Part 1 - SIAPA DIA?

1.9K 125 21
                                    

Hari itu hari senin dan waktu menunjukkan pukul 5 sore, kampus terlihat sudah mulai sepi tapi Phukong masih sibuk dengan kertasnya. Phukong sedang bersama Mil mengerjakan tugas di kantin kampus. Sebenarnya itu tugasnya Mil tapi Mil suka sekali menyuruh Phukong membantunya. Mil sebenarnya tahu betul bagaimana perasaan Phukong terhadapnya namun Mil masih belum yakin untuk menjalin hubungan. Mil ingin melihat sampai mana Phukong akan mengejarnya. Kalau memang Phukong mencintainya, menurut Mil, Phukong tidak akan kenal kata menyerah sampai kapan pun. Mil sangat menikmati bagaimana Phukong selalu malu-malu setiap ia mengatakan sesuatu yang sedikit ambigu, atau ketika Phukong selalu melamun sambil tersenyum di hadapannya. Mil tersenyum melihat Phukong serius mengerjakan tugas darinya.

"Phukong!!" Tiba-tiba terdengar suara seorang perempuan memanggil Phukong. Phukong menoleh dan senyumnya mengembang. Mil mengerutkan alisnya, tidak biasanya Phukong bereaksi sebahagia itu kecuali ketika melihatnya atau berbicara dengannya.

"P'Nan!" Phukong segera berdiri dari duduknya dan menghampiri perempuan tersebut. Mereka kemudian berpelukan dan saling menepuk punggung. Mil mengamati perempuan itu dari atas sampai bawah. Ia memakai kemeja sifon putih setengah lengan dengan celana cutbray warna biru gelap, memakai choker dan sepatu selop senada dengan warna celananya. Rambutnya berwarna coklat gelap dan Mil sedikit terkejut sewaktu Ia mengibaskan sedikit rambutnya, di dalam warna coklat itu ternyata ada warna hijau daun yang terang.

'Unik sekali, bolehlah' pikir Mil sambil berdecak kagum. Wajahnya tidak cantik tapi menarik untuk dilihat. Sesekali Mil menangkap perempuan itu melirik kepadanya lalu tersenyum. Mil yang tidak biasa dengan tingkah perempuan menjadi bingung. Kemudian tiba-tiba perempuan itu membelai kepala Phukong dan mencium pipinya.

'Oiii! Kenapa dia sembarangan cium pipi begitu!' Mil merasa sedikit kesal. Phukong terlihat malu tapi Phukong membalas mencium pipi perempuan itu. Mil merasakan seperti ada listrik di dalam perutnya. Mil bangun dari duduknya dan berteriak memanggil Phukong. Phukong menoleh, menarik tangan perempuan itu dan membawanya menuju meja mereka.

"P'Mil, perkenalkan, ini P'Nan. Tetanggaku dulu waktu kecil" Phukong memberitahu Mil setelah duduk dan menyuruh wanita itu duduk di sampingnya.

Perempuan itu menjulurkan tangannya. Mil menyambutnya.

"Aku Nan" katanya sambil tersenyum simpul.

"Aku Mil, senior Phukong di sini" Mil tanpa sadar terdengar sangat kesal dan sombong. Phukong sangat heran mendengarnya.

"Jadi, Phukong, kamu belum punya pacar khan?" tanya Nan.

"Belum, P'. Masih sibuk kuliah" jawab Phukong sambil melirik Mil yang pura-pura menyibukkan diri dengan kertasnya.

"Kalau begitu, aku masih punya kesempatan dong"

Pulpen yang dipegang Mil terjatuh. Mil seperti tersengat listrik mendengar perkataan yang barusan dilontarkan Nan. Phukong menggelengkan kepalanya sambil tertawa kecil.

"P' Nan selalu begitu dari dulu, sekarang bolehlah aku ijinkan P' mencoba" Phukong menatap Nan dengan serius setelah berbicara seperti itu.

"Kita lihat saja, kamu pasti jatuh cinta kepadaku"

Mereka tertawa terbahak seakan hanya bercanda namun gestur tubuh mereka sama sekali tidak bercanda. Mereka terlihat sangat akrab, duduk menempel satu sama lain. Sekarang Mil tidak hanya merasakan listrik, tapi Ia juga merasa panas. Mil merasa tidak kuat lagi melihat adegan di depannya.

"Aku pulang duluan ya" Mil berdiri dan mengemaskan barang-barangnya.

"Tapi tugasnya bagaimana? Belum selesai, P'" kata Phukong

Story of PhukongMilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang