Flash Back

12 3 0
                                    

Seorang gadis kecil tengah asik mengotak-atik mainan robot adiknya. saat seorang anak lelaki seumuran berlari menghampiri.

''Ersya'' Panggil anak itu yang tak digubris oleh anak perempuan yang dipanggil Ersya.

''Ersyaa... Bastian lagi manggil, kok ga nyahut?'' tanyanya cemberut.

''Ihh Er mau nyahut gimana coba kalo Er lagi sibuk sama ini mainan'' katanya cemberut sambil menunjukan mainan robot-robot yang sebelah tangannya sudah hilang entah kemana.

'' Loh itu kan mainannya dede Azza, kok Er rusakin? Kan kasihan tangannya hilang. Trus nanti makan nya gimana?'' kata sang bocah lelaki yang bernama Bastian. Hampir menangis.

''Ihh Makan nya yah pake tangan satunya. Makanya Bastian jangan cengeng, Ersya aja ga cengeng. Bastian harus bantuin Er cari tangannya yang satu. kalo ga Er aduin ke bunda Shasa kalo Bastian makan cokelat walaupun udah dilarang ama bunda Shasa'' Kata Ersya sambill menunjuk-nunjuk Bastian layaknya tersangka.

''Yaudah Bastian bantuin'' Jawabnya seraya mulai mencari disekeliling ruang tamu.

''Eh Ersya, ketemu'' Sahut Bastian Bertepuk Tangan. Kemudian tangan robot tersebut diambil oleh Ersya. Namun ia bingung bagaimana memasang lengan robot itu. Ada lubang kecil disitu tapi bagaimana tangan besar robot itu bisa muat?

''Trus pasangnya gimana dong? Kan Er bukan Insinyur Robot.'' Kata gadis itu hampir menangis.

''Coba sini Bastian perbaikin. Mungkin bisa.'' Kata Bastian sambil mengambil tangan robot itu dari Ersya. Namun nihil, usahanya untuk memperbaiki lengan robot itu sia-sia. ia pun tak tahu bagaimana memasukan lengan robot yang besar ke dalam lubang yang kecil itu.

''Ich gimana nih, Ersya ga mau dihukum. Ersya ga mau dihukum sholat dirumah. Ersya kan masih belum hafal doa-doanya semua. Ersya maunya sholat sama Bastian, sama Hesti, Titi, Yuni, Fia, Rasya. Ersya ga mau dikurung. Er takut, gimana nih Bastian, apa kita bawa aja ke Papa Aris. Mungkin bisa diperbaikin.'' Katanya panjang lebar dengan air mata yang sudah berjatuhan ke pipi cubynya.

Bastian pun mengusap air matanya '' Kalo Bastian kasih tau Ayah nanti Ayah bakal kasih tau Papa Azmi, trus kalo Papa Azmi tau nanti bakal kasih tau tau ke Bunda sama Mama Evi, trus nanti pasti Dede Azza tau, trus nanti kita dihukum. Bastian ga bisa jauh-jauh dari Ersya. Ersya kan jantungnya Bastian. Tau Siti Khadija kan?'' Tanyanya dan dibalas anggukan oleh Ersya.

''Er harus berani kaya siti Khadija, Er harus kuat seperti beliau, serta cerdas. Er mau kan diakui.? Jadi Er harus berusaha. Ersya harus buktiin ke Mama Evi sama Papa Azmi kalo Ersya bisa bertanggung jawab. Ersya bukan anak Ceroboh.'' Katanya meyakinkan.

''Tapi Bastian tau kan Ayah itu kalo jahatnya muncul bakal suruh Er Hafal Juz. Bastian taukan Er itu ga suka menghafal. Ersya takut disuruh hafal juz lagi.'' Katanya cemberut hingga meneteskan air mata.

Bastian kembali mengusap air mata Ersya '' Yaudah nanti Bastian yang bilang ke Papa Azmi kalo Bastian yang rusakin robotnya. Biar Er ga usah sedih-sedih. Bastian ga suka liat Er sedih. Ersya kan cantik. Lebih cantik lagi kalo Er pake Jilbab. Pasti nanti Bastian Tambah Sayang sama Ersya'' Katanya membelai surai sang gadis kecil didepannya yang sudah seg-segukan akibat menangis.

''Ersya sayang sama Bastian walaupun Bastian lebih cengeng dari Er'' Katanya terkekeh hingga membuat sang lelaki ikut terkekeh.

***
''Bastian rindu ga sama Ersya? Jujur, Ersya rindu'' Gumam sang gadis disela-sela doanya.

Dia Zersya Fakhirah Al-Farizqi Gadis manis ini tumbuh menjadi seorang wanita yang kemanapun ia pergi selalu disukai. mempunyai bekal wajah Rupawan dan beladiri selalu membuat ia disanjung.

Kembali mengenang memori lama, kembali teringat dengan Bastian, yang sok dewasa.

Mengapa harus pindah kemari? Menyebalkan. Kalimat itu yang selalu muncul dibenak Ersya pada tahun pertama kepindahannya. Namun seiring berjalan waktu semua baik-baik saja. Tapi si anak kecil paksa dewasa itu selalu membuat Ersya rindu setengah mati.

Ini Novel Pertama Author. Author Harap Dengan Author Yang Mempublikasikan Novel Ini Bakal Banyak Orang Halu Berkumpul Menyemangati Author Yang Baik Ini><...

Klo Banyak Typo, Author Minta Petunjuk Biar Author Bisa Lebih Maju Lagi. Gomawo:)

Votte Dan Comen Readers

Zersya And The BasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang