02-Lulus ujian

1.3K 188 23
                                    

Readers POV:

"Kyaakkkkk!!!! Huwaaa!!!!...." Aku berlari sekuat tenaga ketika lagi lagi seekor oni mengejarku dengan kecepatan tinggi. Oni itu terus menggumamkan kata 'Makanan'. Itu membuatku ngeri.

Dibelakangku, Genya tampak terus melindungiku. Ketika tangan Oni itu mendekat, ia segera memotongnya.

"Iblis sialan! Pergilah dasar sampah busuk!." Umpat Genya ketika tiba tiba menebas kepala iblis itu, membuat ku berhenti berlari.

"M..Mengerikann...A...aku takutt..." Genya segera menarik tanganku menjauh dari sana karena takut akan ada iblis lain yang datang.

"Sebentar lagi fajar, lebih baik kita cari tempat untuk tidur siang ini." Ucapnya tanpa melirik kearahku sedikitpun.

"Hai'." Jawabku.

Shinazugawa-kun POV:

'Gadis ini, kenapa dia lama lama terlihat imut?...Ah sial...apa yang aku bicarakan.' Batinku.

Aku menarik tangan gadis itu tanpa melihat kearahnya, Aku hanya tak ingin dia melihat wajahku yang sekarang memanas ini.

Setelah kami berdua berjalan cukup jauh, Akhirnya kami menemukan sebuah pohon yang kurasa pas untuk kami istirahat siang ini.

Ya, kami berdua hanya bisa tidur saat siang. Walau itu sulit karena matahari pasti menerpa wajah kami dan membuatnya agak silau, Kami harus tetap tidur. Jika kami tidur saat malam hari, Iblis iblis busuk itu akan mudah memangsa kami.

"Aku akan tidur disini." Ucap (y/n) kemudian berbaring diatas rumput hijau yang sedikit berembun.

Aku ikut berbaring disebelahnya karena tak mungkin aku tidur sambil duduk, Itu akan membuat tulangku pegal.
.
.
.
.
.
Aku membuka mataku ketika kulihat (y/n) mengelus wajahku. Seketika wajahku memerah dan aku langsung duduk akibat tak kuasa menahan malu.

Apa yang dipikirkan gadis itu? siall.... aku tak bisa menyembunyikan wajahku...

Readers POV:

Genya terlihat sangat tampan ketika tidur. Aku tak kuasa untuk tidak mengelus pipinya itu.

Saat aku mengelus wajahnya, Tiba tiba matanya terbuka dan semburat merah terbentuk diwajahnya karena jarak yang terlalu dekat antara kami.

"Araa! G..gomenasai a...aku tak sadar melakukannya...K..kumohon maafkan aku.." Aku pun tak bisa menyembunyikan wajah merahku akibat malu.

Hening melanda akibat Kecanggungan diantara kami.

'Sial....kenapa jadi begini?.' Batinku dalam hati.

Aku melihat kearah Genya, dia terlihat menutupi wajahnya. Itu sedikit lucu bagiku dan tanpa sadar aku terkekeh kecil.

Dia terlihat memandangku bingung. Aku hanya tersenyum dan berdiri.

"Ayo Shinazugawa-san, Kita harus segera cari jalan keluar." Ajakku.

"Genya." Ucapnya.

"Apa?."

"Panggil aku Genya saja. Panggilanmu itu mengingatkanku pada seseorang." Ucapnya.

"Ah...Baiklah Genya-kun! Ayo kita pergi." Aku langsung menarik tanganya untuk berdiri dan pergi bersamaku.

Kami berdua menyusuri hutan dengan banyak Oni didalamnya itu, berharap menemukan jalan keluar.

Tiba tiba, aku melihat sebuah tangga dengan banyak pohon wisteria. Aku segera berlari kesana bersama Genya-kun.

Saat kami sampai dipuncak tangga itu, terlihat banyak sekali calon pemburu iblis yang berhasil bertahan.

Genya x Readers [KnY] [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang