"Kalian memperlakukan aku seperti aku udah mati!" kata Mil sambil cemberut. Pipinya menggembung. Mil sangat kesal, merasa sangat dikerjai.
Mil bangun dari komanya selama seminggu dan dia tidak mendapati siapa pun di sekitarnya. Siapa pun bahkan pacar yang paling ia banggakan. Padahal selama koma, Mil masih bisa mendengar sayup-sayup suara Phukong di telinganya, menyuruhnya bangun. Kenyataannya, begitu ia membuka matanya dua jam yang lalu, tidak ada satu pun orang di sini! Punggungnya masih terasa nyeri tapi hatinya merasa lega semuanya berakhir baik. Tampaknya begitu, melihat ia berakhir di rumah sakit dan mendengar suara Phukong, artinya semua selamat.
Tiba-tiba pintu terbuka, Mil langsung memejamkan mata pura-pura belum sadar. Phukong masuk membawa buket bunga besar. Ia membelinya sebelum ke rumah sakit. Diletakkannya bunga itu di ranjang Mil. Ia ingin melakukan sesuatu untuk Mil, apalagi hari jadian mereka waktu itu dirusak oleh penculikan Phukong. Walaupun terlambat dan sekarang Mil sedang terbaring koma, tapi Phukong tetap ingin melakukannya. Karena Mil adalah orang yang spesial untuknya. Phukong berdiri di samping ranjang Mil, mengecek Mil. Hari ini wajahnya tampak lebih cerah dan hidup, pikirnya. Phukong tersenyum menatap orang terkasihnya."P'Mil, aku mau minta maaf, waktu hari jadi kita aku malah cemburu sama P' dan P'Jued. Aku jadi nggak sempet bilang happy anniversary ah, bukan...selamat sebulan udah menjadi pacarku, P'Mil. Aku bawa bunga untukmu, P', aku nggak tahu kenapa aku ingin memberikannya hari ini. P' cepet bangun ya, aku kangen tidur dipeluk P', aku kangen sama kelakuan manis P' yang nggak terduga"
Phukong mendekatkan wajahnya ke telinga Mil, air matanya mulai jatuh.
"Phukong rak P'Mil na" bisiknya di telinga Mil. Mil sudah tidak tahan lagi, tangannya reflek memeluk Phukong. Phukong yang terkejut, terdiam bingung, berusaha membedakan ini mimpi atau kenyataan.
"Aku juga sayang kamu, mantan adikku"
Mata Phukong membulat, suara itu nyata didengarnya. Mil melepaskan pelukannya dan saling menatap dengan Phukong.
"Kenapa kamu lama datengnya? Aku bangun dan nggak ada orang di sini, kalian pikir aku udah mati?!"
Phukong segera memeluk kembali Mil seerat mungkin. Phukong masih tidak percaya Mil sudah bangun.
"Ai Phukong! Aku sesak nafas kalau kamu meluknya terlalu erat gini" kata Mil lembut.
"Aku kangen P'Mil" jawab Phukong polos.
Bahu Mil sudah basah oleh air mata Phukong. Mil mengelus dan mencium kepala pacarnya.
"Aku udah di sini sekarang, Phukong, Aku juga kangen kamu"
Phukong melepaskan pelukannya dan kembali menatap Mil. Mil menghapus air mata yang jatuh ke pipi Phukong. Phukong mendekat perlahan dan mencium bibir Mil lembut.
"Ai Phukong, ini aku bawain kue kesukaanm......"
Sarawat menghentikan langkah dan bicaranya. Sarawat yang baru saja masuk, memergoki adiknya mencium Mil yang masih terbaring di ranjang. Sarawat tidak menyangka adiknya sangat putus asa sampai mencium orang yang masih terbaring koma. Sarawat menghela nafas berat dan melangkah masuk. Phukong masih tidak bergeming dan tetap mencium Mil. Sarawat mendekat, berniat menyadarkan adiknya sebelum adiknya berubah menjadi lebih gila.
"Ai, Phu...." sekali lagi langkahnya terhenti, tangannya masih melayang di atas punggung Phukong, belum menyentuhnya karena ia terbelalak kaget mendapati Mil ternyata sudah bangun.
"KALIAN GILA!" teriaknya sambil membalikkan badan dan menggaruk kepalanya kesal. Phukong dan Mil melepaskan ciuman mereka dan tertawa melihat Sarawat yang salah tingkah.
"Maaf, P', udah lama nggak beginian" kata Mil sambil tertawa kecil. Sarawat berbalik, matanya nampak berkaca-kaca.
"Syukurlah P'Mil udah bangun, seenggaknya adikku nggak jadi gila" Sarawat mendekati mereka berdua perlahan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Story of PhukongMil
FanficIni adalah cerita tentang kehidupan percintaan Mil dan Phukong Phukong sudah lama menyukai Mil, tapi Mil masih belum memberikan tanda-tanda bahwa ia menyukai Phukong Bagaimana kelanjutan hubungan mereka? Bagaimana reaksi Sarawat? WN. Hi semua, ini a...