01- Pertemuan mengejutkan

2K 217 20
                                    

Normal POV:

"Huhh!!! Huahh!! aku...aku harus cepatt!!." (y/n) Terus berlari tanpa memperdulikan kondisinya yang sekarang sudah berantakan.

Tubuhnya terkena banyak goresan ranting kayu akibat berlari dengan menerobos saja. Rambutnya yang tergerai terlihat kusut karena berlari. Haori yang ia kenakan juga tersobek sobek.

(y/n) terus berlari hingga tiba tiba...

Bruaghhh....

Ia tersandung akar pohon yang keluar dan terjatuh. (y/n) tidak bisa berdiri, tubuhnya terlalu lemas untuk bergerak.

Dibelakangnya ada seekor oni yang mencoba memangsa (y/n). Walau
(y/n) tau jika dibelakangnya ada oni, ia tak kunjung bangkit dan lari. Bahkan katana yang ada di pinggangnya tak bisa melindunginya karena (y/n) terlalu lemas untuk mengangkat katana tersebut.

'Sial.... sepertinya aku akan mati disini... Onii-chan maafkan aku yang tak bisa menjadi pemburu iblis seperti yang kau harapkan. Aku akan berakhir disini, dimakan oleh iblis.'

Begitu iblis itu mendekat, (y/n) menutup matanya. Namun...

Crattt....

Darah yang cukup banyak mengenai wajah (y/n) Sehingga ia tak bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi barusan.

(y/n) Cepat cepat menghapus noda darah di wajahnya dan melihat apa yang terjadi.

'E...Eh?... Si...siapa dia?....'

Terlihat seorang pemuda dengan rompi Ungu berdiri didepannya sambil memegang sebuah belati kecil.

Pemuda itu menatap kearah (y/n) kemudian mengulurkan tangannya untuk membantu (y/n) berdiri.

"A...ano.. Si...siapa kau?.." Pemuda itu hanya diam sambil mengamati (y/n)

"Kau terlihat kacau sekali, apa kau baik baik saja?." Tanya pemuda itu.

"Mhm! aku baik baik saja... Terima kasih telah menyelamatkan nyawaku, Namaku (y/n)! Ashitanoshimo (y/n)! senang bertemu denganmu." Ucap (y/n) sambil sedikit membungkukan badannya.

Pemuda itu tidak bergeming, ia tidak menjawab pertanyaan (y/n) sama sekali.

"Pedulikan saja dirimu." Ucapnya.

"Tapi aku harus mengetahui namamu!." Paksaan (y/n) akhirnya membuat Pemuda itu pasrah dan mendengus.

"Shinazugawa Genya." Jawabnya singkat.

"Ano... Shinazugawa-kun, Maukah kau membantuku malam ini?, a...aku sangat takut jadi-"

"Tidak." Pemuda itu kemudian berbalik dan berjalan menjauh, namun (y/n) segera menarik tangannya.

"K..Kumohon... A..Aku sangat takut...A...aku berjanji tidak akan merepotkanmu! A..aku bisa melindungi diriku dengan katanaku!." (y/n) Terus memohon kepada Genya untuk menolongnya malam itu. (y/n) terlihat menangis hingga wajahnya memerah.

"ugh.. baiklah... Tapi hanya malam ini." Genya berbalik kemudian berjalan melewati (y/n).

"Ahh!!! terima kasih!!! Arigatouu!!!."

"Jangan berteriak begitu, kau akan mengundang iblis kemari." Ucap Genya memberitahu.

"Araa! Gomen! habisnya aku senang sekali!." (y/n) tersenyum dan membuat wajah Genya memerah karenanya.

"S..sudahlah! ayo! k..kita harus mencari tempat bersembunyi malam ini." Ucap Genya sambil menyembunyikan wajahnya yang memerah.
_______________
Readers POV:

Aku berjalan mengikuti Genya. Hari sudah semakin larut dan aroma busuk iblis semakin tercium.

Kami beristirahat dibawah sebuah pohon yang agak besar. Genya terlihat duduk sambil menyandarkan kepalanya di batang pohon sedangkan aku hanya duduk disebelahnya.

Hari semakin gelap dan aku merasakan pergerakan yang sedari tadi mengintai kami berdua. Itu dari arah pohon besar disamping kiri kami.

Aku terus memperhatikan pohon itu, sampai aku menyadari sebuah pergerakan dibalik bayangan.

Aku segera bangkit dan berada dalam posisi siaga. Genya yang melihatku juga langsung dalam posisi waspada.

"Ada apa (y/n)-chan?." Ia terlihat mengeluarkan belatinya dan bersiap untuk menyerang.

"Aku merasakan pergerakan dari balik pohon didepan kita, Sepertinya ada iblis yang mengintai." Bisikku kepadanya.

Tiba tiba, Seekor iblis berlari kearah kami berdua. Aku langsung menghindari iblis itu yang berlari dengan cepat kearah kami seakan ingin menabrak kami berdua.

Genya terlihat menebas tangan oni itu dengan belati miliknya namun, ia terhempas akibat terjangan kaki dari Oni tersebut.

Aku yang melihat itu langsung memasang kuda kuda dan menarik Nichirin peninggalan ibuku dari pinggangku.

"Kori No Kokyu, San No Kata, Kori no kessho o kudaku."

Aku langsung menebas leher Oni tersebut. Dan kulihat ia mulai hilang akibat tebasan Nichirinku.

Aku langsung berlari kearah Genya dan melihat keadaannya. Sepertinya baik baik saja.

"Shinazugawa-san, Apa kau terluka?." Tanyaku dengan panik.

Genya terlihat diam menatapku seperti tidak percaya.

"K..kau... Kau bisa...Memakai Pernafasan?." Tanyanya dengan wajah yang terlihat kaget.

"I..iya... Aku.. Hanya bisa sampai jurus ke-8 Selebihnya aku tak bisa." jawabku gugup.

"K.. kenapa kau tadi terlihat takut ketika ada Oni yang mengejarmu?." Tanyanya lagi.

"I..itu karna aku terlalu panik! Aku tak bisa memikirkan apapun selain berlari menjauh dari Oni itu!." Jawabku dengan nada agak tinggi.

"Maafkan aku. Aku terlalu kaget. Kupikir kau tidak bisa menggunakan pernafasan makanya kau lari saat itu. Maaf sudah membuatmu marah." Ia menunduk kemudian melangkah pergi.

"Kau mau kemana shinazugawa-san?!." Ucapku menghentikan langkahnya.

"Aku akan pergi saja, kurasa kau sudah cukup kuat untuk melindungi dirimu sendiri." Jawabnya lalu kembali berjalan.

Aku berjalan cepat kearahnya dan menarik tanganya, Akupun menjatuhkan tubuhku kearahnya. Genya terlihat panik dengan wajah yang memerah dan mendorongku menjauh.

"Apa..Apa yang kau lakukan?!." Serunya.

"M...maafkan aku..." Jawabku dengan raut sedih.

"Kau tau? aku sama sekali tidak bisa melakukan pernafasan! jadi...sebaiknya kau tinggalkan aku yang lemah ini." Ucapnya.

Aku mendekatinya, dan menggenggam tangannya.

"Shinazugawa-san tidak lemah...Kau sudah melindungiku...Aku akan melindungimu juga.." Ucapku.

Ia terlihat kaget kemudian melihatku dan memelukku.

"Arigatou..." Ucapnya.

Aku mengelus punggungnya dengan tanganku dan mulai menyanyikan sebuah lagu penenang untuknya. Tak lama kemudian ia berhenti terisak dan mengelus surai putih milikku.

"Terima kasih (y/n)-chan..."

_____________

T.B.C

(Bonus pict)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bonus pict)

Genyak jadi maid uwuuu....

Genya x Readers [KnY] [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang