat...