Penculikan Diza

30 5 4
                                    

Berita tentang Anton terkena serangan jantung, menjadi peluang besar bagi Sila untuk balas dendam.

Diza pasti sedang sendirian di rumah, jika benar dugaannya kalau bi Ijah yang sedang bertugas menjaga Anton di rumah sakit. Rencana penculikan ini melintas saja di benaknya.

"Uang Anton segera meluncur ke tangan gue." Sila tertawa jahat seperti nenek sihir.

Fathur baru pulang ke rumah setelah latihan basket bersama tim barunya.

"Eh," Fathur sadar rumahnya kedatangan tamu.

"T-tante, nyari siapa?" tanyanya gugup

"Pasti kamu lagi patah hati kan mengetahui kalu Diza sudah pacaran dengan Galih?" Sila kembali tertawa melihat wajah itu panik.

Fathur masih mematung di tempatnya berdiri

"Kamu tenang saja nak, mama masih sayang sama kamu dan papa kamu!"

"Jadi, apa maksud tante datang kemari?" Fathur sudah bisa membaca jalan fikiran mama tirinya itu, pasti ada rencana jahat yang akan diluncurkannya.

"Gimana kalau kita culik Diza!" bisiknya hampir tanpa suara

Fathur terkejut dengan cara itu, "apa nggak ada cara lain tan? buat aku dapetin Diza tanpa menyakiti dia?"

"Kamu ini gimana sih? kamu aja kasar orangnya! kok tiba-tiba jadi sok lembut begitu, mana diri kamu yang sebenarnya?" Sila mulai menghasut fikiran Fathur.

"Tante nggak perlu khawatir soal Diza, cewek itu udah aku ikhlasin, dia juga ingin bebas sama seperti yang lain tan."

"Oh jadi gitu? kalau kamu nggak mau ikut saya menculiknya, saya akan nekat membuat dia mati di tangan saya, tapi..." ucapan Sila terhenti, ia melirik tajam ke arah Fathur.

"Tapi apa tan?" tanya Fathur mulai panik.

"Tapi kalau kamu ikut melakukan rencana ini, saya nggak akan membunuh atau membuatnya celaka!" lanjut sila dengan tertawa.

"Oke, aku akan turuti kata-kata tante, tapi habis rencana ini selesai, kita harus putus kontak dan nggak boleh ada komunikasi antara kita berdua, deal?"

"Deal"

Rencana itu diluncurkan mulai nanti setelah makan siang.

"Oh iya, Amar ke mana?"

"Papa lagi di Canada, ngurusin bisnis"

"Kamu bisa pesan beberapa preman kan buat melancarkan rencana ini?"

"Hmm oke" katanya tanpa berfikir panjang. Ini salah satu jalan yang bisa ia lewati untuk menyelamatkan nyawa gadis yang ia cintai sejak kecil.

***

Diza siap pergi ke rumah sakit untuk bergantian tugas menjaga papanya. Ia sangat semangat karna besok papanya sudah boleh keluar, tapi di sisi lain hatinya merasa perih ketika mengingat besok Galih akan pergi jauh menuntut ilmu agama di Kairo.

Yang hanya ia fikirkan dua hal besar itu, sampai ia lupa memberi tahu Galih sekarang ia mau pergi ke rumah sakit. Buru-buru ia berlari menyebrangi jalan raya dan kebetulan ada taxi di pinggir sana.

Diza tak tahu kalau taxi itu sengaja parkir di dekat rumahnya agar Diza menumpangi taxi itu.

Sudah ada dua preman di dalamnya yang satu di kursi pengemudi dan yang satu lagi di kursi penumpang bagian belakang. Dirinya sangat terkejut melihat dua orang kekar dan berkalung besi itu berada di sekitarnya. Apa yang ia fikirkan, mencoba kabur?

Beberapa detik setelah Diza masuk taxi, seorang preman dari luar ikut menumpangi taxi itu dari sebelah kanan Diza. Ia langsung mengunci pintu dan mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.

Jangan datang lagi cinta! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang