2

54 15 11
                                    

Hari ini adalah hari pertama aku ke sekolah baru ku. Aku sudah siap dengan seragam serta tas sekolah di punggung ku. Dan kini aku sedang menyantap selembar roti dengan selai cokelat serta segelas susu untuk sarapan. Aku sesegera mungkin menyelesaikan sarapan ku dan langsung berangkat ke sekolah. Aku tak ingin terlambat, apalagi tatapan-tatapan mengerikan dari siswa disana.

Setelah sarapan selesai, aku langsung mengajak ayah ku untuk berangkat. Setelah berpamitan dengan ibu, aku dan ayah ku langsung masuk ke dalam mobil. Perjalanan menuju sekolah cukup singkat menurut ku, karena jarak rumah ke sekolah tak begitu jauh.

Di perjalanan, aku tiba-tiba teringat sesuatu. Dimana Ely? Aku tidak melihatnya dari bangun pagi tadi. Apakah dia belum bangun?, batin ku. Dalam hati, aku terus bertanya-tanya dan itu membuat kepala ku sedikit pening. Ahh, sudahlah aku harus fokus pada sekolah ku hari ini.

Setelah sampai di depan gerbang sekolah baru ku, aku langsung menyalimi ayah dan turun dari mobil. Ku lihat siswa disini sudah banyak yang memasuki area sekolah, padahal jam baru menunjukkan pukul enam lewat lima belas menit. Tak berlama-lama di luar, aku pun berjalan memasuki sekolah baru ku. Baru beberapa langkah aku berjalan, suara sapaan terdengar tepat di telinga ku.

"AKKHHH!!!" teriak ku refleks

Banyak pasang mata melihat ke arah ku, aku pun langsung menutup mulut ku. Bodoh kau Aly! Lihat sekarang mereka semua menatap mu. Aku menoleh ke samping dan menemukan Ely sedang berdiri di samping ku.

"Ely, kau mengagetkan ku" bisik ku

"Maaf, Aly" jawabnya

"Hm, tak apa. Kau mau ikut masuk ke dalam?" tanya ku

"Bolehkah?" tanya nya

"Hm, tentu" jawab ku

Kami pun berjalan beriringan masuk ke dalam sekolah. Ku lihat banyak siswa yang berlalu lalang, rasanya ingin aku bertanya dimana ruang kepala sekolah namun nyali ku menciut saat melihat tatapan mengerikan dari mereka.

Akhirnya aku memlih bertanya pada satpam yang berjaga. Aku diantar menuju ruang kepala sekolah, namun sialnya beliau belum berangkat dan aku harus menunggu di loby. Sungguh ini hari tersial ku!

Bel sekolah pun berbunyi, dan yang ditunggu-tunggu pun akhirnya datang. Bapak kepala sekolah itu menyambut ku ramah dan aku diminta mengikutinya untuk menuju ke ruang kepala sekolah. Beliau menyuruh ku duduk di kursi yang ada. Aku pun lantas duduk di hadapan nya.

Ku dengar pintu diketuk, dan masuklah seorang ibu guru yang mungkin umur nya masih tiga puluhan. Mungkin beliau adalah wali kelas ku, pikirku. Ibu guru itu lantas duduk di samping. Oh ya aku hampir lupa, Ely masih di samping ku. Dan dia akan selalu bersama ku dimana pun aku berada.

Setelah berbincang-bincang sedikit, aku diantar menuju kelas ku bersama ibu guru tadi. Sesampai nya di kelas baru ku, ibu guru tadi membuka pintu. Suasana yang tadinya bisik kini menjadi senyap. Mereka memandang ke arah ku membuat ku mati kutu.

"Selamat pagi anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Perkenalkan diri mu," ucap bu Ita-wali kelas ku

"Selamat pagi, nama ku Alya Clarie Audyana. Kalian bisa memanggil ku Aly, aku pindahan dari Malang. Aku harap kalian bisa berteman baik dengan ku, terima kasih" ucap ku disertai senyum di wajah ku

"Neng na geulis pisan ih," ucap salah satu anak laki-laki dengan logat sunda nya

"Bagi nomor wa nya dong cantik," sahut salah satu teman nya

"Nama instagram nya apa sayang?" tanya anak laki-laki di depan nya. Aku hanya tersenyum kikuk menanggapi mereka.

"Sudah-sudah, kalian ini apa-apaan? Kasian dia murid baru," lerai bu Ita

"Maap ibu," ucap ketiga cowok itu

"Aly, silahkan kamu pilih tempat duduk yang kamu suka. Masih ada tiga tempat duduk yang kosong," ucap bu Ita

"Baik bu," jawab ku. Lantas aku berjalan ke belakang kelas karena tiga tempat duduk yang kosong itu letaknya paling belakang

Aku memilih tempat duduk yang berada di tengah. Karena dua yang lainnya di samping cowok, aku tak ingin ambil resiko dijaili oleh mereka. Ku tatap gadis yang berada di samping kursi kosong itu. Wajahnya pucat, rambutnya panjang sebahu, beberapa helai rambutnya menutupi separuh wajahnya. Dan ku lihat ada kalung dengan gantungan salib di lehernya.

Mungkin dia berbeda agama dengan ku, batin ku. Aku mencoba membuka suara untuk meminta izin apakah aku boleh duduk disini atau tidak.

"Boleh aku duduk disini?" ucap ku lirih

Dia hanya menggangguk sambil menunduk. Aku tak mempermasalahkan nya. Lantas ku letakkan tas ku di kursi ku dan mengambil beberapa buku pelajaran.

Ingin rasanya ku berkenalan dengan nya, namun sepertinya dia anak yang pendiam. Mungkin dia takut berkenalan dengan ku, pikir ku. Akhirnya aku memberanikan diri untuk berkenalan terlebih dahulu.

"Hai, aku Aly" sapa ku sambil mengulurkan tangan ku tanda perkenalan

"Chila," ucap nya sambil menerima uluran tangan ku dan menatap ku sebentar. Baru beberapa detik aku menatapnya, dia sudah langsung memutuskan kontak matanya dengan ku.

"Kenapa kau selalu menunduk? Tadi aku perkenalan di depan, kau juga tak melihatnya dan justru kau terus menunduk seperti kau mempunyai dunia mu sendiri" ucap ku karena tersulut emosi

"Apa kau.."

●●●

Hayoo.. penasaran ga apa yang mau diomongin Chila?
Kira-kira Chila bakal ngomong apa ya??
Spam komen dong😭
Aku lebih suka komenan kalian
Vote nya jan lupa ya!!
Yaudah gausah banyak cingcong😂

See you♡

Kembaran GhaibTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang