Rencana Penyelamatan Yume-chan

119 15 0
                                    

"SEGERA SELAMATKAN YUME-CHAN" perintah Fukuzawa , seluruh ruangan diam mendengar perintah Fukuzawa.

"Tapi dengan begitu kita akan melanggar perjanjian kita dengan Port Mafia" Kunikida menunjukan raut wajah keberatan pada permintaan direkturnya itu.

"Aku juga menolak , kita akan mengalami banyak kerugian jika kita memutuskan mengkhianati perjanjian itu" Ranpo mengajukan pendapatnya sambil meletakkan kakinya diatas meja dan memejamkan matanya menghadap ke atas.

"Oh jadi seperti itu. Jadi itu alasannya" Dazai bergumam sendiri sambil melihat Fukuzawa. Tampaknya ia mengerti alasan dibalik direktur nya yang menyuruh bawahannya menyelamatkan gadis muda itu walaupun ia tahu itu melanggar peraturan.

"SEMUANYA!!! SELAMATKAN YUME-CHAN DALAM DUA JAM!!! AKU INGIN YUME BAIK BAIK SAJA SETELAH DUA JAM" Fukuzawa keluar dari ruangan agensi detektif bersenjata , menyisakan keributan yang segera terjadi.

Kunikida tampak frustasi saat mengingat berapa banyak waktu yang diberikan Fukuzawa , ia mulai dengan memeriksa seluruh rekaman CCTV di seluruh Kota Yokohama. Atsushi , Kyouka dan Tanizaki meminta penjelasan detail tentang aktivitas apa yang telah dilakukan Yume kemarin dari Haruno dan Naomi. Yosino dan kenji tampaknya pergi menemui orang orang sekitar gedung agensi dan menanyakan apakah mereka melihat Yume disuatu tempat. Dazai dan Ranpo masih duduk malas dikursi mereka , tak mau membantu.

"Apa kau tak berniat membantu mereka Dazai?" tanya Ranpo sambil memakan cemilannya , ia tampak santai sekali.

"Nggak , aku bahkan belum tahu seperti apa gadis itu. Lalu... Apakah kau tak ingin tahu kenapa direktur ngotot membantunya , Ranpo-san?" tanya Dazai sambil meletakkan wajahnya dimeja . Wajahnya memperhatikan Ranpo yang duduk disebelah mejanya.

"Ahh... Males...Aku tak tertarik apa alasan direktur. Kunikida ... Apakah tak ada kasus pembunuhan di sekitar sini?" tanya Ranpo pada Kunikida yang kebetulan lewat membawa banyak sekali dokumen ditangannya.

"Ah... Ranpo-san. Direktur menutup semua kasus untuk saat ini agar kami bisa fokus mencari Yume-chan" Kunikida menjawab sopan pertanyaan Ranpo , lalu matanya menangkap sosok malas yang seharusnya membantu memecahkan kasus ini.

"Oi Dazai!!! Kau seharusnya membantu kami menyelesaikan kasus ini , bukan malah mencari cara agar kau bisa bunuh diri!!" Kunikida merebut buku panduan bunuh diri milik Dazai. Dazai yang bukunya direbut langsung loyo dan jatuh ke meja seperti daun kering. Kunikida yang melihat Dazai menunjukan reaksi tak semangatnya langsung mengguncang guncang tubuhnya kuat kuat.

"Kunikida ... Kau bahkan tak mengetahui bagaimana wajahnya , apakah ia cantik dan sebagainya. Bagaimana kau akan mencari lewat CCTV" Dazai berkata sambil tubuhnya diguncang guncang Kunikida.

"Tentu saja aku punya fotonya!! Kau kira aku akan menebak nebak siapa itu Yume , hah!!!!" Kunikida berteriak kesal , Dazai tersenyum saat melihat raut muka Kunikida.

"Bisa berikan padaku foto foto itu?" Dazai kali ini berkata serius , Kunikida menatapnya ragu.

"Ini fotonya setelah beberapa hari tinggal di Yokohama" kata Kunikida sambil membantingkan segepok foto foto perempuan.

"Wow .. Tak kusangka kau akan memiliki foto perempuan sebanyak ini?!!" Dazai berkata sambil senyum penuh maksud melirik Kunikida.

"Haruno-san yang memberikannya padaku. Dia bilang dia tak tahan dengan keimutan gadis itu" Kunikida mengelak dari tatapan menjijikan Dazai. Dazai melihat kearah rekannya itu dan tersenyum tipis melihat reaksinya. Dia mulai fokus memperhatikan foto foto itu.

"Waw... Tak kukira gadis bernama Yume ini sangat cantik" kata Dazai sambil melihat lihat foto ditangannya. Disana tergambar gadis muda dengan rambut panjang sepunggung dan beberepa helai rambut dikepang kebelakang. Dia juga memakai pita merah dirambutnya. Matanya berwarna biru langit yang indah. Dia sedang tersenyum dengan berbagai gaya dan latar belakang.

"Nee.. Ranpo-san . Menurutku dia ini sangat cantik , bukankah dia terlihat cantik juga menurutmu?" Dazai berkata dengan semangat 45 sambil menunjukan salah satu foto. Ranpo yang malas menanggapinya dengan mengeluarkan hmmm pelannya.

"Jadi apa kau menemukan sesuatu Dazai?" tanya Kunikida tak sabar sedangkan Dazai hanya memberikan senyuman rahasiannya pada Kunikida.

*****

Ruangan itu sekarang redup , meja panjang berada di tengah ruangan. Para agen detektif bersenjata semuannya berkumpul membahas rapat hilangnya Yume-chan. Bahkan Dazai dan Ranpo yang tadinya tak mau membantu kini hadir di ruangan.  Alasan mereka hadir ialah sosok berambut silver yang menempati ujung meja.

"Jadi bagaimana dengan aktivitas terakhirnya?" tanya Fukuzawa memecah hening. Kunikida berdiri siap menjelaskan.

"Kemarin pagi Yume-chan pergi berbelanja di mall , kamera CCTV mengangkap gambarnya saat memasuki mall. Setelah memasuki mall dia menyadari banyaknya CCTV dan mulai bergerak dititik buta CCTV. Jejaknya hilang di mall begitu saja. Tapi kemudian tengah hari seorang sopir mengantarkan barang belanjaannya ke agensi. Sopir itu mengaku ia menuruti perintah dari Yume , Yume sepertinya telah turun disuatu tempat. Saat matahari tenggelam , Yume mengirim pesan bahwa dirinya ada urusan penting dan pulang malam pada Haruno-san. Saat menerimanya Haruno penasaran karena tak tahu Yume sudah memiliki urusan mendadak. Tapi karena Haruno-san banyak memiliki pekerjaan , ia akan menjenguknya besok. Tapi itu adalah kabar terakhir dari Yume , keesokan harinya dia sudah menghilang" Kunikida menghela napas , ia lelah dengan tugas yang memiliki batas waktu sekejap saja.

"Dimana lokasi ia diturunkan sopir taksi?" Atsushi bertanya pada Kunikida. Kunikida melipat tangannya dan menyentuh kacamatanya sebelum menjawab.

"Markas utama Port Mafia" Kunikida berkata kalem.

"Apa maksudmu ia berkhianat?!!" Atsushi kaget dengan pemikirannya sendiri.

"Tentu saja tidak , kau harus menemui anggota mafia ditempat dimana tak ada saksi mata disana" Kyouka berkata menjawab seruan Atsushi.

"Tapi bagaimana kalau ia sengaja mengacaukan pemikiran kita dengan bertindak seperti itu? Mungkin itu adalah tujuan aslinya" Tanizaki mencoba mengeluarkan pendapatnya yang malah dibalas tatapan marah oleh adiknya.

"Kunikida , apa kau tahu dimana lokasinya saat ini?" Kunikida menjawab dengan gelengan pelan. Fukuzawa menghela napas dan berdiri dari kursinya mendekati Ranpo.

"Ranpo, kau bantulah kami...." Fukuzawa meminta bantuan Ranpo.

"Emoh... Males.... Merepotkan" Ranpo memotong ucapan direkturnya itu.

"Ranpo , hanya kemampuanmu yang bisa melacak dimana Yume berada. Kami semua bergantung pada kemampuanmu" Fukuzawa berkata secara tak langsung memuji Ranpo. Ranpo yang mendengar direkturnya itu memuji kemampuannya langsung merasa bersemangat.

"Aku tahu kok , kalian tidak akan bisa menemukan Yume-chan tanpa bantuanku!!" Ranpo berdiri bersemangat dan langsung mengeluarkan kacamata pemberian direktur dan mengenakannya. Sesaat ia melirik wajah direkturnya , ia memasang raut terkejut saat melihat wajah Fukuzawa.

"Direktur ... Kau seharusnya memberitahuku jika masalahnya seserius ini , aku pasti akan langsung memberikan bantuanku" Ranpo berkata sambil menghela napas.

"Yang terpenting sekarang adalah lokasi Yume-chan. Dimana dia sekarang Ranpo?" Fukuzawa bertanya pada Ranpo. Ranpo memperhatikan cepat seluruh informasi yang ada dimeja dan melirik foto foto Yume.

"Ambilkan peta!!" Ranpo memerintah sekelilingnya. Naomi segera menggelarkan peta dihadapan Ranpo. Seluruh agensi menatap penasaran , dimana sebenarnya keberadaan Yume-chan.

"Disini!!!" Ranpo menunjukan suatu tempat dalam peta dengan jari telunjuknya. Lautan lepas Yokohama.

"Lagi?" Kunikida mengeluh tak percaya , ia mengingat saat  harus menyelamatkan Atsushi yang ditangkap Port Mafia di laut.

"Apa mereka berencana mengantarnya keluar Yokohama? Sama seperti kejadianku dulu?" Atsushi bertanya khawatir , ia pasti mengenang memori buruknya saat ditangkap mafia.

"Mereka tak berencana membawanya ke luar Yokohama , tapi mereka berencana membunuhnya. Mereka akan meledakkan kapal tempat ia dikurung" Ranpo mengatakan hal itu dengan nada serius , membuat semua yang ada diruangan itu kaget.

"DAZAI , ATSUSHI DAN KUNIKIDA , SEGERA BERANGKAT KESANA!!" Fukuzawa memberi perintah agar mereka cepat bergerak.

Kunikida , Dazai segera mengambil kunci kapal cepat milik agensi. Astushi menanyakan informasi lengkapnya kepada Ranpo. Setelah semua beres mereka langsung meluncur ke pelabuhan.

My Adventure in World of BSDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang