Turnamen🦋

38.7K 4.4K 397
                                    

Hallo,

Jangan lupa vote dan komen.

Seorang gadis berjalan dengan lesuh. Wajahnya datar, tatapannya dingin ke arah semua murid yang tengah memperhatikan dirinya.

Hari ini Retha sakit jadi dia tidak punya teman ngobrol. Ditambah lagi dengan Libra yang tak ada kabar dari kemarin, membuatnya sangat kesal.

Dia juga tidak melihat para sahabat Libra dari tadi pagi. Dia kesepian sekarang.

"Hai," ucap Rava.

Embun menoleh, ia berniat pergi tapi dengan cepat Rava menghalangi niatnya. Dia hanya takut Libra akan marah padanya karena dekat dengan Rava.

"Lo kenapa?" tanya Rava.

"Aku gak pa-pa," jawab Embun lalu tersenyum sekilas.

Rava bisa merasakan kalau Embun menghindari dirinya sejak pagi. Dia tidak tau penyebabnya.

"Pelantikan lo di tunda. Soalnya pak kepala sekolah lagi ada rapat besar sama dinas pendidikan," jelas Rava.

"Iya," sahut Embun lalu berjalan meninggalkan Rava.

Ada rasa yang berbeda melihat Embun yang sangat cuek pada dirinya. Dia menginginkan Embun yang selalu tertawa bila di dekatnya. Tapi sekarang semua berbeda semenjak Embun menjadi pacar Libra.

Dia memiliki perasaan pada Embun. Awal mereka bertemu, Rava sangat tertarik pada Embun yang tingkahnya seperti anak kecil.

Rava melanjutkan langkahnya menuju ruang OSIS. Dia tidak boleh larut memikirkan cintanya yang bertepuk sebelah tangan sehingga melupakan tanggung jawabnya menjadi ketua OSIS di SMA Galaksi.

_______

"Permisi," ucap Embun.

Dia datang ke kelas Libra untuk menanyakan tentang Libra yang tidak datang ke sekolah.

"Ada apa? Lo pacarnya Libra, kan?" tanya Dita. Dita merupakan sekertaris kelas Libra. Dia baik, ramah, dan rajin.

"Kamu tau kenapa kak Libra gak sekolah?" tanya Embun.

"Gue gak tau. Mungkin mereka males," jawab Dita.

"Yaudah. Makasih, yah." Kemudian Embun berjalan meninggalkan Dita.

Kemana Libra? Mengapa dia tidak mengabari dirinya dari kemarin. Oh, tidak! Modnya hari ini benar-benar berantakan karena Libra.

***

"Ternyata tidur di kantor polisi anyep banget, gilak! " ujar Marcel.

"Lah, lu gak di jemput semalem?" tanya Lintang.

"Kagak. Emak gua males katanya," jawab Marcel.

Semua tertawa. Saat ini mereka sedang berada di markas. Sebagian anggota geng Black Scorpio ke sekolah dan sebagiannya lagi nongkrong. Libra malas masuk sekolah, selepas keluar dari kantor polisi dia langsung datang ke markas.

Libra selalu memikirkan bagaimana keadaan Embun. Apakah Embun kahwatir padanya atau tidak. Dia berniat untuk menelepon Embun, tapi sekarang adalah jam pelajaran.

"Vraka mana?" tanya Nathan.

"Gak tau. Mungkin udah balik duluan," jawab Marcel.

Vraka dapat tergolong dalam anak broken home karena keluarganya yang terpecah belah. Hal tersebut membuat Vraka menjadi dingin dan bodo amat dengan keadaan.

"Woi, ikut turnamen, yuk!" ajak Lintang.

"Turnamen apaan?" tanya Mike.

"Game. Hadiahnya lumayan buat renovasi markas," jawab Lintang.

𝐋𝐈𝐁𝐑𝐀 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang