"El.. Kenapa kau tega melakukan ini? Siapa mereka?" tanya Keira bingung saat melihat Elzar bersama dua orang wanita di kamarnya.Elzar tertawa, tanpa canggung kedua tangannya merangkul pinggang wanita itu.
"Mereka milikku Kei, sama sepertimu"
"Apa maksudmu?"
Elzar beranjak dan menghampiri Keira.
"Seperti yang kau lihat, aku tak lagi berminat kepadamu.. Apalagi lihat itu, perutmu sudah terlihat buncitnya.. Ckck.. Mana mungkin aku bisa bertahan lagi denganmu, Kei.. Kau bahkan mengandung anak yang bukan darah dagingku"
Mata Keira berkaca, dia tak menyangka jika Elzar mengatakan ini kepadanya.
"Apa maksudmu, El?"
Elzar tersenyum sinis, dia memutar tubuhnya dan mengambil sesuatu dalam lacinya.
BRAAAKK..
"Tandatangi berkas perceraian itu, besok pengacaraku yang akan mengurusnya"
"Maksudmu? Bercerai?"
Elzar mengangguk.
"Ya.. Kita berpisah saja Kei"
Keira menatap pilu dokumen perpisahan itu.
"Kau menginginkannya?"
"Menurutmu?" ucapnya sambil mencium pipi wanita di sampingnya.
"Baiklah.. Aku akan mengikuti kemauanmu"
Dengan cepat Keira menandatangani surat perceraian itu.
"Kau puas sekarang?" teriaknya.
"Tentu, dengan begitu aku bisa bebas bermain dengan wanita manapun"
"Bajingan"
Keira pergi meninggalkan Elzar.
Elzar tersenyum miris, dia menarik nafasnya dalam.
"Percayalah ini yang terbaik untukmu, Kei.. Hatimu bukan lagi milikku" ucapnya pelan.
***
Keira berjalan di tengah derasnya hujan yg mengalir di malam itu. Dia tak kuasa menahan tangisnya, setiap tetesan air hujan yang mengalir itu juga merupakan tetesan airmatanya.
"Kenapa? Kenapa semua ini terasa tidak adil untukku?" teriaknya.
Keira menjatuhkan dirinya di tengan jalan, di tengah derasnya air hujan yang turun.
TINN.. TINNN.. TINNN..
Keira menoleh, cahaya silau lampu mobil itu membuatnya tersadar. Mobil itu melaju dengan kencang dan akan menabraknya.
Keira menyilangkan kedua tangannya dan menutup matanya.
"Tidaaakkk" teriaknya.
CIIITTT..
"Hei nona apa kau sudah bosan hidup?" teriak pria di dalam mobil itu.
Pria itu geram dan keluar dari mobilnya.
"Eh mengapa aku tak asing dengan wanita ini?" tanya Cakra bingung.
"Hei.. Dada rata, kenapa kau berada di tengah jalan seperti ini?" tanya Cakra heran.
Keira mendongakkan kepalanya, tatapannya sangat sendu.
"Eh jangan melihatku seperti itu, sudah jangan menangis.. Jika terjadi sesuatu kepadamu Kai pasti akan menyalahkan aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love
FanfictionNiat awalnya hanya untuk mencari pelampiasan saat patah hati malah membuat Keira terjebak dengan seorang pria. Pria tampan yang tanpa sengaja bertemu dengannya di club malam, pria tampan yang dia pikir seorang gigolo. "Ahh.. Kau sangat tampan! Apa k...