Part 6

8 0 0
                                    

Hari sabtu adalah hari termager dan  ternikmat untuk anak-anak pelajar, tapi berbeda dengan anak gadis yang satu ini, hari pekan ini membuat harinya menjadi buruk.

Drtt... Drtt.... Drtt...

Karena mendengar getaran handphonenya ia pun mencari dimana handphonenya tetapi dalam keadaan menutup mata, setelah ia dapatkan ia pun langsung menggeser dan mengangkat teleponnya itu tanpa melihat siapa yang telepon sepagi ini.

"Hallo" ucapnya sambil menahan rasa kantuknya.

"Ini benar nomornya chintya? anak perempuannya nilam?"

"Iya benar, ini siapa ya?"

"Dek saya ipeh, temennya mamah kamu bisa kamu keluar sebentar, tante mau bicara sama kamu"

"Boleh tante, mau ketemu dimana?"

"Di taman deket rumah kamu aja deh"

Setelah mendengar telepon tersebut, mata gadis ini tiba-tiba bangun tersadar karena dia takut kalau hal-hal yang dia takutkan selama ini terjadi.

"Eh chintya tumben kamu udah bangun, pagi-pagi gini mau kemana, nak?" ucap nilam sambil menyiapkan makanannya.

"Aku mau olahraga bun di taman, udah lama aku enggak lari" ucapnya yang tak sepenuhnya bohong.

Gadis itupun mengelilingi taman tetapi ia tidak melihat satu orangpun yang ia kenal di taman tersebut, karena gadis ini penasaran sekali ia pun mencoba untuk mengelilingi ulang taman tersebut, dan ada seorang ibu-ibu yang mendekat ke arahnya.

"Kamu chintya?"

"Iya tante aku chintya"

"Udah besar ya, cantik lagi oh iya kita duduk disana yuk" tuntunnya.

"Ada apa ya tante?"

"Jadi gini, kemarin itu tante sama bunda kamu mau mergokin ayah kamu yang selingkuh tapi hasilnya nihil"

setelah mendengar kata-katanya hatiku mulai tenang.

"Tapii....."

"Ha? tapi apa tan?"

"Tapi ternyata kemarin itu settingan ayah kamu supaya tidak ketahuan sama bunda kamu, temen tante yang punya restaurant itu dia kasih bukti sama tante kalau papah kamu pernah bawa selingkuhannya ke restaurant itu, dan dia itu sekretaris papah kamu"

"Tante dewi?" ucap syokh chintya.

"Kamu kenal?"

"Iya waktu itu pernah dia kerumah buat ambil dokumen, terus papah ngenalin tante dewi ke aku sama bunda"

"Ini bukti-buktinya kalau mereka selingkuh" ipeh pun langsung mengeluarkan handphonenya dan membuka galeri yang berisikan foto rozak dengan dewi. sementara chintya yang melihat foto tersebut pun tiba-tiba bingung dan diam termenung memikirkan sesuatu.

"Tante, fotonya bisa dikirim ke aku?"

"Tante jangan kasih tau ke bunda, aku takut kalau bunda liat foto ini nanti bunda malah stress aku enggak bisa ngebayanginnya,"

"Kemarin saja pas bunda pulang dari restaurant itu bunda nangis tan, dan muka nya pucat, dia juga enggak mau ngomong sama sekali"

"Iya tante paham kok sifat bunda kamu seperti apa, mangkanya tante hubungin kamu buat kasih tau ini, supaya kamu bisa nenangin fikirin bunda kamu, apalagi rozak dan nilam itu udah pacaran sejak mereka SMA jadi tante paham rasanya di posisi bunda kamu sekarang, sekarang tante minta kamu buat sabar ngejalanin ini ya, tante berdoa semoga kalian bahagia semua."

"aamiin tante, makasih yaa atas doa&pengertiannnya, tante aku izin pamit ya" 

Setelah chintya izin dia pun langsung bergegas ke rumah sakit, karena kalau bukan ngadu ke abangnya dia tidak tau lagi harus mengatakan ini kesiapa.

Colorful LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang