"Dila sekarang kita enggak jenguk bang yayan dulu ya karena udah siang, pulang sekolah aja ya"
"Iya kak, aku juga belum bagi-bagiin tugas buat presentasi nanti"
Karena gue masih belum tenang, gue pun langsung chat bang yayan dan tidak merespon omongan dila.
Bang yayan
"Bang.."
"Iya kenapa dek?"
"Kemarin bunda pulang-pulang nangis bang, jangan-jangan bunda udah tau kalau ayah selingkuh"
"Serius kamu? Terus keadaan bunda sekarang gimana?"
"Masih diem aja bang, enggak mau ngomong sama sekali, aku udah tanya beberapa kali dan tadi pagi pas aku panggil bunda di kamarnya buat sarapan eh kamarnya malah dikunci"
"Sampe segitunya?"
"Iya bang, aku takut daritadi dan aku Tanya "kenapa" ke bunda, dia cuman senyum aja bang, aku bingung harus kaya gimana"
"Yaudah nanti kita bahas ya kalau ketemu, nanti pulang sekolah kamu ke rumah sakit kan?"
"Iya bang, nanti aku kesana"
"Yaudah kita bahas disini"
"Tapi dila gimana?"
"Oh iya, yaudah kamu bisa enggak kalau dila ditahan dulu gitu, atau kamu tanyain ke temennya ada tugas kelompok atau enggak"
"Yaudah deh bang, nanti aku fikirin gimana caranya"
Sesampainya di sekolah, chintya pun hanya berjalan diam seperti seseorang yang tidak memiliki nyawa tapi kakinya bergerak melangkah, dan lamunanya dikagetkan oleh tepukan di tangan chintya
"Kak,, kok lama banget sih jalannya? Dila duluan ya soalnya dila mau nyiapin bahan buat presentasi"
"Hmmm"
Gadis itu terus melangkah ke depan sambil memikirkan sesuatu tanpa melihat apapun dan seakan-akan di dalam tubuhnya itu bukan dirinya yang sebenarnya.
"Titttttttttttttttt..............."
"Gubrakkk.... Awww...." Wanita itupun terjatuh karena memang tak melihat jalan,
"Duh ini cwe kenapa sih, enggak liat jalan apa enggak punya mata" kesal ucapnya langsung turun dari mobil
"Lo gpp?" ucap rendi sambil mengulurkan tangannya
"Lo bisa bawa mobil gak sih? Liat nih kaki gue lecet ahh lo gimana sih? Baru punya SIM ya? Atau gimana?" nyerocos cepet omongan gadis ini sebenernya dia juga kesel sama dirinya sendiri kenapa dia enggak liat-liat jalan, bisa-bisanya dia bengong pas lagi jalan.
"Ehh mbaa maaf, ini tuh salah lo ngapain lo jalan diem-diem tanpa ngeliat kanan kiri kaya gitu?"
"Ehh terserah gue lah, badan badan gue kenapa elo yang sewot? Udah tau lo liat gue jalan bengong kenapa lo tabrak?" ucapnya kesal.
"Astaga, tabrak gimana sih? Lo nya aja kali yang kaget lo gak liat nih space jarak mobil gue sama lo jatoh?" ucap rendi sambil mengukur seberapa jauh mereka, lelaki ini pun kesal dan bisa-bisanya pagi-pagi kejadian insiden seperti ini, apa boleh buat dia hanya menghela nafas karena wanita didepannya ini keras kepala dan tidak mau mengakui kesalahannya.
Lagi-lagi gadis itu dibungkam oleh omongan lelaki itu, dan memang benar kalau chintya lah yang kaget pada saat mendengar klakson mobil maka dari itu ia terjatuh, karena bingung dan malas menganggap omongan lelaki itu chintya pun berjalan menuju UKS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Colorful Life
Teen Fictionsetiap manusia pasti memiliki kepahitan di dalam kehidupannya, rasa pahit itu wajar dan selalu ada di dalam kehidupan seseorang, dan karena rasa pahit itulah yang mengakibatkan rasa manis menjadi sangat berarti. Sama hal nya, dengan chintya gadis ca...