Bertemu Elise-chan

176 20 1
                                    

Langkahku terasa ringan sambil membawa kantung penuh belanjaan pertanda aku sedang senang sekali. Besok Fukuzawa-san akan kembali ke Yokohama. Aku dan Haruno serta Naomi akan mengadakan pesta kecil untuknya. Sebenarnya pesta itu dirancang untukku merayakan aku bagian dari agensi , walaupun belum resmi. Namun tetap saja aku ingin memberi suprise pada Fukuzawa -san yang telah memenuhi permintaan terakhirku. Lagi pula aku juga sudah kenal dengan teman teman dari agensi. Menurutku mereka semua menyenangkan. Aku mengatakan pada teman teman agensi bahwa aku hanyalah teman Haruno-san.

Pusat perbelanjaan itu ramai , membuatku yang sedang bersenandung senang senang menjadi tak melihat dengan jelas. Karena itu aku tak sengaja menabrak gadis kecil disana dan membuat kami berdua jatuh.

"Kau tak apa apa?" tanyaku khawatir pada gadis kecil berambut pirang yang kini sedang berada diatasku karena terjatuh tadi.

"Aku tak apa apa. Kakak kubantu bangun" gadis itu langsung berdiri begitu sadar ia dipangkuanku dan mengulurkan tangannya begitu ia sudah berdiri.

"Terima kasih" kataku padanya namun malah tak didengarkan olehnya.

"Ada apa?" tanyaku bingung saat melihat dirinya menatap belanjaanku yang kini berceceran dilantai.

"Kakak , apakah kau akan mengadakan pesta?" tanyanya antusias padaku. Aku hanya bisa menggangguk tak paham.

"Tolong bantu aku mengadakan pesta kak. Aku ingin membuat suprise tapi aku bahkan tak tahu apa yang harus kubeli terlebih dahulu" katanya dengan wajah memohon. Aku yang tak tega melihatnya memberi jawaban.

"Baiklah ... Jadi siapa namamu?" tanyaku.

"Elise" katanya semangat mendengar jawabanku.

"oke ... Elise-chan. Panggil saja aku Yume" aku memperkenalkan diri.

"Yume?" tanyanya bingung , aku hanya mengeluh dalam hati . Aku tahu kok namaku rada aneh.

"Yume-neesan,  apa yang harus kusiapkan?" tanyanya kemudian, sepertinya ia tak meresahkan soal namaku lagi.

"Mari kita mulai dari hadiahnya. Apakah kau tahu benda yang diinginkannya?" aku bertanya padanya. Ia menggeleng pelan sambil mengetuk ngetukkan jarinya ke kepala pertanda dia sedang berpikir keras.

"Aku tak tahu apa yang dia suka. Dia suka saat aku memakai baju bagus. Tapi apakah itu bisa disebut hadiah?" Elise bertanya padaku , aku hanya bisa tersenyum canggung mendengar jawabannya. Sesungguhnya aku juga tak tahu apakah itu hadiah atau bukan.

"Mungkin sesuatu yang ia butuhkan , apakah dia membutuhkan sesuatu?" kataku mengganti pertanyaan. Dia lagi lagi menggeleng.

"Bawahannya selalu menyediakan hal yang ia butuhkan , bagaimana mungkin aku bisa memberikan sesuatu yang ia butuhkan!!" katanya sambil memasang muka sebal. Aku yang mendengar hal itu langsung menelan ludah. Mungkin ia adalah orang kaya.

"Baiklah , apa yang ingin kau berikan padanya?" tanyaku putus asa. Dia lagi lagi menggeleng , aku hanya bisa menepuk jidat.

Satu jam pun telah berlalu , tapi kami bahkan masih tak tahu apa yang harus diberikan padanya. Entah ide dari mana Elise menyuruhku mengambilkan beberapa fotonya yang sedang bahagia mengenakan beberapa potong pakaian. Saat aku bertanya padanya hendak ia apakan foto foto dirinya itu ia malah tersenyum rahasia.

"Kau tak ingin ikut aku , Yume-neesan? Elise berkata padaku sambil memasukkan barang belanjaanya ke bagasi taksi.

"Eh , aku juga harus menyiapkan pestaku untuk besok" kataku menolak sambil tersenyum.

"Pestamu kan besok sedangkan pestaku sekarang... Ayolah kamu harus membantuku menyusun pestanya..." Elise berkata memohon. Lagi lagi aku tak tega melihat tatapan memohonnya dan memutuskan akan ikut kerumahnya. 

My Adventure in World of BSDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang