"Aku nggak takut buat menghadapi perempuan, selama ini aku diam tapi aku nggak tahan lagi"
"Apa maumu, P'Mil?" Tanya Nan ketus.
Nan menarik kerah baju Mil, berputar dan mendorongnya ke tembok.
Mil sudah tidak dapat menahan diri. Ia sedang berjalan menuju kantin seperti biasa setelah kelas sore selesai dan tanpa sengaja Ia melihat Phukong bersama Nan lagi. Mereka tampak membicarakan sesuatu dengan serius dan tiba-tiba Nan mendekatkan wajahnya pada Phukong dan mencium bibir Phukong. Mil reflek menghampiri mereka dan langsung menarik Nan pergi begitu saja. Phukong hanya terdiam, tampak shock dengan apa yang terjadi barusan.
"P' cemburu? Jadi tadi P' lihat aku cium dia? Atau P' masih marah karena hari itu aku tidur sama dia?"
Mil menatap Nan marah, merasa harga dirinya jatuh. Tenaga Nan tidak seperti perempuan biasa, Mil berusaha bergerak tapi badannya terkunci.
"Kalau P'Mil memang cinta dia, kenapa P' selama ini pura-pura?!"
Mil terdiam, merasa skak mat dengan pertanyaan Nan. Tujuan Mil menariknya karena ia cemburu dan merasa Nan sudah merebut ciuman Phukong darinya, bukan hanya ciuman tapi juga tubuh Phukong waktu itu. Mil ingin memperingati Nan untuk menjauh dari Phukong tapi sekarang malah Mil yang terpojok.
"Aku.... nggak tahu bagaimana bilang kalau sekarang dia lebih dari sekedar adik bagiku"
Nan melepas cengkramannya dari kerah Mil. Nan melihat wajah Mil sekarang memerah, antara malu atau marah.
"P'Mil, aku beri P' waktu sampai besok, kalau P' nggak melakukan apa pun, Phukong milikku"
Nan pergi setelah mengatakan itu. Mil masih terdiam, nafasnya terasa berat. Ia merosotkan badannya sampai terduduk di bawah. Mil benar-benar bingung harus bagaimana.
"P'!!!" Phukong datang menghampirinya tergesa-gesa.
"P'Mil baik-baik saja?" Phukong dengan sigap mengecek dahi Mil, takut ia demam. Mil meraih tangan Phukong dan meletakkannya di dadanya.
"Yang sakit itu di sini"
Wajah Phukong sontak memerah, jantungnya berdegup tidak karuan. Tangannya ada di dada Mil, Phukong bisa merasakan detak jantung Mil yang sangat cepat.
"Kenapa jantungmu berdetak cepat sekali, P'?" kata Phukong sambil mengerutkan kening.
"Karena aku sedang bersama orang yang aku sayang"
Mata Phukong membelalak tidak percaya. Kesambet apa P'Mil tiba-tiba bilang begitu?
"Dan baru aja aku lihat dia dicium orang lain begitu aja tanpa perlawanan, katanya dia cinta aku, tapi kenapa rela dicium orang lain"
Phukong makin bingung namun degupan jantungnya terdengar semakin keras di telinganya.
"Dan juga hari itu aku lihat dia tidur dengan orang lain, katanya dia sayang aku, tapi kenapa rela tidur dan memeluk orang lain?"
Phukong semakin salah tingkah mendengar perkataan Mil. Mil menarik Phukong dan mendaratkan ciuman di bibir Phukong.
"Kamu udah bukan adik kecilku lagi, jadilah pacarku, Phukong" kata P'Mil sambil mengelus pipi Phukong. Tanpa sadar air mata Phukong menetes. Phukong merasa sangat bahagia.
"Aku udah nggak sanggup lagi lihat kamu bersama orang lain, dekat dengan orang lain selain aku" P'Mil mengusap air mata Phukong dan menempelkan dahinya ke dahi Phukong
"P', P'Mil nggak bercanda kan?" Phukong masih kurang yakin karena selama ini Mil tidak pernah menunjukkan ketertarikan lebih padanya.
"Perlu aku tarik kata-kataku baru kamu percaya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of PhukongMil
FanfictionIni adalah cerita tentang kehidupan percintaan Mil dan Phukong Phukong sudah lama menyukai Mil, tapi Mil masih belum memberikan tanda-tanda bahwa ia menyukai Phukong Bagaimana kelanjutan hubungan mereka? Bagaimana reaksi Sarawat? WN. Hi semua, ini a...