Sad

410 28 0
                                    


"Hiks.. Hikss.. Brengsek! Dasar pria bajingan! Aku benar-benar sangat membencimu Kai, sangat membencimu.. Hiks" ucap Keira lirih.

Dia terus meremas kuat selimut yang menutupi tubuh polosnya.

Masih terasa sakit di bawah sana. Tangannya mengepal kuat, rahangnya mengeras. Dia tak menyangka akan terjadi peristiwa kelam seperti ini di hidupnya.

***

"Ahh Kai, apa yg kau lakukan?" teriak Keira.

"Hahaha.. Ternyata ikatan di mulutmu tidak terlalu kuat yah, babe? Baiklah, jika kau ingin teriak. Teriaklah sesukamu, malam ini kau akan menjadi milikku" bisiknya.

Keira membulatkan matanya. Tangannya berusaha memberontak untuk melepaskan ikatannya.

Wajah Kairi semakin mendekat ke arahnya.

"Kau tau babe, dari awal aku sudah terpikat padamu"

Keringat dingin mengalir di leher jenjang Keira. Dia benar-benar sangat takut.

"Kai.. Jangan mendekat, mundur.. Aku mohon"

Tapi Kairi malah menghiraukannya. Dia kembali merobek gaun Keira menggunakan pisau itu.

SRREEETT..

"Ahh Kai, kau bajingan!" teriaknya.

Kai hanya tertawa.

Dia membuka sabuk dan juga kancing celananya.

"Kau mau apa?"

"Tentu saja menikmati tubuhmu, babe" godanya.

"Ja-jangan Kai, aku akan menikah dengan Elzar hari ini.. Aku mohon jangan lakukan ini"

Kairi tak memperdulikannya.

Jujur dia sangat sakit melihat wanitanya seperti itu, tapi dia lebih tidak suka jika wanita miliknya akan menjadi milik orang lain.

"Kenapa Kai? Kau takut?"

Keira mengangguk.

"Aku sangat membencimu Kai jika kau benar-benar melakukannya"

"Aku tidak peduli babe, aku sangat mencintaimu tapi kau tak pernah memperdulikanku" teriak Kai.

"Kai.. Lepaskan aku, aku tak memiliki perasaan terhadapmu.. Aku mohon jangan lakukan itu, diantara kita tak akan pernah ada hubungan Kai. Aku mohon mengertilah"

"Kau milikku babe, selamanya akan tetap menjadi milikku"

Kai mencengkram kuat lengan Keira.

SSREEET..

"Ahhh sakit" teriak Keira.

Darah mengalir dari selangkangan Keira.

Keira mencengkram kuat punggung Kairi, kukunya menembus hingga meninggalkan bekas luka disana.

"Perih Kai, sakit! Lepaskan aku!"

"Ssstt sebentar lagi kau akan menikmatinya babe"

Airmata Keira terus menetes.

Kairi mengalihkan wajahnya, miliknya masih bergerak di bawah sana seolah tak memperdulikan jerit tangis kesakitan Keira.

"Ouuhhh.. Aahhh.. Sakit sekali, hiks"

Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang