Hallo, guys!
Ketemu lagi dengan aku, author kentank, awokawok.
Sebelum baca, vote dan komen dulu. Jangan lupa buat share cerita ini ke teman-teman kalian.
Selamat membaca ekstra part LIBRA🦁
Seorang wanita sedang duduk di depan cermin sambil memakai gaun berwarna putih yang sangat indah. Hari ini penampilannya begitu anggun, membuat semua orang pangling. Embun Galena Arriela Pranaja. Gadis cengeng akan menikah hari ini, bersama Libra Arsalan Putra Syahreza. Laki-laki galak dan kasar. Setelah bertahun-tahun menempuh pendidikannya, akhirnya mereka bisa menikah.
Tapi sayang, para sahabatnya tak ada di Indonesia. Mereka pergi ke luar negeri untuk mencari pengalaman dan melanjutkan jalur pendidikannya kelebih tinggi.
"Anak Bunda cantik banget hari ini. Gimana, yah, perasaan Libra pas liat kamu nanti?" tanya Pricilla. Dia membenahi rambut Embun agar lebih rapih. Pertanyaan itu sukses membuat Embun salah tingkah. Huft, sebentar lagi dia akan menikah dengan pria yang super galak.
Eh, tunggu dulu. Mengapa Embun menangis? Apakah ini yang disebut manangis bahagia? Bukan!
"Kamu kenapa, Sayang? Kok nangis?" tanya Pricilla seraya menghapus air mata Embun, takut bedaknya luntur, becanda.
"Aku kangen ayah. Kalau ayah masih ada, pasti dia seneng liat aku pake gaun pengantin ini," jawab Embun. Dia memeluk tubuh Pricilla dengan erat.
Tak terasa air mata Pricilla juga ikut mengalir, melihat Embun yang akan menikah tanpa Tegar. Walau pamannya yang akan menjadi wali, tapi tetap saja berbeda.
"Ayah liat kamu dari sana. Dia nggak suka kalau kamu nangis di saat kayak gini," ujar Pricilla.
Embun terdiam, menghapus jejak air matanya dan memandang dirinya sendiri di pantulan cermin. Dirinya begitu cantik memakai gaun ini.
"Kalau kamu udah nikah sama Libra, kamu harus nurut apa kata dia. Jangan ngebantah," ujar Pricilla. Dia memoleskan sedikit bedak pada wajah Embun.
"Tapi Libra biasanya nyebelin. Masa aku nggak dibolehin makan seblak. Nanti aku tinggal sama Bunda, yah," ujar Embun.
"Lambung kamu lemah, jadi Libra nggak mau kamu sakit karena makan pedes. Ya, nggak bisa. Kamu harus tinggal sama Libra. Dia, 'kan suami kamu," jelas Pricilla.
Embun berdecak sebal. Ia takut ketika ia tidur dengan Libra, maka Libra akan berubah menjadi seekor singa sungguhan. Apalagi harus melihat wajah Libra setiap hari, menyebalkan.
"Nanti kalau Libra punya selingkuhan, aku nggak bakal tinggal diem kayak di cerita suara hati istri! Pokoknya aku akan bales," ujar Embun mantap.
Pricilla tertawa kecil mendengar perkataan putrinya. Sungguh, ia tidak bisa membayangkan bagaimana rumah tangga Libra dan Embun nantinya.
"Udah, ah. Libra nggak mungkin kayak gitu. Sekarang kita turun. Semua udah nungguin dari tadi," ujar Pricilla. Perlahan Pricilla mulai membantu Embun untuk berdiri dan berjalan keluar kamar.
Ketika menuruni tangga, semua pasang mata menatap Embun. Penampilannya begitu cantik dan manis hari ini. Jangan tanyakan bagaimana perasaan Libra yang melihat Embun memakai gaun pengantin yang super anggun. Tubuhnya gemetaran dan pandangannya tak pernah lepas dari Embun.
Kemudian Embun duduk di samping Libra dan menunduk, malu. Astaga, mengapa Libra menatapnya seperti itu.
"Bisa di mulai?" tanya Pak penghulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐈𝐁𝐑𝐀 [End]
Ficção Adolescenteᴹᵃʳⁱ ᴺᵍᵃᵏᵃᵏ ˢᵃᵐᵖᵃⁱ ᴮᵉⁿᵍᵉᵏ "Diam atau gua sleding!" ujar Libra tegas. Tidak ingin bernasib buruk, Embun diam mematung sambil menunduk. Dia sangat kecewa, biasanya cerita yang ia baca di wattpad sangat romantis tapi ini? Basi! "Kalau di wattpad kata c...