As Your Wish

1K 47 0
                                    


"Ah dia benar-benar menyebalkan, bagaimana mungkin setelah hampir tiga tahun kami berpacaran dia malah mengkhianatiku seperti ini. Benar-benar tidak bisa dimaafkan, hiks"

"Kei.. Kau kenapa? Apa yang terjadi kepadamu?" tanya Gigi.

Dengan cepat Keira menyeka airmatanya, namun rasa sakit di dalam hatinya terasa sangat dalam.

Dia mengepalkan kedua telapak tangannya.

"Huwaaa Gigi.. Elzar brengsek! Dia benar-benar tak punya hati! Dia berkhianat di belakangku, dia mempermainkanku" ucap Keira dengan terisak.

Tangannya mendekap erat tubuh sahabat tercintanya itu.

"Hei sudah, sudah.. Lupakan kesedihanmu, sebaiknya kita pergi bersenang-senang saja, hm?" tawar Gigi.

Keira mengerutkan dahinya.

"Bagaimana jika kita ke club, akan ada banyak pria disana mungkin lebih tampan dari Elzar dan kau bisa dengan sangat cepat move on, bagaimana?"

Keira sejenak berpikir.

"Tunggu apa lagi? Ayo!" ajaknya dengan menarik lengan Keira.

***

"Ah.. Kepalaku benar-benar sangat pusing, pria disini jelek semua bagaimana aku bisa melupakan Elzar?" ucapnya.

"Hei apa yang kau katakan? Kau pikir dirimu sangat cantik?" protes pria yang berada tak jauh dari Keira.

Keira menoleh.

"Cih! Kau pikir kau tampan"

Tubuh Keira sempoyongan, dia berusaha untuk berdiri. Namun saat dia mencoba untuk melangkah tubuhnya terasa sangat lemas.

"Aahhhh"

BRRUKKK..

Tubuh Keira terjatuh ke dalam pelukan seorang pria tegap.

"Ahh.. Kau sangat tampan! Apa kau mau menemaniku untuk malam ini? Tenang saja aku akan memberikanmu banyak uang" goda Keira tanpa sadar dengan ucapannya.

"Hei anak kecil berani sekali kau menggoda bos kami" protes seorang pria di belakangnya.

Pria itu memberikan isyarat kepada temannya untuk tak mendekatinya.

"Kau ingin aku temani, bukan?"

Keira mengangguk cepat.

"Baiklah! Sesuai keinginanmu, nona"

Pria itu menarik lengan Keira ke sebuah ruangan bar yang terlihat sangat privat.

Keira menatap takjub ruangan itu.

"Eh jangan kesini, aku takut harga minuman disini sangatlah mahal kita kembali ke tempat tadi saja"

Pria itu menatap tajam Keira.

"Aku tidak mau! Bukankah tadi kau yang memintaku untuk menemanimu? Kalau begitu ayo kemarilah"

Keira melangkahkan kakinya dengan ragu.

Pria itu dengan santai menuang segelas wine kualitas terbaik dan meneguknya sampai habis.

"Ayo kau coba ini"

Keira mengambilnya dengan ragu.

'Waahh wine ini rasanya sangat enak, benar-benar harga memang sangat mempengaruhi kualitas'

"Kau ingin bersenang-senang denganku, kan?" bisiknya.

Keira bergidik, dia berusaha menjaga jaraknya.

Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang