Nama ku Alya Clarie Audyana. Kalian bisa memanggilku Aly. Aku anak tunggal dari keluarga Clarie. Dulu aku tinggal di Malang, Jawa Timur. Namun, sekarang lebih tepatnya hari ini, aku pindah ke daerah Jakarta Selatan. Pekerjaan ayah ku membuat kami selalu berpindah rumah.
Sebenarnya aku sangat tidak suka dengan ini. Bahkan aku pernah menyuruh ayah ku untuk berhenti bekerja dan mencari pekerjaan lain yang tidak mengharuskan kami berpindah-pindah rumah seperti ini. Jujur saja, aku sangat tidak terbiasa di lingkungan baru.
Aku sangat nyaman berada di Malang, karena disana adalah kota kelahiranku. Sudah bertahun-tahun aku berada disana dan sekarang aku harus pindah. Bayangkan saja bagaimana rasanya? Sungguh menyebalkan bukan?
Meskipun aku ini menyebalkan dan sifat kepo ku yang sudah mendarah daging, tapi aku sangat disukai oleh sahabat-sahabat ku. Ahh, memikirkannya aku sangat merindukan mereka sekarang.
Aku hampir lupa, aku dan keluarga ku sudah menempati rumah yang sudah dibeli ayah ku jauh-jauh hari. Siang tadi kami berbenah sedikit, dan sekarang rasanya tubuhku lelah.
Sekarang aku sedang berada di kamar ku. Merebahkan tubuh ku di atas kasur ku yang empuk, sambil menatap langit-langit. Ku lihat jam menunjukkan pukul sembilan malam. Sepertinya aku harus segera tidur karena esok aku harus berangkat ke sekolah. Ya, ayah ku sudah mengurusi semua kebutuhan kami sebelum kami pindah.
Aku memposisikan tubuh ku agar nyaman dan tertidur nyenyak. Ku tarik selimut berwarna soft blue yang senada dengan sprei kasur ku. Tak lupa aku membaca doa sebelum tidur. Baru beberapa menit mata ku terpejam, ada seseorang yang menarik selimut ku. Ahh, tidak. Lebih tepatnya bukan seseorang.
Aku hampir saja lupa menceritakan tentang nya. Dia Ely kembaran ku. Namun, kita berbeda. Berbeda dunia dan berbeda kehidupan. Kalian tau kan maksud ku?
Flashback On
Aku sudah memakai piyama tidur ku dan sekarang saatnya aku tidur. Aku merebahkan tubuh ku di atas tempat tidur. Tak lupa aku menarik selimut untuk membungkus tubuh kecil ku. Karena pada malam hari Malang terasa sangat dingin.
Jam menujukkan pukul dua belas malam, tiba-tiba ada yang menarik selimut ku dengan kasar. Lampu kamar ku tiba-tiba berkedip cepat sekali. Jendela yang tadinya sudah ku tutup rapat kini terbuka amat lebar. Udara dingin yang masuk membuat suasana makin mencekam. Bulu kuduk ku tiba-tiba meremang, tanda kalau aku sedang benar-benar ketakutan.
Bumn!
Lampu kamar ku seketika mati dan jendela kamar ku tiba-tiba tertutup dengan kerasnya. Aku mencoba untuk berfikir positif dan mencari senter di nakas. Saat aku meraba-raba meja nakas, aku menyentuh sebuah benda kasar dan dingin serta sedikit lembab. Aku menoleh walaupun saat itu minim sekali penerangan di kamar ku.
Aku sontak terkejut saat melihat sosok mengerikan berada tepat di hadapan ku. Refleks aku menjauh dan berteriak sekencang-kencangnya. Tiba-tiba lampu kamar ku berkedip lagi namun lebih cepat dari sebelumnya membuat ku lebih jelas melihat wajahnya. Jendela kamar ku juga terobrak-abrik begitu keras. Seisi kamar juga bergerak-gerak seperti sedang terjadi gempa bumi.
"Pergi!!! Pergiii!!! Siapa kamu?!!! Jangan ganggu aku," teriak ku
"Ely," jawabnya dengan suara lirih namun seisi kamar ku masih terobrak-abrik tak karuan
"Kau yang memanggil ku Aly," ucapnya
"Maka aku akan datang, dan akan selalu di samping mu hihihi" sambungnya disertai tawanya yang mengerikan menurut ku
"Pergiii!!! Pergiiii!!!!!" teriak ku lagi
Tiba-tiba pintu kamar ku diketuk, dan muncul lah ayah serta ibu ku yang langsung menghampiri ku. Semua kembali normal, lampu yang tadinya berkedip sekarang sudak tidak berkedip lagi. Jendela yang tadinya terbuka amat lebar kini sudah tertutup kembali seperti semula.
Aku langsung menangis dalam pelukan ibu ku. Sungguh aku sangat syok dan sangat terkejut. Aku melihat wajah ayah dan ibu ku yang terlihat sangat khawatir. Berkali-kali mereka menanyai ku kenapa, namun aku hanya menggelengkan kepala dan menangis.
Dan malam itu, aku meminta ibu ku menemani ku tidur. Takut jika dia kembali dan muncul seperti tadi.
Flashback Off
Semenjak kejadian itu, dia selalu berada di dekat ku. Ternyata dia adalah sesosok yang ku panggil itu. Dia Ely, sosok yang hadir hanya karena rasa penasaran ku. Aku memanggil nya dan sekarang dia akan selalu menemani ku kemana pun aku berada. Aku mulai terbiasa dengannya. Ya, kadang wujudnya yang menakutkan membuat ku menjadi takut. Tapi terkadang dia bisa mengubah wujudnya seperti manusia biasa. Hanya aku yang bisa memanggilnya, dia tak akan menyakiti ku namun dia selalu menganggu ku seperti saat ini contohnya.
"Aly, ayuk main" ajaknya sambil menarik-narik tangan ku agar aku bangun
"Tidak, Ely. Besok aku harus sekolah, aku harus bangun pagi" jawab ku
"Apa itu sekolah?" tanya nya
"Mencari ilmu, mencari teman, dan banyak lagi" jelas ku
"Teman? Apa aku bisa memiliki banyak teman, Aly?" tanya nya dengan raut sedih
"Ely, hanya aku yang bisa melihat mu. Orang lain tidak akan bisa melihat mu," jelas ku
"Kau tidak akan meninggalkan ku kan, Aly?" tanya nya sambil memandang ku
"Aku tak bisa janji, Ely" jawab ku lirih
Tiba-tiba pintu diketuk dari luar, aku yakin itu ibu ku. "Aly, kau sedang berbicara dengan siapa?" tanya ibu ku
"Ahh, tidak ada bu. Aku sedang berbicara dengan teman ku," jawab ku sedikit berteriak
"Baiklah, cepat tidur" jawab ibu ku
"Baik bu," jawab ku
"Ely, aku harus tidur. Kau juga harus tidur," perintah ku
Ku lihat dia hanya mengangguk dan lantas pergi menghilang. Aku kembali merebahkan tubuh ku dikasur dan segera tidur.
●●●
Gimana part ini? Spam komen dong😣
Udah bikin merinding? Tegang? Takut?
Jujur aja, aku juga merinding karena aku nulis ini juga bayangin gimana kejadian nya
Di part ini sengaja belom aku kasih tau asal usul Ely biar kalian makin penasaran wkwk
Vote & komen jan lupa ya!!😍
Kritsar di bawah komen jugaSee you❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembaran Ghaib
Horror"Aku terjebak dalam masalah yang seharusnya tidak aku ciptakan." -Alya Clarie Audyana ●●● Seorang gadis yang terjebak dalam masalah hanya karena rasa penasarannya. Dia terjebak dalam jurang masalah yang dia buat sendiri. Karena hanya rasa penasaran...