Epilog

1K 77 22
                                    

Normal POV:

Seorang gadis dengan surai putih yang sudah terpangkas pendek sebahu, terlihat terbaring diatas kasur dikediaman kupu kupu.

Sudah 4 bulan semenjak pertarungan terakhirnya melawan Iblis terkuat yaitu Kibutsuji Muzan namun ia masih tak sadarkan diri karena efek dari Obat pemberian Tamayo.

Tampak, Manik birunya mulai terbuka dan mengerjap, kemudian ia melihat sekelilingnya yang sudah tampak berbeda.

Disana ada laki laki dengan Surai hitam gaya mohawk yang duduk disebelahnya sambil memperhatikan wajahnha lekat lekat.

Hingga akhirnya ia terlihat senang dan bangkit dari posisinya dan mulai memanggil yang lainnya.

Readers POV:

"Ugh..." Aku merasakan pusing yang luar biasa saat membuka mataku.

Aku menangkap seorang pria dengan surai hitam yang duduk disebelahku.

Ia yang awalnya terlihat sangat serius memandangiku tampak terkejut dan segera bangkit serta memanggil seseorang.

Tampak dua orang datang dan mulai menanyakan keadaanku.

"Nee-san!! kau baik baik saja?! apa kau merasakan sesuatu?!." Tanya Misaki yang penampilannya saat ini sudah sangat berbeda.

Rambutnya tergerai panjang hingga lutut dan ia terlihat lebih manis.

"(y/n), Kau sudah sadar?." Tanya Muichirou yang terlihat mengenakan sebuah kursi roda karena kakinya yang terputus.

"Misaki... Muichirou...Genya..." Lirihku.

Semuanya tampak berbinar dan memelukku dengan tangis haru yang pecah.

"Semuanya...Aku...kembali.."
.
.
.
.
.
.
.
5 tahun kemudian...

Tampak seorang gadis kecil dengan surai putih yang rambutnya diikat twintail sedang duduk dibawah pohon sambil menegelus seekor kucing putih.

Disebelahnya tampak seorang Anak laki laki dengan surai hitam yang berantakan sedang duduk diatas tanah sambil menggambar sesuatu.

"Gekku!! Mikku!!! Cepat masuk dan mandi! bukankah hari ini kalian akan kerumah bibi Misaki?." Panggil seorang wanita dengan Surai putih yang diikat ponytail memakai kimono.

"Ya! Okaasan!." Jawab keduanya berbarengan.

"Hah...Kita sudah akan oergi tapi kalian masih belum mandi juga?." Ucap Seorang pria dengan rambut hitam yang memakai yukata.

"Ayolah Ottousan! lagipula Acara tahun barunya diadakan nanti malam." Jawab anak laki laki bernama Gekku.

"Tapi kita harus membantu bibimu menyiapkan semuanya." Tegas Pria tersebut.

"Nii-san, sebaiknya ikuti kata Ottousan." Ucap Seorang gadis kecil bernama Mikku.

"Baiklah.."
.
.
.
.
.
.
Semuanya tampak berkumpul dengan banyak anak anak dihalaman belakang milik Misaki.

"Ah! Nee-san! Genya-san! kalian sudah datang?." Sambut Misaki.

"Um! Maaf kami telat...Gekku dan Mikku sangat susah untuk diatur... Apalagi Gekku..dia benar benar nakal." Ucap (y/n) disertai tawaan canggung.

"Aku akan bergabung dengan yang lainnya." Pamit Genya yang dibalas anggukan oleh (y/n).

Disana terlihat ada Muichirou dan Tanjirou yang sedang mengobrol.

Serta Inosuke dan Zenitsu yang terlihat sedang bercanda didepan Anak anak.

Juga ada Sanemi yang terlihat mengobrol bersama Tomioka dan Tengen.

Genga bergabung dengan Kakaknya dan ikut mengobrol.

Sementara disisi lain, Terlihat para wanita yang sibuk mempersiapkan makanan.

"Ah! Kanao-san! bisa kau bantu aku membawakan itu?." Tanya Aoi yang terlihat sibuk dengan Manisan.

"Baiklah, Aoi-san." Jawab Kanao sambil membantu Aoi.

"Kyaa!! Maafkan aku Shinobu-san!! aku tidak sengajaaa!!." Seru Misaki yang Menumpahkan Minuman di Kimono milik Shinobu.

"Tidak apa apa, Misaki-chan.." Jawab Shinobu sambil tersenyum.

Sedangkan (y/n) sedang sibuk membantu ketiga istri Tengen yang membawakan makanan ringan untuk anak anak bersama Nezuko.

"Ah...Benar benar sibuk disini.." Lirih (y/n) yang terlihat kelelahan.

"Ah..Sebaiknya kau istirahat disini...Ayo duduk." Ucap Genya sambil merangkul Istrinya itu.

"Genya... Aku tidak menyangka kau akan menjadi suamiku... Astaga, jika mengingat saat pertama kali kau melamarku...saat itu sangat memalukan." Ucap (y/n) sambil menutupi wajahnya.

"Ya..Saat itu aku diberitahu oleh Tengen-san cara untuk melamar yang unik." Ucap Genya sambil tertawa renyah.

"Saat itu kau bilang akan mengundangku ke pesta pernikahan mu, jujur saja aku sedikit kecewa saat itu, namun mendengar kau bilang jika kau mengundangku sebagai pengantin wanita benar benar membuatku bahagia." Ucap (y/n) sambil bersandar di tubuh Genya.

"Ya...Kau tau..aku sangat gugup saat itu...Benar benar memalukan." Ucapnya.

Tanpa sadar, hari sudah karut larut dan pesta pun dimulai.

Anak anak terlihat bermain dengan kembang api dan memakan cemilan yang disediakan.

Sedangkan para orang dewasa hanya terlihat menikmati malam tahun baru itu dengan mengobrol, bercerita ataupun hanya sekedar duduk dan melamun.

Semua orang sudah memiliki pesangan masing masing, bahkan sudah memiliki keturunan.

Hidup tanpa iblis memang menyenangkan, walau sederhana tetap bahagia tanpa ada penderitaan sama sekali.

"Aku senang sekali... Genya..Aku mencintaimu.." Gumam (y/n).

"Aku juga mencintaimu.."

Kembang api dinyalakan, pertanda Tahun baru sudah dimulai.

Semua orang disana terlihat sangat bahagia tanpa hadirnya Iblis.

"Selamat tahun baru...Dan selamat tahun tanpa iblis, lagi."
_______
TAMAT

waw...epilognya pendek semkali... v:

Yaudah lah ya budu amad :v

Terima kasih kepada semua orang yang bertahan membaca sampe sini, walau ceritanya gaje dan kadang banyak typonya.

Tapi author seneng banget ternyata ada yang baca :'>

Dan disini author mau promot karya baru yang bekum dipublish :v

jadi ini cerita tentang Istrinya Yoriichi nih yang jadi Oni karena Muzan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jadi ini cerita tentang Istrinya Yoriichi nih yang jadi Oni karena Muzan.

untuk cerita selengkapnya silahkan dibaca kalo udah Publish ya :>

Makasih ya! sampai jumpa dicerita selanjutnya! see u!

Genya x Readers [KnY] [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang