Happy reading 😘
🔱🔱🔱
Sehun menggeram di dalam kamarnya. Suara kemarahannya bahkan terdengar oleh Ratu Ina yang sedang berada tak jauh dari kamar Raja muda itu.
Tok. Tok. Tok.
Setelah tiga ketukkan pintu. Ratu Ina memasuki kamar si Raja muda.
Terlihat sosok Sehun dan penampilannya yang tak seperti biasa. Agak berantakan, terlebih rambutnya. Sepertinya Sehun baru saja melampiaskan kekesalannya pada rambutnya sendiri.
"Ada apa Nak? Apa yang membuatmu kesal, hmm?" Ratu Ina bertanya dengan lembut, seperti biasa. Mendekati Sehun yang kini duduk di atas ranjangnya.
Sehun hanya menatap sekilas pada sang Eomma. "Tidak ada apa-apa." hanya itu balasan yang Sehun berikan.
"Benarkah?" Ratu Ina tentu meragu. Jelas terlihat oleh matanya. Putranya itu tengah dilanda rasa gelisah. Sosok lembut itu kini telah duduk di sisi Sehun. Mengusap sayang surai putra kesayangan.
"Ada apa Eomma menemuiku?" guna mengalihkan fokus sang Eomma, Sehun bertanya tujuan Eommanya datang ke kamarnya.
Ratu Ina tersenyum cerah. "Ahh, benar! Eomma menemuimu untuk membicarakan sesuatu padamu." ujar Ratu dengan antusias yang aneh menurut Sehun. Tapi namja itu tak ambil pusing, Ia memilih acuh.
"Apa?" tanya Sehun seraya melonggarkan dasi sekolahnya. Dan melepaskan semua kancing rompi seragamnya.
"Apa kau bisa menjaga putri Jendral Park selama di sekolah?" tanpa basa-basi Ratu Ina meminta.
Sehun merasa ia salah dengar.
"Menjaga siapa?" tanyanya dengan dahi berkerut.Ratu Ina tersenyum lebar. "Park Jiyeon. Putri Jendral Park."
🔱🔱🔱
Jiyeon baru saja selesai berganti pakaian. Saat pintu kamarnya terbuka setelah ketukan di pintu beberapa kali.
Itu kedua orangtuanya. Dahi Jiyeon berkerut heran. Tidak biasanya sang Appa ada di rumah saat waktu siang seperti ini.
"Chagi, Bisa kami mengganggu waktumu sebentar?" itu pertanyaan Jendral Park.
"Tentu Appa." Jiyeon pun mempersilahkan keduanya menuju sofa di sana.
"Appa tak bertugas hari ini?" Jiyeon bertanya akhirnya.
"Hari ini Appa hanya akan bertugas untuk kalian saja." lontaran kata itu terdengar ada nada menggoda di sana. Dengan senyum yang mengiringi.
"Gombalan apa itu, Appa?" ledek Jiyeon, mengejek sang Appa. Jendral Park hanya terkekeh kecil.
"Sayang, ingat tujuan kita." ingatkan Minkyung dengan senyumnya.
"Benar. Jadi begini..." Jendral Park pun akhirnya menceritakan perihal pertemuannya dengan Ratu Ina. Dan juga menceritakan usulan yang di tawarkan oleh sang Ratu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝒯𝒽ℯ 𝒦𝒾𝓃ℊ || sᴇʜᴜɴ
Fanfiction'Who can love you till the End' "Selalu saja aku yang salah." Kata itu kerap kali terbersit dalam hati yeoja cantik itu_Park Jiyeon. "Tetaplah seperti itu ( selalu salah ), agar aku bisa terus menguasaimu." Itu kata yang selalu tertanam dalam pikira...