Hari Chuseok tiba, hari dimana seluruh masyarakat Korea mendapatkan jatah libur dua hingga tiga hari. Hari Chuseok atau biasa dikenal juga dengan Hangawi, adalah hari festival panen yang biasanya di rayakan sebagai bentuk keberhasilan untuk hasil panen. Biasanya hari ini dihabiskan dengan acara makan-makan besar bersama keluarga.
Jinri sangat bahagia karena bisa pulang ke rumah meski hanya sehari saja. Dia benar-benar rindu dengan kedua orang tuanya dan tentu juga pada kedua sahabatnya.
Mereka bertiga sudah janji temu jauh-jauh hari untuk pulang. Meski tidak bersamaan, karena Jieun baru bisa pergi saat syuting dramanya selesai, Jinri saat rekaman untuk album comeback Lilac rampung, dan Hara usai jam kuliah terakhirnya selesai.
Jieun tiba paling awal, ibu Jinri dan ibu Hara tentu menyambutnya dengan sukacita. Pelukan bergantian terus Jieun terima dengan pujian tiada henti.
"Bagaimana kabar orang tuamu? apa mereka baik-baik saja?" tanya Ibu Hara pertama yang kini menuntun Jieun ke ruang tamu. Mereka memutuskan untuk berkumpul di rumah Jinri.
"Ya Bibi, mereka baik-baik saja. Mereka juga menitip salam untuk kalian berdua."
"Ahh, iya. Aku juga punya oleh-oleh untuk Bibi." Jieun segera mengambil dua totebag kertas berwarna cokelat yang baru saja dibawakan oleh manajernya.
Sebuah tas mewah yang cukup terkenal di kalangan ibu-ibu.
"Woah, tas inikan?"
"Ya, Bibi." ujar Jieun sedikit berbisik
"Terima kasih Jieun, pasti ini sangat mahal."
"Tidak apa-apa jika itu kalian."
Jieun segera berdiri dari duduknya, ia memberitahu pada manajernya untuk menjemput besok.
"Nanti aku akan hubungi jika aku sudah ingin pulang." ujar Jieun memberitahu
"Baik, jika ada yang kau butuhkan telepon saja." pesan sang manajer.
"Baik oppa, pulanglah dan nikmati hari libur Chuseokmu." balas Jieun sambil tersenyum
Jieun memang terkenal dekat dengan siapapun, bahkan dengan orang-orang di sekitarnya seperti manajer, stylist, bahkan staf dancernya. Dia tidak pernah menganggap kasta itu ada, karena baginya semua orang sama saja di matanya.
Menjelang pukul delapan malam, akhirnya Hara tiba. Dengan napas ngos-ngosan Hara masuk kedalam rumah dengan rasa penuh kelelahan.
"Ibu, aku pulang!" teriak Hara saat baru di depan pintu masuk yang langsung memeluk Jieun yang sedang berada di ruang depan.
"Oh, itu pasti Hara." ibunya segera berlari untuk menyambutnya.
Pelukan hangat dengan cepat melingkar di keduanya. Tangis haru akan kerinduan seorang ibu pada anaknya akhirnya terbayarkan.
"Oh, anakku!" ibunya terus membelai rambut anaknya.
Dengan wajah sumringah, Hara langsung meloncat ke arah Jieun usai melepas rindu pada ibunya, ia sangat bahagia melihat sahabatnya itu. Tak lupa ia juga menyapa ibu Jinri yang sedari tadi tersenyum tiada henti melihat tingkah cerianya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A FLOWER BOOKMARK
FanficBunga Sakura mewakili filosofi tentang kehidupan, kematian dan pembaharuan atau lebih singkatnya seperti siklus kehidupan. Bunga sakura memiliki makna dimana ada kebahagian disitu pula ada kesedihan, dan dimana ada kelahiran disitu pula ada kematian...