Jangan jadi siders readers, hargai author dengan vote and komen!
Selamat 13k readers,so?
Happy reading 💜
_________________
Setelah beberapa hari dirawat, akhirnya sore ini Bianca sudah boleh pulang dan saat ini dia sedang menghubungi seseorang.
Iya,hp nya sudah dikembalikan oleh Alana walaupun dgn sedikit perdebatan dan drama.dia saat ini sedang menunggu keluarganya serta sahabatnya yg sedang sekolah dan kerja.
"Halo"
"[.......]"
"Kesini dong,gue bosen nih"
"[......]"
"Yg lain pada sekolah lah ego"
"[......]"
"Hm,entr gue serlok"
"[......]"
"Five minutes again"
"[......]"
"Yeah,see you in here"
Tut!
Bianca mematikan teleponnya sepihak.lalu dia tiduran dan memandang langit langit rumah sakit.pikirannya melayang sebab dia di rumah sakit ini.
"Huh,menyedihkan"gumamnya sambil tersenyum sinis.akhirnya dia memejamkan matanya sebentar namun tiba tiba.....
Brakkkk
Dengan tidak tau dosanya setelah membanting(?) pintu,dia berjalan santai menuju brankar Bianca.
Sementara Bianca masih mengelus ngelus dadanya karna kaget,huh dasar kampret, umpatnya dalam hati.
"Kenapa?"tanya orang tersebut dengan wajah watados nya. bianca mendengus kesal mendengar pertanyaan bodoh tersebut.
"Nyebelin lo bang"yg dipanggil 'bang' hanya menyengir lalu duduk di kursi samping brankar.
"Eh btw kenapa lo bisa disini?" Tanya orang yg ternyata adalah El.bagi yg lupa siapa El bisa liat di chap 16-17.
"Em itu biasa kecapean doang" jawab Bianca agak gugup.el nampak mengangguk ngangguk.
"Em btw lo udh laksanain apa yg gue bilang?"tanya Bianca kepada El.el membalasnya dengan acungan jempol.
Flashback on
Saat hari yg dijanjikan oleh Bianca untuk bertemu El saat pulang sekolah pun ditepati oleh keduanya.
El nampak menunggu Bianca di gerbang sekolah belakang,karna kalau di depan bakal rame sama murid murid.akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke cafe sepi milik Alana.
"Jadi,ada apa gerangan tuan putri meminta saya bertemu?" Tanya El lebay.bianca berdecak lalu menyerahkan sebuah map.
El nampak mengangkat alisnya sebelah lalu mengambil map tersebut dan membuka setiap lembaran.
"Data disitu palsu,gue butuh data asli.cari data asli sebelum lo pulang ke NY"jelas Bianca melihat kerutan di kening El. nampak El mengangguk ngangguk mengerti lalu menyimpan map itu di tasnya.
"Pasti lo minta ketemu bukan cuman buat itu kan?"tanya El sambil mengangkat alisnya. bianca menyengir.
'tau aja bang El kalo gue butuh bantuan' batin Bianca.
"Apa lagi?"tanya El.Bianca mengeluarkan sebuah pisau lipat kecil berlumur darah.
"Gue butuh mangsa"jawab Bianca santai sambil memainkan kukunya.el nampak meneguk ludahnya kasar,dia lupa kalau bos nya adalah psikopat.
KAMU SEDANG MEMBACA
AʟᴠᴀNᴄᴀ
De TodoFollow dulu sebelum baca! Bianca Athala Pratama Gadis dengan berjuta misteri dan teka teki.kehidupan keluarganya yg masuk di dunia gelap mengharuskannya untuk ikut masuk ke dalam dunia tersebut. Alvaro Pradika Brawijaya Laki laki yg diimpikan...
