Chintya yang baru saja membuka pintu rumah ia melihat seorang wanita yang tengah duduk di ruang tamu bersama dengan seorang laki-laki yang ada disebelah wanita itu. Chintya yang melihatnya pun bingung.
"Chintya sini deh" panggil nilam.
Chintya pun langsung duduk dan menghampiri ketiga orang itu.
"Kenapa bun?"
"Bunda mau kenalin, ini sahabatnya bunda namanya tante sekar dia juga mamahnya rendi"
"Halo tante, aku chintya"
"Halo juga chintya, cantik ya benar... seandainya aja kamu bisa jadi menantu tante, pasti tante seneng banget deh"
Chintya yang mendengar ucapan nilam, gelagatnya pun kebingungan dan melihat kearah nilam.
"Oh iya tante, maaf aku izin kekamar ya mau ganti baju dan banyak kerjaan yang harus aku kerjain tan"
"Loh kamu ngapain ke atas, kasian rendi nanti enggak ada temen ngobrol" ucap nilam.
"Bundaa,, aku harus packing-packing barang bun, pesanan lagi numpuk dikamar dan nanti malam harus dikirim"
"Packing? Barang apa?"
"Aku kan buka online shop bun"
"Loh kenapa kamu buka online shop emangnya uang jajan dari bunda kurang?"
"Enggak bun, enggak kurang sama sekali. Aku cuman pengen ngerasain aja punya bisnis sendiri, udah ya bun aku naik ke atas" tanpa izin dari nilam ia pun berjalan menuju kamarnya.
"Ternyata selain cantik anak kamu udah bisa berpenghasilan ya"
"Aku juga enggak tau dia punya ide darimana, padahal setiap bulannya uang jajan dia rutin ku kasih."
"Bagus dong itu berarti, tuh kamu liat kan chintya yang cwe aja udah punya penghasilan sendiri tapi kamu malah masih minta uang ke mamah, gimana mau jadi kepala keluarga nanti?"
"Mah, aku kan masih sekolah. Belum mau siap nikah mah"
"Mending kamu temenin chintya gih sana, kasian pasti kerepotan, boleh kan lam?"Ucap sekar melirik kearah nilam.
"Iya boleh kok, boleh banget malah"
"Tapi bun, nanti kalau chintya enggak terima terus marah-marah ke aku gimana?"
"Kalau chintya marah kek kamu, nanti kamu bilang bunda biar bunda bilang ke chintya"
"Eh jangan, ren kamu gimana sih masa naklukin cwe aja enggak bisa" sindir sekar.
"Bukan gitu mah, aku cuman takut ganggu aja, yaudah deh aku ke atas" rendi pun akhirnya mengalah karena ia tidak tau harus berbuat apa lagi.
Langkah demi langkah ia tempuh satu persatu anak tangga terlewati, saat rendi ingin kekamar chintya ia memikirkan hal apa yang harus ia bicarakan nanti, sementara pertemuan awal mereka saja sudah membuat mereka sama-sama kesal, dan chintya pun tipe cwe yang keras kepala.
"Duh gimana ya, gue bingung nih harus ngomong apa" ucap lelaki itu didepan pintu. Baru saja ia ingin membuka gagang pintu kamar wanita tersebut tapi langkahnya terhenti.
"Tunggu, lo mau ngapain?" Ucap lelaki yang baru saja keluar dari kamarnya itu.
"Hmm... tadi bunda sama mamah nyuruh gue buat bantuin chintya, katanya dia lagi sibuk packing barang buat online shopnya jadi gue disuruh bantuin dia,
"Bentar tadi lo bilang apa?"
"Mau bantu chintya buat packing online shopnya?"
"Bukan bukan, tadi lo manggil siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Colorful Life
Teen Fictionsetiap manusia pasti memiliki kepahitan di dalam kehidupannya, rasa pahit itu wajar dan selalu ada di dalam kehidupan seseorang, dan karena rasa pahit itulah yang mengakibatkan rasa manis menjadi sangat berarti. Sama hal nya, dengan chintya gadis ca...