Never

307 24 0
                                    


Keira celingak-celinguk melihat sekitar, dia kemudian melarutkan obat itu di gelas yang berisi air.

Dia menarik nafasnya dalam dan mengelus perutnya.

'Maafkan aku'

Dengan cepat Keira meneguk obat penggugur kandungan itu.

Awalnya tak ada reaksi, tapi lama kelamaan perutnya terasa sangat sakit.

"Aaaaa.. Sakit sekali" rintihnya.

Keira terus meremas kaosnya. Keringat mengucur deras di wajahnya.

"Awww benar-benar sakit"

Tubuh Keira menggeliat.

BRAAAKK...

Tubuhnya terjatuh di lantai restoran itu.

Seluruh pengunjung langsung berkerumun melihat Keira.

"Aawww sakit, siapapun tolong aku" ucapnya setengah berteriak.

Seorang pria memaksa masuk ke dalam kerumunan itu, dengan cepat dia langsung menggendong tubuh Keira.

"Ahh sakit sekali" rintihnya.

"Bertahanlah.. Aku akan membawamu ke rumah sakit"

Namun Keira tak menjawab, dia memejamkan matanya. Dan kemudian tak sadarkan diri.

***

"Bagaimana keadaannya, dok?" tanya Dio cemas.

"Syukurlah anda membawanya tepat waktu jika tidak dia akan kehilangan bayinya"

Dio menarik nafas lega, namun dia sedikit bingung dengan maksud perkataan dokter.

"Bayi? Maksudmu dia sedang hamil?"

"Ya apa kau tidak tau? Bukankah kau suaminya?"

"Bukan dok, saya temannya"

"Hmm.. Pasien nampaknya mengalami depresi karena kehamilannya hingga dia mencoba untuk menggugurkan kandungannya menggunakan obat keras yang sangat kuat efeknya bagi janin yang sedang dia kandung"

"Apa? Tapi sekarang bagaimana keadaannya, dok?"

"Syukurlah janin yang ada di dalam kandungannya cukup kuat, dia mampu bertahan tapi kondisinya sedikit melemah. Jadi pasien harus tinggal di rumah sakit ini agat bisa kami pantau terus keadaannya"

"Baiklah, apa boleh aku menemuinya?"

"Silakan"

Dio melangkah masuk ke ruangan itu. Dia menatap lekat wajah Keira yang sedang tertidur.

"Dasar gadis bodoh, bukannya kau telah menikah dengan El? Kenapa kau malah mau menggugurkan kandunganmu? Apa kau tak mencintai El? Sebenarnya apa maumu? Kau telah menyakiti perasaan Kai dan sekarang mau menggugurkan anak El, benar-benar gadis yang membingungkan"

Dio terus menatap wajah Keira.

"Eh tapi tunggu dulu, apa mungkin dia mau menggugurkan bayinya El sementara dia sudah bersama dengan El? Kalau begitu bayi ini? Apa itu bayinya Kai?"

Dio langsung mengusap wajahnya, dia mengambil ponsel dan langsung menghubungi seseorang.

"Halo... Cakra kau bisa ke rumah sakit mumbai sekarang, aku menunggumu di ruang IGD"

"......"

"Ayolah.. Aku akan memberitahu nanti, aku tunggu kau disini"

***

"Apa? Keira mau menggugurkan anak itu?"

Dio mengangguk.

"Tapi usahanya tak berhasil"

Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang