Story of PhukongMil

Part 7 - MILIKKU

Nan tidak pernah muncul lagi sejak pulang dari rumah sakit. Nan melarang siapa pun bertemu dengannya untuk sementara waktu. Nan bilang Ia kebanyakan akan berada di dalam condonya, mencari aman dan juga mencari cara bagaimana menghadapi Lee tanpa harus melibatkan Sarawat dan Phukong serta kedua pacar mereka. Jadilah Sarawat dan Phukong menjalani hari mereka seperti biasa walaupun mereka tetap khawatir. Mereka tetap berusaha menjaga komunikasi dengan Nan lewat ponsel.
Bagi Phukong, kehidupannya berubah 360 derajat. Mil selalu menunggunya di kantin kampus kalau ia selesai kelas lebih dulu. Mil tidak lagi memanfaatkan Phukong untuk membantunya membuat tugas.

"Itu sebenarnya hanya alasan supaya aku bisa lebih dekat sama kamu, Phukong" kata Mil, membuat Phukong tersipu malu.

Selama ini Phukong tidak berani berekspektasi lebih soal hubungannya dengan Mil. Phukong sudah pernah berekspektasi dan kecewa jadi Ia hanya menjalani apa adanya saja walaupun ia sebenarnya tetap ingin Mil menjadi pacarnya. Mil jauh lebih romantis, Ia tidak malu lagi atau pun merahasiakan kalau Ia dan Phukong adalah sepasang kekasih. Mil selalu menggandeng Phukong seakan takut kalau Phukong dilepas, Ia bisa hilang begitu saja. Chat yang melihatnya sangat terharu dan beberapa kali menepuk bahu Mil karena Ia bangga pada sahabatnya yang akhirnya sudah tidak gengsi dan jomblo lagi. Sementara Sarawat tetap sedikit dingin pada Mil, tapi sudah tidak sedingin dulu. Sarawat bahkan mengajak Mil bergabung di club musiknya atau terkadang mengajak Mil dan Phukong makan siang bersama.
Phukong berlari kecil menuju kantin. Phukong punya janji dengan Mil akan menonton film di bioskop. Sebenarnya bukan hanya mereka berdua, tapi juga Sarawat dan Tine. Sarawat beralasan ingin mengawasi gaya pacaran mereka padahal Tine bilang kalau Sarawat juga ingin ke bioskop. Film yang diputar hari ini mempunyai genre romantis. Mil sebenarnya tidak terlalu suka namun ia pikir Phukong pasti menyukainya. Mil melambaikan tangannya ketika Ia melihat Phukong datang.

"P'Mil udah lama nunggu?" tanya Phukong sembari duduk di sebelah Mil. Mil hanya menggeleng dan menatap mata Phukong dalam-dalam.

"Ada apa, P'Mil? Ada yang salah dengan wajahku?"

Mil mendaratkan kecupan di bibir Phukong, membuat wajah Phukong langsung memerah seperti tomat.

"P'! kita di kampus!"

"Aw, memangnya kenapa? Mereka juga udah tahu kalau kita pacaran. Aku juga harus memberi tanda kalau kamu itu cuma milikku, Phukong"

Phukong mencubit lengan Mil gemas. Beginilah Mil sekarang, tingkahnya penuh kejutan, membuat Phukong semakin sayang padanya.

"Kenapa? Kamu nggak suka?" tanya P'Mil

"Belum terbiasa aja, P'. P'Mil tidak pernah seperti ini sebelumnya denganku" jawab Phukong, wajahnya masih memerah. Mil tertawa kecil dan mengelus kepala pacarnya itu. Mereka beranjak dari sana dan menuju condo Phukong untuk bersiap-siap. Selama hampir sebulan mereka berpacaran, Mil suka menginap di condo Phukong. Apalagi sejak Nan tidak tinggal lagi di sana, 3 kali seminggu Mil pasti ada di sana. Mil suka tidur memeluk Phukong. Mil paham sekarang kenapa Nan sangat suka dipeluk atau memeluk Phukong. Phukong seperti boneka Teddy Bear, nyaman sekali memeluknya ataupun dipeluk olehnya. Memeluknya membuat Mil tenang walaupun kepalanya kadang penat dengan tugas. Sesekali Mil juga membantu Phukong mengerjakan tugas agar Phukong tidak perlu begadang sampai subuh.
Phukong baru saja selesai memakai baju ketika badannya dipeluk dari belakang. Mil menyandarkan dagunya di bahu Phukong. Matanya terpejam menikmati aroma tubuh pacarnya. Phukong tersenyum dan mengelus kepala Mil.

"P'Mil banyak tugas ya?" Mil hanya mengangguk. Memang tugasnya minggu ini menumpuk bagai gunung, sudah beberapa hari dia tidak tidur bersama Chat. Baru hari ini Ia bisa sedikit bernafas. Phukong berbalik dan memeluk erat Mil, menepuk punggungnya perlahan.

"Aku bisa tidur kalau begini terus" kata P'Mil membuat Phukong tertawa.

"Sayangnya kita harus pergi sekarang. P'Wat dan P'Tine menunggu kita, nanti pulang, kita lanjutin ya, P'"