Confessed

389 32 1
                                    


BRAAAKK..

"Apa-apaan ini, selama delapan jam aku bekerja hanya harus menemani Kairi, menyebalkan"

Keira terus membolak-balikan job desk-nya.

"Dia benar-benar mengerjaiku, mengambil keuntungan dariku"

Keira terus menggerutu, dia meremas kertas yang berisi job desknya dan membuangnya ke tempat sampah.

PLUNNGGG..

"Awww dada rata, apa-apaan ini kau mengapa malah melemparku dengan kertas?" oceh Cakra.

Keira langsung memutar tubuhnya, dia terkekeh.

"Maaf aku tidak sengaja"

Cakra menatap kesal. Dia menaruh tumpukkan dokumen di meja Keira.

BRAAAKK..

"Eh apa ini?"

"Tentu saja pekerjaanmu, kau pikir mentang-mentang Kairi menyukaimu kau bebas tak melakukan apapun disini dan hanya memakan gaji buta saja? Tidak tau malu" sindirnya.

"Hih menyebalkan, siapa bilang aku tak mau mengerjakannya"

Keira kesal dia langsung mengambil satu dokumen dan mulai mengetiknya.

Cakra merasa salut dengan kecepatan Keira dalam mengetik.

"Baiklah aku pergi, ingat Keira sebelum jam 12 semua laporan ini harus selesai di kerjakan"

Keira melotot, menatap sinis ke arah Cakra.

"Kenapa? Kau tidak bisa? Dasar bodoh!"

"Oke jam 12, kan? Kau tunggu saja semua laporan ini akan segera beres"

Cakra tersenyum puas karena berhasil mengerjai Keira.

'Selamat menikmatinya dada rata'

***

"Dimana Keira? Apa hari ini dia sudah mulai bekerja sebagai sekretaris pribadiku?" tanya Kairi pada Satya.

"Ya Kai, sesuai permintaanmu"

"Bagus"

Saat Kairi ingin menuju kantornya dia menoleh ke arah Satya.

"Kau mau kemana?" tanyanya sinis.

"Ya tentu ke ruanganmu, Kai"

"Tidak boleh! Mulai hari ini dan seterusnya tanpa izinku kalian tidak boleh ke ruanganku"

"Hah? Apa-apaan ini, Kai?"

"Aku hanya tidak ingin kesenanganku kalian ganggu" ucapnya sambil berlalu pergi.

"Eh Kai, tapi—"

"Urus masalah kalian masing-masing, jika memang harus ada yang didiskusikan hubungi saja" ucapnya tanpa menoleh.

"Ckck.. Benar-benar cinta telah merubah semuanya, pria itu yang biasanya kejam dan dingin sikapnya berubah sangat drastis seperti itu, benar-benar aneh!"

***

"Kau sedang mengerjakan apa?" tanya Kairi yang tiba-tiba berdiri di belakang Keira.

"Eh"

Keira terkejut.

"Semua laporan ini"

Tangannya masih sibuk mengetik dan fokus matanya masih menatap layar monitor.

Kairi tersenyum, dia memegang tangan Keira dan membuat gadis itu berhenti mengetik.

"Hentikan! Itu bukan tugasmu" bisiknya pelan.

Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang