Penculikan

122 16 1
                                    

Naomi memasuki kantor Agensi Detektif Bersenjata dengan tergesa gesa. Ia membanting pintu ruangan sehingga membuat semua manusia yang sedang malas malasan (kecuali Kunikida tentunya) dikantor kaget mendengar suara pintu.

"Teman teman tolonglah Yume-chan . Dia.... Dia diculik!!!" Naomi mengatakan hal itu sambil membungkuk , ia pasti sangat lelah hari ini.

"Yume-chan? Siapa dia?" Dazai bertanya bingung. Ia memang tak tahu soal Yume karena beberapa hari yang lalu ia mengerjakan tugas di luar kota bersama Kunikida.

"Yume-chan? Ohh... Gadis baru teman Naomi-san dan Haruno-san bukan?!" Kenji menjawab semangat karena berhasil mengingat Yume.

"Gadis baru?!!! Kira kira maukah dia..." ucapan Dazai terputus karena kaki milik Kunikida telah menendangnya sehingga ia membentur tembok.

"Diculik? Oleh siapa Naomi-san!" Atsushi bertanya serius pada Naomi yang kini telah bisa berdiri tegak dan mengatur napasnya kembali.

"Port Mafia" ucapan Naomi selanjutnya membuat semua agen detektif tak mengeluarkan suara.

"Naomi-chan , kita sedang genjatan senjata dengan Port Mafia. Jika kita hendak menyelamatkannya dan melawan Port Mafia kita akan melanggar perjanjian genjatan senjata" Kunikida berkata sambil memegang kacamatanya dan melipat tangannya didepan dada.

"Tapi.... Yume-chan... Dia bisa..." Naomi berkata patah patah , tak menyangka jawaban dari teman temannya.

"Teman teman , bukankah kita seharusnya pergi menyelamatkannya?" Atsushi bertanya pada seluruh anggota detektif.

"Kenapa kita harus menyelamatkannya? Dia bukanlah anggota resmi detektif. Tak ada alasan untuk kita pergi menyelamatkannya.  Jika kita pergi kita akan merusak perjanjian kita dengan Port Mafia" kali ini Dazai yang bicara , Atsushi menggangguk tanda ia paham apa yang akan terjadi jika kita melanggar perjanjian.

"Tenanglah Naomi ... Mungkin dia akan mendapat keberuntungan saat menghadapi anggota mafia" Yosano berkata sambil menghela napas. Sejujurnya ia juga tak percaya keberuntungan itu akan datang.

"Ranpo-san!!! Tolonglah aku , beri tahu lokasinya padaku. Kumohon!!" Naomi menundukan kepalanya pada Ranpo yang sedang memakan cemilannya.

"Tidak!!! Aku takkan memberi tahukannya padamu!!" tolak Ranpo tegas.

"Baiklah jika kalian tak ada yang mau menyelamatkannya , aku akan pergi sendiri!!" Naomi membalikkan badannya dan hendak meninggalkan kantor detektif itu.

"Naomi kau takkan pergi!! Kau harus tetap disini!!" Tanizaki memegang erat tangan Naomi.

"Tapi kak" Naomi memandang kakaknya yang sedang khawatir.

"Kau akan tetap disini Naomi!!" perintah kakaknya pelan sambil mengencangkan pegangan tangannya pada lengan Naomi.

"Mungkin kita bisa menyelamatkannya pada saat direktur kembali. Nanti siang dia pasti akan datang" kata Kyouka datar.

"Itu terlalu lama , dia mungkin takkan terselamatkan!! Dia ... Dia pasti..." Naomi tersungkur dilantai , ia tak berani melanjutkan kata katanya sendiri. Seluruh ruangan diam melihat itu , tak ada yang ingin menyelamatkan Yume.

Sejam setelah Naomi yang mendobrak pintu , ruangan agensi tampak sunyi. Para detektif mengerjakan tugasnya masing masing. Bahkan Ranpo dan Dazai diam tak seperti biasanya. Tangis Naomi masih terdengar di ruangan. Dia duduk dikursi milik Tanizaki dan melipat kedua lututnya lalu menenggelamkan wajahnya. Tanizaki yang melihat Naomi begitu sedih tak mau bergerak. Dia pura pura membaca buku karena ia tahu walau ia menenangkan Naomi itu takkan berhasil. Naomi akan semakin marah saat ia menenangkannya dan memintanya menyelamatkan Yume-chan. Baru kali ini ia tak menuruti permintaan adik tercintanya.

Haruno masuk ke ruangan agensi dengan terburu buru sama seperti Naomi masuk sejam yang lalu.

"Naomi , apakah kau telah...." ucapan Haruno berhenti saat melihat situasi didalam agensi. Mereka semua sibuk , bukan sibuk mencari Yume tapi malah sibuk dengan urusannya sendiri. Ia mengedarkan pandangannya dan berhenti saat ia melihat Naomi menangis di kursi milik Tanizaki. Segera , Haruno sadar akan situasinya.

"Tolonglah Yume-chan! Kumohon pada kalian anggota detektif bersenjata!!" Haruno menunduk ke semua anggota detektif bersenjata. Tapi bahkan tak ada satupun ada yang memperhatikannya.

"Kau tahu? Bagi kami semua mustahil untuk..." Yosano berkata sambil memegang dahinya . Ia sudah lelah untuk mendengarkan permintaan untuk menyelamatkan Yume-chan.

"AKU TAHU BAGI KALIAN MUSTAHIL!!  TAPI KALIAN BAHKAN BELUM MENCOBANYA! KUMOHON.... SELAMATKANLAH YUME-CHAN!!" Haruno berteriak memotong perkataan Yosano. Dia tampak sangat menderita kehilangan Yume-chan. Sangat jarang melihat Haruno berteriak , tapi rasa frustasinya karena tak segera menemukan Yume-chan telah mengambil alih emosinya. Dia sangat marah , khawatir dan sedih sekarang.

"Tenanglah Haruno-san , direktur dua jam lagi akan pulang. Kita akan menyelamatkannya begitu kita dapat izin" Atsushi mencoba menenangkannya dan membantu berdiri Haruno yang telah ambruk ke lantai karena kehilangan tenaganya.

"Aku dari tadi memikirkannya. Sebenarnya siapa Yume-chan ini? Dan apakah ia hanya sekedar temanmu? Dia bukanlah sekedar temanmu , buktinya kau dan Naomi rela menangis dan memohon pada kami walau sebenarnya kalian tahu permintaan ini mustahil. Kenapa Port Mafia menangkapnya? Mungkin mereka akan untung besar jika menangkapnya. Apakah Port Mafia ingin menjadikan dia sebagai sandera bagi kita? Menurutku bukan , dia hanyalah kandidat anggota dan tak memiliki pengaruh besar pada organisasi. Lalu apakah ia ditangkap atas kesalahannya sendiri? Mungkin iya dan ini tak ada hubungannya dengan anggota detektif , kita takkan membahayakan organisasi ini untuk satu orang saja" Dazai melambaikan tangan saat mengucapkan hal itu. Haruno yang mendengar hal itu amarahnya mulai mereda , digantikan kesedihan dan penderitaan. Ia hanya bisa menangis tanpa suara. Hal yang sama berlaku pada Naomi , ia juga hanya bisa mengeluarkan air mata.

"Siapa sebenarnya Yume-chan ini? Apakah ia cuma temanmu saja?" Kunikida bertanya pada Haruno yang sudah mulai tenang.

"Dia...... Dia dan direktur....." Haruno menggantung kalimatnya. Dazai , Ranpo dan Yosino bahkan tertarik mendengar jawaban Haruno.

"Direktur?" tanya Kunikida memastikan.

"Oh... Haruno , apakah kau melihat Yume-chan , dia bahkan tak terlihat disekitar agensi. Padahal aku sudah membelikannya oleh oleh dan baju baru" tiba tiba sosok berambut silver itu memasuki ruangan agensi sambil memegang beberapa tas belanjaan. Dia tampak lelah dan memutuskan duduk dikursi terdekat.

"Direktur..." mata Haruno kembali berlinang air mata , dia menghadapkan wajahnya ke direkturnya itu.

"Apa yang terjadi ?! Kenapa kau malah menangis Haruno?!!" Fukuzawa langsung berdiri dan menghampiri Haruno sambil menanyakan alasan ia menangis.

"Maafkan aku direktur..... Aku tak bisa menepati ..... Janjiku. Yume-chan ..... Diculik" kata Haruno sambil kembali menangis , Fukuzawa yang mendengar hal itu tak mengalami perubahan emosi. Tapi sebenarnya jauh dilubuk hatinya ia sangat kaget mendengarnya.

"Diculik? Oleh siapa?" tanya Fukuzawa.

"Port Mafia" jawaban Haruno membuatnya sekejap membeku kaget. Kenapa Port Mafia ingin menculik Yume? Kurasa Mori takkan melakukan hal hal tak berguna seperti ini. Apakah Mori hendak membatalkan perjanjian genjatan senjata? Itulah pikiran pertama yang melintar dikepala seorang Fukuzawa.

"SEGERA SELAMATKAN YUME-CHAN" perintahnya pada para bawahannya.

My Adventure in World of BSDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang