Chapter 29 | Pendamping anak Dakjal

26.9K 1.7K 75
                                    


***


Happy Reading!

***

29. Pendamping anak Dakjal

Penolakan kemarin bukan hanya membuat Aarav kecewa, tetapi Lea pun sama kecewanya karena harus menolak pria yang sudah diperjuangkan. Namun, apa boleh buat, situasi dan kondisi serta posisinya tak sekuat posisi Youra sebagai mantan istri sekaligus ibu kandung Aleya. Lea bukannya bodoh, dia paham bahwa posisi mantan istri sebenarnya tak ada apa-apanya pada kehidupan mantan suaminya, tetapi apa posisi ibu akan digantikan?

Ada hal lain yang membuat Lea urung menerima Aarav, yaitu gunjingan dan perkataan orang-orang tentangnya jika tahu bahwa Aarav bukan duda di tinggal mati. Lea paham mulut-mulut netizen yang kadang nggak ada moralnya pasti akan mem-bully Lea dengan berbagai spekulasi buruk. Salah satunya di cap sebagai pelakor.

"Jadi lo nolak gitu aja?" tanya Ghea. Seusai dari kantor, jam makan siang Lea pakai untuk bertemu dengan Ghea.

"Iya."

"Ck! Gila, ya. Seorang Lea nolak apa yang dia perjuangkan cuma karena takut di-bully? Wah, ini sih lu kerasukan jin pecundang!"

"Mau gimana lagi, gue juga nggak mau mental Aya rusak bahkan gue takut dia ikut berspekulasi sama dengan orang-orang di masa depan nanti."

"Lo kan pinter ngedidik anak-anak, bahkan Aya aja yang dulunya pendiem sekarang mulai terbuka dan ceria. Masa buat pahamin aja Lo nggak bisa?"

"Ghe, gue terlalu takut buat nerima."

"Itu berarti Lo bukan mikirin Aya, tapi lo mikirin diri lo sendiri!" geram Ghea. "Denger ya, Lea. Kebahagiaan seorang anak emang terletak di kebersamaan kedua orangtuanya. Namun, apa harus dua orang yang emang ditakdirkan Tuhan untuk tidak bersama malah dipaksa bersama. Itu sama aja lo buat Aya hidup di lingkungan yang palsu."

"Tapi, Ghe—"

"Lea, apa rasa takut lo ngelebihin rasa cinta lo sama si duda?"

"Lo tau sendiri seberapa besar gue suka sama mas Aarav."

"Kalau gitu, menurut gue lo nggak harus nolak lamaran dia."

"Terus gimana, semuanya udah terjadi."

"Menurut gue—" Belum selesai Ghea dengan perkataannya tiba-tiba saja ponselnya berdering.

"Sialan, si bos nelpon lagi!" umpat Ghea. "Yaudah Lea, lanjut ngobrol nanti malam di-chat aja, ya! Gue harus balik ke kantor, dah."

"Dah."

Lea menghembuskan napasnya, setah mendengar petuah dari Ghea membuat Lea semakin pusing.

"Siang, Lea," sapa seorang wanita bergamis krem.

Lea menaikkan tatapannya pada wajah wanita itu, "Mbak Youra?" kagetnya.

"Bisa kita bicara?" tanya Youra.

***

Seusai membujuk Zayn ditelepon agar mau memberinya cuti setengah hari, akhirnya Lea bisa bebas berjalan-jalan di taman bersama Youra. Untung saja Lea kerja bersama mantan pacar yang terkenal baik sejagat raya, kalau nggak mana bisa Lea keluyuran gini.

"Gimana kabar kamu?" tanya Youra.

"Aku baik seperti yang terlihat," jawab Lea.

"Maaf soal kejadian kemarin, aku benar-benar nggak ada niatan buat nguping, kok."

The Soldier's Second Love |✓ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang