Prolog

54.6K 5.4K 982
                                    

Jung Jaehyun

Jung Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jung Minhyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jung Minhyung

Jung Minhyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Taeyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Taeyong

Lee Taeyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

❝We were as one, babe..
For a moment in time❞

SUARA isakan tangis yang terdengar dari kamar sang Anak berhasil membuat Jaehyun membuka mata, ia melirik ke samping dan mendesah pelan ketika menyadari bahwa sisi ranjangnya itu sudah kosong sejak dua bulan yang lalu.

Tidak ingin membuat Mark menunggu lama, Jaehyun melangkahkan kaki menuju kamar Mark yang terletak di sebelah kamarnya, membuka pintu ruangan yang di penuhi oleh banyak mainan itu. Iris cokelat tuanya menatap keberadaan si anak semata wayang yang bergerak gelisah di atas kasur.

"Mark?" panggil Jaehyun lembut, ia berjalan mendekati ranjang si anak berusia tiga tahun itu, berbaring di samping Mark dan menarik si kecil ke dalam dekapan.

Air mata menuruni sudut mata Mark, ia menyamankan diri di pelukan Jaehyun. "D-dad.. Mark merindukan Mommy.."

Jaehyun mengeratkan pelukan dan mengusap lembut punggung Mark, ia tahu bahwa kepergian mantan istrinya pasti membuat Mark sangat sedih. Tapi mau bagaimana lagi? Jaehyun tidak bisa menahan ketika istrinya itu memilih untuk bersama laki-laki lain, meskipun ia merasakan sakit yang tidak bisa di gambarkan dengan kata-kata.

"Daddy di sini Mark." gumam Jaehyun pelan, ia mengecup kepala Mark lembut, "Daddy akan selalu berada di sisimu, kau hanya membutuhkan Daddy."

Mark terdiam dan kembali terisak, ia sangat merindukan Ibunya melebihi apapun! Sudah sangat lama sekaliㅡmenurut Markㅡsejak ia bertemu dengan sang Ibu. Mark memeluk erat tubuh Jaehyun, mencoba kembali tidur karena matanya terasa begitu berat.

Jaehyun menghela napas dalam, ia menepuk-nepuk punggung Mark, membantu anaknya untuk tidur. Pada nyatanya ia juga merasakan perasaan yang sama seperti Mark, ia merindukan mantan istrinya yang sedang menjalin hubungan dengan laki-laki lain.

Meninggalkan Jaehyun di saat perusahaannya berada di ambang kehancuran; hampir bangkrut dan saat ini Jaehyun masih mencari depositor yang mau menanam saham di perusahaan miliknya. Setiap orang memiliki titik terendah di dalam hidup dan Jaehyun merasa bahwa ini adalah titik terendah di kehidupannya.

Perusahaan yang hancur dan di tinggalkan oleh pasangan hidup yang memilih untuk bersama penguasaha muda kaya raya karena kebutuhan hidupnya sangat banyak. Meninggalkan Jaehyun dan Mark yang berusia tiga tahunㅡbuah hati mereka.

Tidak ingin memikirkan masalah itu lebih larut, Jaehyun memejamkan mata, ia bisa merasakan bahwa Mark sudah bernapas tenang, tidak di bayangi oleh mimpi buruk seperti tadi.

"Night Son, i hope we'll get better." gumam Jaehyun pelan sebelum menyusul Mark ke alam mimpi.

Tbc

Ehe, ngetry aja ngetry

Always Be My Baby《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang